05

2.9K 253 1
                                    

Kami satu sekolah berbaris sebelum enggan masuk dalam bus kami, kini cuaca nya sangat mendukung membuat pagi ku lumayan semangat, untung saja semalam tidak jadi hujan.

Aku merangkul ransel ku dibantu oleh Lia dan kak Mina. Bang Jeffry menghampiri ku dan memberi sekotak roti, tumben sekali dia.

"Nih makan kata bunda," aku tersenyum lalu mengangguk pelan. "Makasih abang,"

Bang Jeffry kini menghampiri kekasih nya yang berada tepat di belakang ku. Hm, jadi kambing conge lagi aku bisa-bisa. Ku akhiri dengan mengajak Lia ke tepi pintu bus.

"Penghangat tangan lo udah bawa, La?" aku lepas dari lamunan lalu mengangguk, "udah kok, gue juga bawa makanan instan aja gue males bawa portable,"

Lalu Lia menyapa Yerin yang juga bagian dari kelompok kami. Ada sedikit kejanggalan yang membuat mataku mencari cari seseorang, lalu aku menemukan sosok itu dan aku tersenyum.

Syukur lah lelaki itu ikut dalam acara tour camp hari ini membuat aku lega sekarang. "Kupluk gue di lo kan, Ren?" aku menoleh kearah Lia.

Mata kami bertemu membuat aku makin tak karuan, dan aku memalingkan pandangan ku.

————

Bus 7 sangat ramai, bukan hanya teman sekelas melainkan percampuran antara adik dan kakak kelas membuat suasana tidak boring.

Seperti biasa, aku selalu mendengarkan musik setiap kali aku bepergian tak lain melepas rasa gundahku, padahal disini ramai.

Bahkan ku lihat Lia ikut bernyanyi dan sempat menarik tanganku pelan dan aku tak bereaksi.

Aku, Lia, bang Jeffry, kak Mina dan Mark satu bus, kehadiran abang ku membuat aku tak bisa gerak bebas kesana kemari. Memang menyebalkan.

Lantunan musik klasik dari tip musik juga terdengar mengalahkan musik di ponsel ku sampai akhirnya aku ikut bernyanyi. Kursi ku dengan Mark hanya berbeda 3 kursi saja.

Terlihat dari tadi Mark dan Haechan berseteru namun abang ku malah mendiami Mark.

Kepala Mark berputar ke arah ku lalu ia tersenyum sambil melambai kan tangannya. Aku hanya bisa tersenyum dan membalas lambaian tangannya.

Aku terpaku saat Mark justru malah menghampiri ku lalu berjongkok menghadap kearah ku. "Ngapain kesini? Abangku marah nanti liat ini,"

"Gak papa aku udah izin, dia baik kok," Mark mencoba menenangkan suasana, aku pun ikut lega.

"Sudah makan kamu?" ia mengerutkan alisnya, "udah kok, kamu udah juga?" kemudian Mark mengangguk.

"Hopefully untuk hari ini dan esok akan selalu lebih baik, semangat menjalani camping ini, kalau ada apa-apa kamu bisa panggil aku atau abangmu, aku selalu ada buat kamu," hati ku terenyuh mendengar perkataan nya.

"Promise! Kamu juga semangat ya Mark,"

Aku mendengus pelan saat Lia kembali berjoget dan menyanyi untuk kesekian kali nya membuat kuping ku pengang.

"Aku balik dulu ya, jangan sampai mabok ya," ia mengusap kepala ku lalu pergi ketempat duduknya. Kini aku sendiri lagi.

Perjalanan kami mungkin akan sampai sekitar 5-6 jam untuk menghampiri tempat tersebut, lumayan pegal tapi mau bagaimana lagi.

Istiqlɑl - Kɑtᧉdrɑl √Mɑrk LᧉᧉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang