PRINCESS GOVANDO (END)

GOVANDO🍁57

Hayyyyy

Sebelum nya Author mau minta  maap karena gak ngebalesin komen komen kalian yang tentang terbongkar nya kedok Sandra dan penyesalan keluarga nya Aira.

Because,Author udah ada kejutan buat kalian,pas kebongkarnya kedok dua jelmaan medusa itu

Dan juga makasih yang udah nyaranin soal penyesalan itu ya,mungkin salah satu saran itu akan Author pakek.

Sekian terimakasih

Jangan lupa Vote and Comen

Tandai jika ada Vote

And happy reading all:)

🍁🍁🍁

"Sakit?"tanya Shafa

Saat ini Sahafa tengah mengobati luka tamparan yang di berikan oleh keluarga Aira.

"Tamparan ini gak sesakit pas mereka ngucapin kata kata itu kak"lirih Aira

Shafa menatap iba pada Aira. Lalu dia pun memeluk tubuh rapuh nyA.

"Stttt jangan nangis dong,kan masih ada kakak,mami,oma,bunda,sama temen temen kamu"kata Shafa berusaha menghibur Aira

"Kita ke ruangan nya Anya yuk"ajak Shafa yang di angguki oleh Aira

Aira dan Shafa pun berjalan ke ruangan Disya.

Sampai di sana mereka melihat Disya yang sudah sadar dan tengah di suapi bubur oleh Rosa.

"Anya"pangil Aira dengan suara pelan

Semua mengalih kan pandangan nya pada Aira.

Aira kira Disya akan marah,Disya juga akan bersikap seperti keluarga nya. Namun dugaan nya salah.

Disya malah merentangkan tangan nya. Mengkode aira untuk memeluk nya.

Aira pun berlari dan memeluk Disya.

"Kenapa gak cerita ?"tanya Disya lembut

"A..aku gak mau buat hubungan kamu sama bang Iro rusak,aku gak mau jadi alasan hancur nya hubungan kalian,begitupula kak Lexa"lirih Aira

"Dan kamu mendem semua itu sendiri gitu?,kamu.."

"Nggak aku nggak mendem sendiri kok,Prince dia kemarin nyamperin aku,dia nguatin aku,dia bilang aku gak boleh lemah,dia bilang aku gak boleh kalah,dia bilang aku bisa ngadepin ini semua"kata Aira

"Pr..prince?"

"Iya"

Aira memusat kan perhatian nya pada Faishal,"A..ayah"

"Ayah percaya sama salah satu putri ayah ini kok"kata Faishal lembut

Aira memeluk Faishal. Saat memeluk Faishal tiba tiba Aira merindukan pelukan papa nya. Peluka yang selalu membuat Aira nyaman dan tenang.

Ingin sekali Aira memeluk Arga,tapi dia sadar untuk saat ini itu hanya angan angan nya saja.

"Aira"panggil Dian

"Iya?"

"Disya dan kaka Shafa mereka manggil kamu dengan sebutan Cya,emm apa kami boleh manggil kamu dengan sebutan itu?"tanya Dian hati hati

"Boleh"jawab Aira lalu tersenyum tipis

"Benarkah?"tanya Lian

"Ya"

"Makasih Cya"Lian dan Dian pun memeluk Aira

Semua tersenyum melihat itu,walaupun sebagian besar keluarga nya tidak mempercayai dan tidak peduli dengan nya