D-20

3K 318 29
                                    

"Tuan muda?" Panggil paman Han yang segera berlari ke kamar Xiao Jinyang untuk memastikan bahwa pria itu baik-baik saja.

Pria paruh baya itu terlihat begitu lega melihat Xiao Jinyang baik-baik saja. Dan dengan perlahan, paman Han berjalan mendekati remaja 18 tahun itu untuk melihat lebih dekat.

"Paman Han, apa menurutmu Zhan ge akan membenciku atas semua yang kulakukan? Apa Zhan ge akan mencampakkanku? Apa dia takkan lagi menerimaku? Apa dia akan memaafkanku jika dia tau kalau sebenarnya aku tidak terlahir cacat? Apa dia akan memaafkan semua kebohonganku?" Gumam Xiao Jinyang yang menatap sendu ke arah mayat Song Zuer yang tergeletak dibawah sana.







Hening








Paman Han tak tau harus bagaimana menjawab pertanyaan Xiao Jinyang karena jujur saja dia pun tak tau pasti bagaimana tanggapan Xiao Zhan atas kebohongan yang Xiao Jinyang lakukan.

Mengetahui bahwa paman Han tak bisa memberi jawaban untuk pertanyaannya, membuat Xiao Jinyang meneteskan air matanya karena sedih sekaligus menyesal. Dia tak tau harus bagaimana menghadapi Xiao zhan setelah semua yang dia lakukan selama ini. Dia terlalu takut melihat tatapan kebencian dari kakak tirinya itu. Xiao Jinyang juga tak tau bagaimana menjelaskan semuanya pada Xiao zhan agar pria itu mengerti. Apalagi tentang kenyataan bahwa dia sebenarnya mencintai pria itu bukan sekedar sebagai saudara, melainkan sebagai seorang pria yang tengah jatuh cinta pada kekasihnya.

Dengan perlahan Xiao Jinyang mengetikan beberapa angka pada layar ponselnya sebelum dia melakukan panggilan pada seseorang.

"Halo. Apa kalian bisa datang ke mansion keluarga Xiao sekarang juga?"

["---"]

"Aku sudah membunuh seseorang di sini, jadi cepatlah kemari." Ucap Xiao Jinyang yang tenang sebelum dia menutup telponnya.

Mendengar percakapan Xiao Jinyang, membuat paman Han hanya bisa diam tanpa tau harus bagaimana serta memberi solusi apa.

"Tuan--"

"Aku baik-baik saja paman." Sergah Xiao Jinyang sembari tersenyum ramah pada paman Han agar pria paruh baya tersebut tak lagi mengkhawatirkannya.











<BREAKING NEWS: MODEL PAPAN ATAS SONG ZUER MATI DIBUNUH>














<PUTRA BUNGSU KELUARGA XIAO, MENJADI TERSANGKA UTAMA ATAS PEMBUNUHAN MODEL PAPAN ATAS>













<DIDUGA SAKIT HATI, PUTRA BUNGSU PEBISNIS NOMOR 2 DI CHINA MEMBUNUH MODEL PAPAN ATAS>














"Apa ini?" Gumam Xiao Zhan yang menatap horor ke arah layar ponselnya dimana dia melihat berbagai pemberitaan tentang Xiao Jinyang yang merupakan adik tirinya menjadi terdakwa atas pembunuhan Song Zuer.

Dengan segera Xiao zhan mencabut paksa selang infus yang menancap di tangannya dan langsung berlari keluar ruang rawatnya.

"Xiao zhan.. kau mau kemana?" Tanya Wang Yibo yang baru saja sampai di koridor yang menghubungkannya ke ruang rawat Xiao Zhan.

"Aku harus pergi Yibo. Adikku mendapat masalah. Dan aku harus membantunya."

"Baiklah. Kalau begitu aku akan mengantarmu."

"Terima kasih." Balas Xiao zhan yang langsung berjalan mendahului Wang Yibo.

















Di kantor polisi.

Terlihat tiga orang pria duduk berhadapan dengan suasana tegang di sekitar mereka.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang