12

102 74 55
                                    

Happy reading❤

"Aaaaaaaaaa lo ngapain ada di bawah gue!!!." Teriak Rere kemudian bangkit dari posisi nya.

"Harus nya gue yang nanya. Ngapain lo ada di atas gue."

"Ih dasar modus! Mesum!."

"Kalian ngapain berposisi begitu?." Tanya bu Vani.

Rere langsung berdiri. "Ngga bu."
"Ngga sengaja bu." Ucap nya berbarengan dengan Azriel.

"Bohong! bikin anak ya?."

"Heh, yaampun bu mulut nya."

"Ngga lah bu."

"Elo si Zriel kan jadinya dituduh yang ngga ngga."

"Lo lah yang salah."

"Lo."

"Lo!"

"Lo!."

"Heh uda uda! Azriel, Rere. Kalian itu ke ruang bk." Ucap Bu Vani.

Rere hanya mendengus kesal dan mengikuti bu Vani ke ruang bk.

•••

"Rere telat bu, trus dia manjat gerbang ya saya suruh turun aja lah."
Jelas Azriel.

"Ya kalo lo ga nyuruh gue turun ga bakal kayak gini."

"Ya inti nya lo yang salah, lo yang nimpahin gue"

"Lo lah kan lo yang nyuruh lompat."

"Lo bego."

"Lo!."

"SUDAH DIAM!!" Teriak bu Vani yang sudah pusing.

"Azriel kamu bersihkan Toilet pria, kamu Rere bersih kan toilet wanita. Dan karna kamu telat habis selesai Bersihin toilet kamu langsung hormat bendera." Perintah bu Vani sambil memijat kepala nya.

"Loh loh buk, kok banya banget si. Kasi waktu istirahat kek bu."
Perotes Rere.

"Gausah protes kamu! Nanti saya suruh pak Tono buat ngawasin kamu."

Rere hanya memanunkan bibirnya, dalam hatinya kini sedang mengumpati guru itu.

•••

Kini Rere dan Azriel sedang membersihkan toilet.
Rere tidak melakukannpekerjaan nya dengan benar, alhasil saat ada siswi yang masuk ke dalam toilet langsung terpeleset karna Rere tidak mengepel lantai dengan benar.

"Aww."

Siswi itu terpeleset sedangkan Rere tidak peduli dan masi mengepel sambil mendengarkan lagu menggunakan headset nya.

"Woi lo kalo ngepel yang bener dong."

Entah Rere tidak mendengar atau hanya pura pura tidak dengar.

Siswi itu kesal kemudian mwncabut headset dari telinga Rere.

"Lo denger ga si?."

"Apa?." Tanya Rere tanpa dosa.

"Seragam gue jadi basah gara gara lo ngepel nya ga bener."

"Salah sendiri udah tau ada yang ngepel masi aja lewat."

"Awas ya lo." Siswi itu melayangkan tangan nya ke arah Rere tapi..

"Rere di panggil bu Vani."
Ucap seseorang dari luar toilet.

Rere langsung saja pergi meninggal kan gadis itu di dalam dan juga membuang pelan yang dia pegang asal.

Setelah menemui bu Vani ternyata Rere di suruh untuk hormat bendera.

Tau gitu lebih baik dia bolos saja hari ini, hari ini cukup sangat panas matahari terik sekali menyinari wajah nya.

Mata Rere juga merem melek karna sangking panas nya.

Sudaa cukup lama ia hormat bendera.
Pak Tono juga masi setia memperhatikan nya dari pinggir lapangan.

Sampai sekarang jam istrirahan sudah berbunyi, alhasi banyak siswa siswi adik kelas dan kakak kelas yang memperhatika Rere yang sedang dihukum kepanasan.

Yatuhan Rere capek pleas suruh pak Tono pergi sebentar aja biar Rere bisa nurunin tangan ini.
Doa nya dalam hati.

Tak lama setelah itu ponsel pak Tono berbunyi.

"Halo pak."

...

"Oh siap pak saya kesana sekarang."

...

"Baik pak." Setelah itu pak Tono memeatikan ponsel nya dan berjalan ke arah Rere.

"Kamu tunggu disini ya, saya ada urusan sama kepala sekolah. hukuman kamu masi sampai bel masuk bunyi." Ucap nya.

"Iya iya, pak Tono mau pergi kan? Udah sana." Ucap Rere.

Pak Tono pun pergi meninggal kan Rere, Rere bernafas lega kemudian perlahan menurunkan tangan nya.

Saat tangan Rere sudah turun, pak Tono kembali lagi mendekat ke Rere.

Rere yang kaget refleks menaikan tangan nya kembali.

Pak Tono yang entah dapat ide dari mana, langsung menghidupkan kamerah hp nya, kemudian meletakan kamera tersebut di depan Rere.

"Jangan coba coba gerak, ini saya rekam lo." Ucap nya kemudian pergi.

Rere hanya bisa mengumpat dalam hati nya.

•••

Cuaca sangat panas karna sudah tidak kuat Rere menunduk.

Sabar Re, bentar lagi jam masuk. Lo bakal bebas abis ini.
Batin nya.

Rere menunduk, jujur dia tidak kuat kalau harus terus menengok ke arah bendera. Posisi nya pun sekarang adalah tangan kiri nya yang hormat ke arah bendera.

Karna tangan kanan nya sudah pegal.

Sampai dia merasakan bahwa tidak ada panas lagi yang menjatuhi tubuh nya. Ya bayangan seseorang telah melindungi nya dari panas.

Rere juga melihat sepatu di depan nya saat sedang menunduk. Kemudian seseorang menyodorkan minuman di depan nya.

Rere langsung mendongak, untuk melihat siapa kan orang itu.






















Siapa hayo?

Deva kah?
Langit kah?
Atu jangan jangan pak Tono?

Oke terimakasi buat yang uda baca dan vote.
Love you
See you❤

JUST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang