Plakk
"CYAAA"teriak Disya yang melihat Aira di tampar oleh Gia
"Cya kamu gak papa?"tanya Disya khawatir,namun Aira hanya diam dan terus menatap ke arah Gia
"Aku gak bermak sud nampar kamu Aira maaf"kata Gia merasa bersalah,Disya pun menatap tajam gadis tersebut dann...
Dugh
Brukk
"Akhh"pekik Gia saat merasakan sakit yang menjalar di perut nya akibat tendangan yang di berikan Disya
"Belum puas lo bikin sahabat gua menderita dulu,dan sekarang apa mau lo ha?mau ngehancurin hidup Cya lagi?iya"kata Disya menatap nyalang ke arah Gia yang menahan sakit di perut nya
"Aku cuma mau minta maaf sama kalian"kata Gia pelan sambil memegangi perut nya yang masih terasa sakit
"Maaf?apa dengan maafin lo bisa buat semua nya balik seperti semula?apa persahabatan kami bisa kembali seperti dulu?JAWABAN NYA NGGAK GIANDRA LO,AIRA MENDERITA ITU GARA GARA LO,SEMUA NYA HANCUR ITU GARA GARA LO,ITU SEMUA SALAH LO GIANDRA INDRI MORGAN"teriak Disya menggebu gebu
"AKU TAU AKU SALAH DISYA,AKU TAU AKU UDAH BUAT AIRA MENDERITA,AKU NYESEL DISYA,KENAPA KALIAN SEAKAN NYALAIN AKU, SEMUA ITU GAK SEPENUH NYA SALAH AKU DISYA AIRA"teriak Gia
"Hidup dalam penyesalan?,tapi kamu belum pernah kan ngerasain di benci semua orang,di hina,di caci maki,di bully,dan di salahkan untuk apa yang tidak aku perbuat,kamu gak pernah ngerasain hari hari kelam kayak aku,mungkin Anya dan aku tau yang sebenar nya,tapi semua orang gak tau kan yang sebar nya,yang mereka tau Aira lah yang bersalah dan Gia dia tidak bersalah"kata Aira tenang
Skakmat!
Gia di buat bungkam dengan perkataan Aira,tenang namun menghanyutkan. Dia hanya bisa menunduk dan menangis.
"Aku juga ingin bertanya satu hal"kata Aira mendekat pada Gia yang masih terduduk di lantai,dia mensejajar kan tubuh nya dengan Gia
"Apa semua orang tau siapa pembunuh yang sebenar nya?"tanya Aira
Dua kali,dukali dia mendengar kalimat itu,Gia menangis tersedu sedu mendengar itu.
Aira berdiri dan mundur beberapa langkah dari Gia. Dia menatap datar orang tengah menangis tersedu sedu di lantai itu.
"Inti nya hidup kamu lebih baik dari pada hidup aku Gia"kata Aira tersenyum miris
"Cya"lirih Disya lalu dia pun memeluk Aira dengan erat seolah takut kehilangan sahabat nya itu.
"Kamu cuci muka dulu gih!"kata Disya di angguki Aira dan dia pun mulai membasuh wajah nya di watafel
"Udah?yuk balik ke kantin udah fi tunggu"kata Disya menarik Aira pergi dari toilet itu.
Seakan mereka lupa jika ada Gia yang menahan sakit,sakit pada bagian perut nya karena di tendang oleh Disya,dan sakit di hati nya karena perkataan menusuk dari Disya dan Aira.
"Aku pantes nerima ini"gumam Gia teesenyum miris
🍁🍁🍁
Aira dan Disya kembali ke kantin dan melihat keadaan kantin sedikit ramai karna memang sekarang sudah waktu nya istirahat.
"Kalian lama banget"kata Vando yang melihat Disya dan Aira duduk di tempat mereka
"Ada sedikit kejadian tadi"kata Disya santai
"Kejadian apa?"tanya Dian kepo namun hanya di balas senyuman tipis oleh Disya
Sedang kan Gio dia merasa ada yang aneh dengan Aira,ya saat dia meneliti wajah Aira dia melihat pipi Aira sedikit memerah.
"Ai pipi kamu kenapa merah?"tanya Gio membuat semua menatap nya
"Ini kenapa princess?"tanya Airo lembut
"Di tampar"bukan Aira yang menjawab melainkan Disya
"Siapa?"tanya Vando dingin
Vando memang receh,namun jika menyangkut adik nya dia tak pernah main main,dia akan benar benar marah jika ada yang menyakiti adik perempuan nya.
"Abang jangan marah ini gakpapa kok"kata Aira berusaha meyakin kan,karna memang tamparan dari Gia tidak terlalu keras hingga hanya membekas sedikit.
"Tapi yang nampar kamu siapa?"tanya Airo selembut mungkin berusaha agar tidak hilang kontrol.
"Udah abang gak usah di bahas Ai gak papa kok"kata Aira yang masih kekeh tidak ingin memberi tahu abang abang nya.
Brakk!!
"Ngapain sih kamu belain dia,gak guna nya Cya dengan kamu belain dia kamu akan dapet apa hah"kata Disya menatap tajam Aira
"Yang nampar Aira adalah Giandra murib baru kemarin"kata Disya dingin dia pun berjalan keluar kantin.
"Benar apa yang di katan Disya?"tanya Vando mengusap kepala adik nya
"Iya"ciit Aira
"Kenapa kamu gak jujur kalok Giandra yang nampar kamu?"tanya Airo
"Ai takut kalian ngapa ngapain Gia,Ai gak suka abang abang nya Ai marah marah atau nyakitin orang lain"kata Aira pelan
Perkataan Aira membuat Vando dan Airo terdiam,pikiran mereka melayang pada Devi gadis yang mereka siksa hingga meninggal. Bagaimana jika Aira tau?,Bagaimana jika adik mereka marah pada mereka?,Bagaimana jika Aira kecewa pada mereka?.
Devi*part 7
"Abang"panggil Aira mengguncang kan tangan kedua abang nya.
"Iya kenapa?"tanya Airo dan Vando
"Abang kenapa ngelamun?"tanya Aira
"Nggak papa kok,kita ke uks yuk obatin dulu pipi kamu"kata Vando
"Emm Anyaa gimana?dia marah sama Ai"kata Aira menunduk kan kepala nya
Aira tau jika Disya sedang marah besar pada nya. Karena jika Disya tidak memanggil Aira dengan panggilan khusus untuk mereka berarti Disya tengah marah besar pada Aira.
"Biar abang yang bujuk Disya oke"kata Airo di angguki Aira dan mereka pun pergi ke uks.
Sedang kan Lian,Dian,Alen,Nino,dan Gio mereka sudah kembali ke kelas mereka masing"
🍁🍁🍁
Di UKS Vando dengan teliti mengoleskan salep ke pipi Aira. Namun Aira tidak meringin kesakitan atau merasa kesakitan. Karena udah Author bilang kalok Aira itu gak kenceng nampar nya.
"Selesai"kata Vando lalu mencium kening Aira sekilas
"Thank you brother"kata Aira tesenyum manis
"Sama sama princess"balas Vando
Vando tidak bertanya pada Aira kenapa dia bisa di tampar oleh Gia. Karena jika pun dia bertanya, Aira pasti tidak akan menjawab nya. Vando sudah hafal itu.
🍁🍁🍁
HOLLAAAHHHH GESSS
Double up nihhhhh
Gimana part nya?
Jangan lupa Vote oke
Maap kan juga klok ada typo
And see you next part All:)
#reyzhnsa
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS GOVANDO (END)
Dla nastolatków[END] [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Blurb: Diculik paska dilahirkan, membuat gadis cantik ini, bertahun-tahun hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Dia menganggap dirinya sengaja di buang oleh orang tua nya. Saat usianya menginjak 16 tahun, dirin...