13

102 56 30
                                    

Happy reading❤

Rere langsung mendongak melihat siapa yang memberikan nya minum.
Dan ternyata itu Deva.

"Ngapain lo panas panasan curut?."
Tanya Deva.
"Lo ga liat gue lagi di hukum?."

"Lah di hukum ternyata hahaha, kok bisa sii?."
"Ya bisa lah, pake nanya lagi ini kan gara gara lo gue jadi telat."

"Lah kok gue si."

"Ya pokok nya salah lo."

"Iye iye cowok mah selalu salah. Nih minum."
Rere hanya melirik botol yang di sodorkan Deva. Kemudian pergi tanpa menyentuhnya.

"Woi hargai kek gue uda bela belain bawain minum ke lo!"

Rere berhenti kemudian kembali lari ke arah Deva dan mengambil minuman nya.

"Makasih." Jawab nya singkat kemudian mengambil hp pak Tono dan mematikan rekaman nya.

Rere pergi meninggalkan Deva sendiri di lapangan, tentu saja Deva mengikuti nya. Rere berjalan ke arah ruang bk kemudian hendak mengetuk pintu. Saat Rere akan mengetuk pintu, pintu rungan bk terbuka menampakan Azriel yang baru saja keluar.

"Ngapain lo kesini?." Tanya Azriel.
"Mau mandi, pake nanya lagi ya mau nemuin bu Vani lah." Ucap Rere "awas minggir gue mau lewat." Lanjutnya mendorong Azriel.

"Permisi bu, hukuman nya uda selesai bu saya ambil tas saya ya?"
Bu Vani tersentak kaget. "Lain kali ketuk pintu dulu kalo mau masuk." Ucap bu Vani.

"Udah kok bu, ibu aja kali yang ga denger."

"Pusing saya itu sama kamu, yaudah ambil tu tas kamu. Setelah itu langsung masuk kelas jangan malah bolos."

"Iya iya buu makasi ya, btw ini hp nya pak Tonl tadi ketinggalan di lapangan."
Ucap Rere kemudian keluar dari ruangan.

Saat keluar ruangan Rere melihat Deva yang sedang mengobrol dengan Azriel.
Rere yang agak penasaran dengan obrolan mereka pun menghapiri mereka.

Saay Rere sampai di hadapan mereka, Azriel langsung pergi dan obrolan pun slesai.

Setelah kepergian Azriel Deva menatap Rere sangat dalam. "Ngapa lo liat liat?."
Tanya nya sewot.
"Dih biasa aja kali orang mata juga mana gue terserah dong mau liatin apa."

"Tapi yang lo liat muka gue, dan gue gamau muka bersih gue ini di liatin sama mata kotor lo itu."

"Heleh gue sumpahin lo jerawatan!."

"Mulutnua ya!." Rere menabok mulut Deva kemudian pergi ke kelas nya.

"Woi mau kemana lo! Tunggu!."
Teriak Deva sambil mengejar Rere.

•••

Sesampai nya di dekat kelas Rere berhenti dan otomatis Deva yang mengejar pun menabrak punggu Rere.

"Aww sakit sat!." Umpat Rere.

"Sat? Sat siapa Re? Nama gue Deva bukan satria lo lupa ya? Ohh kebanyakan main sama Azriel lo jadi lupa sama gue." Rancau Deva.

"Lo bangsat! Lo ngapain si ngikutin gue? Dan apa tadi lo bilang Azriel?."

"Terserah dong orang kaki kaki gue terserah gue lah mau kemana."

"Tai lo Dev. Udah sana pergii!!" Usir Rere sambil mendorong dorong Deva.
"Gue mau ketemu sama Cinta Ree ih lo mah."

"Kenapa kalian disini?." Tanya bu Farah yang tiba tiba datang.
Seketika mereka memberhentikan aksi dorong dorongan.

"Renata kamu masuk ke kelas, dan Deva kamu kembali ke kelas kamu sana! Ini kan sudah jam masuk kalian malah pacaran!" Perintah nya.

Rere pun masuk ke dalam kelas dan Deva pergi dengan perasaan dongkol karna di marahi.

Rere duduk di bangku nya dengan tenang, bersamaan dengan guru yang memberi salam.

"Hari ini kita ada ulangan harian kan?." Tanya bu Farah, belum juga di jawab bu Farah sudah menjawab nya sendiri. "Iya hari ini ada, dan saya tidak lupa, kalo saya tanya ke kalian pasti kalian jawab tidak ada. Kalo begitu sekarang silahkan siapkan kertas dan pulpen di atas meja saya akan menuliskan soal di papan. Lanjutnya.

Semua nya pun menurut. Bu Farah adalah salah satu guru kiler di sekolah nya alhasil tidak ada yang berani melawan atau membolos saat jam pelajaran.

Sekali saja membolos nilai di raport kosong begitu cerita kakak kelas yang dulu dulu.

Saat melihat soal mata Rere seketika membulat. Oh yaampun yang benar saja, perasaan bu Farah tidak pernah membahas soal soal ini.

Karna waktu ulangan terus berjalan akhirnya Rere mengerjakan soal dengan pasrah. Terserah dengan nilai nya, kalaupun jelek toh ada remidi.




















Makasi uda baca dan vote.

See you💜

JUST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang