Satu bulan sudah Xiao zhan resmi menjadi bagian dari keluarga Wang. Dan selama itu, Xiao zhan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu dengan baik. Meskipun hanya Zhuo Xuan yang benar-benar menerima kehadirannya, namun bukan berarti Ziyi membencinya.
Putri sulung Wang Yibo itu sedikit demi sedikit juga mulai menerima kehadiran Xiao zhan. Meski gadis 7 tahun itu tak secara gamblang menunjukkan perasaannya seperti yang dilakukan Zhuo Xuan, adiknya.
Dan Xiao zhan, pria cantik itu tak pernah mempermasalahkan atau pun memaksa gadis kecil itu untuk menerimanya. Karena bagi Xiao zhan, selama masih berada pada batas toleransinya maka dia tak masalah dengan itu.
Xiao zhan selalu menempatkan posisinya sebagai pelengkap bagi keluarga kecil ini. Dia sama sekali tak pernah berniat untuk menggantikan posisi siapapun di rumah itu. Bahkan meski dia tengah mendalami perannya sebagai seorang ibu yang baik dengan memulai hari-harinya layaknya seorang ibu sungguhan, Xiao zhan masihlah tetap mengerti batasan-batasan apa yang harus dan tidak boleh dia lakukan.
Jadi Xiao zhan hanya akan melakukan hal lumrah seperti yang mendiang ibunya lakukan dulu saat dia masih kecil. Seperti dengan menyiapkan sarapan sekaligus bekal untuk dibawa dua gadis kecil itu yang dibantu oleh para pelayan. Kemudian membangunkan serta menyiapkan seragam sekaligus keperluan sekolah mereka, menemani mereka sarapan, dan terakhir dia akan mengantar mereka sampai depan rumah sebelum sopir keluarga Wang sendiri yang akan membawa dua gadis kecil itu ke sekolah.
Seperti saat ini, Xiao zhan tengah menikmati sarapannya bersama dua gadis kecil itu di ruang makan. Ya.. hanya mereka bertiga. Karena Wang Yibo, pria itu sudah pergi ke London tepat setelah acara pernikahannya selesai di laksanakan. Dan hingga saat ini, pria berwajah datar itu belum juga pulang ke rumah.
"Aku tak suka brokoli. Kenapa hari ini menunya harus ada si hijau jelek ini? Siapa yang memasaknya? Aku akan mengadukan ini pada daddy agar kalian dipecat!" Teriak Ziyi yang sembari melempar makanan di piringnya ke lantai hingga membuat semuanya berserakan di lantai.
Melihat nona muda mereka mengamuk, membuat para pelayan berbondong-bondong menghampirinya sebelum Xiao zhan menghentikan mereka.
"Berhenti. Kembali ke pekerjaan kalian." Ucap Xiao zhan tegas yang membuat para pelayan mau tak mau menuruti perintah tuan baru mereka. Dan dimana hal itu membuat Ziyi semakin kesal karenanya. Dia menatap tajam ke arah Xiao zhan yang hanya membalasnya dengan tatapan datar. Sedang Zhuo Xuan, gadis 5 tahun itu tetap melanjutkan sarapannya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak membuat suara agar dia tak terkena imbas dari kemarahan dua orang di hadapannya saat ini.
"Apa kau memiliki alergi?" Tanya Xiao zhan tenang sembari terus menatap lurus ke arah gadis kecil nan angkuh tersebut.
"Tidak. Aku hanya tak menyukainya." Jawab Ziyi sembari menyilangkan kedua lengan kecilnya di depan dada.
"Baiklah. Sekarang, ambil sapu dan kain pel untuk membersihkan kekacauan yang kau buat." Ucap Xiao zhan tegas yang membuat semua orang di sana menatap tak percaya pada apa yang pria cantik itu katakan.
"Apa? Kenapa harus aku?" Protes Ziyi dengan wajah memerah karena kesal.
"Lalu? Apa harus aku?"
"Mm.. tapi kan ada pelayan. Apa gunanya mereka kalau bukan untuk membersihkan rumah?"
"Mereka sudah melakukan tugas mereka masing-masing. Mereka sudah memasak makanan untukmu, untuk kita. Mereka juga sudah membersihkan rumah ini hingga ke setiap sudutnya. Jadi mereka berhak mendapatkan waktu untuk istirahat. Lagipula, siapa yang membuat kekacauan itu?" Jelas Xiao zhan yang membuat Ziyi mencebikkan bibirnya kesal.
"Lakukan sekarang juga dalam waktu 5 menit. Atau kau akan terlambat ke sekolah nanti." Lanjut Xiao zhan yang mau tak mau Ziyi turuti.
Dengan kesal gadis 7 tahun itu membersihkan kekacauan yang dia buat meski tidak sepenuhnya bersih, namun itu sudah membuat Xiao zhan senang karena gadis angkuh itu sedikitnya mulai belajar satu hal yaitu tanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionApa yang akan terjadi jika seseorang yang sangat menyukai uang, harus dipertemukan dengan seseorang yang sangat perhitungan dan menjaga hartanya? Dan bagaimana pula jika kehidupan mereka harus melibatkan dua malaikat kecil yang haus akan kasih sayan...