14

83 43 42
                                    

Happy reading❤

Setelah cukup lama Rere bergelut dengan soal soal yang ada di depan nya.
Akhirnya Rere selesai, di bandingkan teman teman yang lain Rere adalah siswa yang selesai duluan di ulangan hari ini.

Rere langsung berdiri untuk mengumpulkan jawaban kemudian keluar kelas untuk menunghu teman teman yang lain selesai.

Tak perlu waktu lama menunggu, karna setelah melihat kepercayaan diri Rere yang mengumpul duluan semua pun termotivasi dan ikut mengumpul jawaban juga.

Setelah selesai semua bu Farah langsung keluar kelas membawa jawaban ulangan anak anak 11 Ipa d.

Kelas pun kembali ramai.

"Anjir tadi gue cuma nyalin soal dong." Ucap salah satu siswi.

"Sama anjir."

"Lo Re tumben selesai cepet dapet bantuan jin mana lo?."
Tanya Bella teman yang duduk di depan nya.

"Gue juga cuma nyalin soal si tadi. Sumpah kaga ada yang masuk otak." Jawab Rere.

Setelah pelajaran matematika, guru Prakarya masuk ke dalam kelas.
Setelah pelajaran Prakarya bel istirahat ke dua pun berbunyi. Semu siswi pun pergi keluar kelas.

Rere juga langsung lari ke luar kelas, karna hari ini energi nya sangat terkuras dia butuh makanan untuk mengembali kan energi nya.

•••

Sesampai nya di kantin Rere langsung memesan makanan, Rere memesan bakso dan juga es teh.

Setelah siap Rere membawa makanan ke bangku yang kosong. Setelah menemukan bangku Rere langsung duduk dan menyantap makanan nya dengan sangat nikmat.

Saat sedang asik makan seseorang tiba tiba duduk di depan nya.
Rere mendangak dan mendapatkan sosok langit ada di depan nya.

"Kemana aja lo? Dari tadi ga keliatan." Ucap Rere sambil menyeruput Es nya.

"Gue seharian di perpus Ree."

"Ngapin?."

"Nangkep nyamuk, pake nanya lagi ya belajr lah."

"Tumben."

"Enak aja tumben, gue belajar tu mau ikut olimpiade matematika tau."

"Uhuk uhuk." Rere tersedak saat mendengar ucapan Langit.

"Lo ga papa kan?." Tanya langit panik. Rere mengangkan jempol nya untuk memberi tahu bahwa ia baik baik saja.

"Ngit, gue tau lo pinter tapi beneran ini lo ikut olimpiade?." Tanya nya tak percaya.

"Meurut lo?."

Rere pun hanya mengangguk.

Tak lama setelah itu seluruh murid pada berlarian ke arah lapangan basket.

Rere seketika panik, "ada apa si?."
Langit hanya mengangkat kedua pundak nya sebagai tanda tidak tau.

"Liat yuk" ajak Rere. "Males ah." Jawab langit.

Karna tak mau berdebat dan rasa penasaran yang amat besar Rere pun ikut berlari le aeah lapangan basket.

Dia melihat banyak sekali kerumunan orang membentuk lingkaran di sana.
Rere pun langsung berlari ke arah nya.

"Permisi permisi." Rere mencoba memecah kerumunan agar bisa menyaksikan apa yang sedang mereka tonton.

Dan sampai lah Rere bisa keluar dan kerumunan orang, lebih tepat nya sekarang ia ikut masuk ke dalam lingkaran siswa itu.

Rere melihat Deva yang sedang bertekuk di depan gadis sambil menyodor kan setangkai bunga.

Rere hanya bungkam diam sambil menyaksikan adegan dimana Deva mengucap kan.

"Cinta kamu mau kan jadi pacar aku." Kalimat yang di ucap kan Deva mampu membuat hati Rere tergores.

•••

Disisi lain langit yang penasaran akhirnya ikut menyusul. Kalo ini tidak menarik pasti Rere sudah kembali.
Tapi sampai sekarang Rere juga belum kembali.

Langit melihat segerombolan orang disana kemudian memecah gerombolah tersebut untuk masuk ke dalam nya mencari Rere.

Dan benar saja ia menemukan Rere berdiri menatap Deva yang sedang menembak Cinta. Langit tau Rere pasti sakit melihat nya.

Dengan cepat Langit langsung berlari ke arah Rere dan menutup mata Rere kemudian menarik Rere menjauh dari kerumunan.






















Makasi buat yang uda baca dan vote.

See you💜

JUST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang