Flashback on*
VICTORY GARDEN 16.00
Kedua nya bertatap saling berhadapan, bahkan salah satu nya tak kuasa untuk menahan tawa mereka yang kemudian pecah begitu saja.
Kiyla, menatap kontak matanya yang terbuat indah disana, melihat setiap inci kornea nya kemudian ia tersenyum kembali.
"Gak boleh curang! Kamu jangan tiup-tiup gini ya jelas perih tau!" Ucap Kiyla kemudian ia tertawa kembali.
"Ya gak dong, kan disini banyak angin sayang," balas nya.
Sesekali mereka menghela nafas merasakan waktu akan berakhir 2 jam mendatang. "Kurang pagi kita kesini nya,"
Sang empu memeluk Kiyla erat seakan tak mau kehilangan gadis itu, di kejadian itu ia menitik beratkan angan nya.
Cukup hati yang berkata.
"Kamu makan ya?" Tanya Kiyla menatap wajah pria di hadapan nya.
"Sure! Berdua aja," balas nya dengan nada khas milik nya.
Keselarasan mereka memang sangat tinggi sekali rupanya, tampak sangat merekah juga mereka sepertinya.
"Mark, you promise untuk gak ninggalin aku?" Tanya Kiyla.
Perjaka itu membulatkan kedua mata nya, hilang kata dalam mulut nya setelah Kiyla menanyakan perihal tersebut padanya. "Hello? Jujur aku udah sayang banget sama kamu,"
"Meskipun suatu saat nanti kita bukan jodoh, tapi aku selalu inget kamu, selalu inget kamu sebagai orang pertama yang bikin hidup aku berwarna, i'm promise," lanjutnya.
"Don't be afraid, aku selalu ada buat kamu Mark, ya walaupun ini kedengaran nya kayak lelucon tapi aku bener-bener sayang sama kamu,"
Lagi-lagi pria itu terdiam dan mengangkat satu alis nya dengan menampangkan wajah konyol nya.
"Mark! Aku serius," ulang Kiyla.
"Yes, i'm too promise La, aku gak akan ninggalin kamu apapun alasan nya asalkan gak mendesak," balas Mark menatap nanar Kiyla.
Jangan takut menyuarakan isi hati, apapun yang dirasakan harus di keluarkan agar tak menjadi sebuah beban hati, seperti ini contohnya.
Mark mengambil gitar nya yang sengaja iya bawa, lalu memetik beberapa senar dan menghasilkan lagu sederhana.
Sejak pertama kita
Menjalin kisah cinta
Tak ada yang bisa
Merubah kisah kitaTernyata aku salah
Iman yang berbicara
Tolong aku Tuhan
Mengapa semua nya terjadiTolong tanyakan pada Tuhan-mu
Boleh kan aku yang bukan umatnya,
Mencintai hambanya
Bila memang cinta ini salah,
Mengapa kita yang harus terjatuh
Terlalu dalam . . .Per-bait iya nyanyikan, ah Kiyla sangat kesal dengan Mark yang sok sedih begini, kemudian Kiyla memukul lengan Mark pelan.
"Skip, lain kali aja itu lagu Mark," ucapnya kemudian Mark terkekeh.
"Kan aku bener, aku cuma mau tanya sama Tuhan mu, begitu sayang," kemudian Mark mengelus kepala Kiyla dan sibuk dengan gitar nya kembali.
Sang gadis mendiami Mark kemudian kembali makan makanan ringan yang ada disebelah nya. "Eh, udah sore banget nih mau malem,"
Mark, langsung menatap langit-langit yang mulai gelap, "oh iya La, mau hujan juga. Kamu bawa mantel kan hm?"
Kemudian Kiyla menggeleng kuat, "dipake bang Jeff,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl - Kɑtᧉdrɑl √Mɑrk Lᧉᧉ
FanfictionTasbih ku berbeda dengan kalung Salib mu walaupun 'Aamiin' kita sama. Kita yang berbeda bukan suatu hal yang harus selalu di persatukan, pada akhirnya kita terlerai menjadi seorang yang tak saling mengenal untuk selamanya. Kita yang satu namun Tuhan...