"Yibo.. bisakah kita kembali seperti dulu lagi? Aku akan memperbaiki semua kesalahanku selama ini. Aku--"
"Maafkan aku Zuer. Aku tak bisa." Sergah Wang Yibo yang langsung melepaskan pelukannya dari tubuh wanita itu.
"Tapi kenapa? Bukankah kau dulu selalu memintaku untuk melepas karirku dan menjadi istri sekaligus ibu yang baik untuk kedua putri kita? Lalu kenapa sekarang kau berubah? Aku akan melepaskan karirku dan menjadi seperti yang kau mau. Apa itu tak cukup bagimu untuk memberiku kesempatan sekali lagi? Apa kau sudah tak mencintaiku? Apa ini semua karena pria jalang itu? Iya?!" Protes Song Zuer yang tak terima dengan penolakan yang Wang Yibo beri.
"Jangan pernah menyebut Xiao zhan seperti itu." Desis Wang Yibo yang menatap tajam Song Zuer.
"Lalu aku harus menyebutnya apa? Dia hanya pria rendahan yang bekerja di bar milikmu. Dan kau pikir apa yang bisa dilakukan oleh orang sepertinya untuk mendapatkan uang? Apa kau lupa tentang pria tua yang bermesraan dengannya di restoran waktu itu? Tak menutup kemungkinan kan kalau dia itu kekasihnya? Lagi pula kenapa tiba-tiba kau menjadi begitu protektif padanya daripada kebahagiaan kedua putrimu sendiri? Kau tau dengan jelas bahwa A-yi dan A-xuan membutuhkan sosok seorang ibu. Dan aku adalah ibu mereka. Jadi apalagi yang membuatmu ragu untuk melepaskan pria itu dan kembali padaku? Berhenti bersikap egois Yibo. Kau juga harus memikirkan anak-anak. Mereka juga ingin bahagia seperti orang lain. Mereka menginginkan sebuah keluarga yang normal. Keluarga yang lengkap. Tapi jika kau bersikeras mempertahankan pria itu, maka kau akan lihat bagaimana semua orang akan mencemooh kedua putrimu." Ucap Song Zuer berusaha meyakinkan bahwa dirinya yang terbaik dan Wang Yibo harus menerimanya kembali.
Sejenak Wang Yibo terdiam memikirkan semua yang dikatakan Song Zuer. Wang Yibo tak menampik kalau apa yang dikatakan wanita itu ada benarnya. Dia tak bisa mengabaikan kebahagiaan kedua putrinya dengan bersikap egois mempertahankan Xiao zhan disisinya. Namun Wang Yibo juga tak bisa mengingkari kalau dirinya tak mau pria cantik itu pergi dari hidupnya. Jadi apa yang harus dia lakukan? Apa yang harus dia pilih? Begitulah rentetan pertanyaan yang berputar di otaknya hingga membuatnya pening.
"Kita bisa bicarakan lagi nanti. Aku harus kembali ke kamar A-xuan untuk melihat apa dia sudah sadar atau belum." Gumam Wang Yibo yang tengah bimbang dengan apa yang harus dia putuskan.
Di tempat lain. Tepatnya di salah satu rumah sakit milik keluarga Xiao, terlihat para petugas medis serta para pejabat tinggi rumah sakit tersebut tengah memberikan penghormatan terakhir mereka pada pemimpin sekaligus pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja dengan mengantar jenazah tuan Xiao menuju mobil yang akan membawa tubuh kaku itu menuju peristirahatan terakhirnya.
Di sana, di lokasi yang sama, terlihat Xiao zhan berjalan mengikuti peti mati ayahnya dengan tatapan kosong. Bahkan dia tak tau apa yang harus dia lakukan untuk mengekspresikan kondisi dirinya pada situasi seperti ini.
Marah. Karena pria paruh baya itu membohonginya soal penyakit yang dideritanya. Tuan Xiao hanya mengatakan kalau dia membutuhkan cangkok hati untuk penyakit komplikasi yang dideritanya. Namun pada kenyataannya, pria paruh baya itu malah menderita kangker pankreas stadium akhir dimana sudah tak bisa lagi disembuhkan.
Kecewa. Karena Xiao zhan tak bisa mengatakan kalau sebenarnya dia masih menyayangi ayahnya terlepas dari semua yang pernah pria paruh baya itu lakukan padanya juga ibunya.
Sedih. Karena saat ini Xiao zhan sadar bahwa pria paruh baya itu adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki. Dan sekarang tuan Xiao juga meninggalkannya tanpa ada satupun kata maaf yang terucap dari keduanya.
"Ayah.. kenapa kau tak mau melihatku hidup tenang? Apa kau sangat membenciku hingga meninggalkanku begitu saja dengan menanggung rasa sesal seumur hidupku?"_lirih hati kecil Xiao zhan yang menyesali keangkuhannya.
Skip
Di kediaman keluarga Wang. Terjadi keributan besar dimana seluruh anggota keluarga (*kecuali Song Zuer tentu saja) tengah mencari keberadaan Xiao zhan yang tak pulang sejak kemarin. Dan terakhir kali mereka melihat Xiao zhan adalah di rumah sakit dimana Zhuo Xuan dirawat, sebelum pria cantik itu pergi entah kemana dan sampai sekarang belum juga kembali.
Bahkan ponsel pria cantik itu pun sama sekali tak bisa dihubungi hingga membuat Wang Yibo membanting ponselnya sendiri karena berbagai macam emosi bercampur menjadi satu dan membuatnya nyaris gila karenanya.
"Yibo.. apa yang kau lakukan? Kenapa sampai kau membanting ponselmu hanya karena pria itu? Ka--" tegur Song Zuer yang masuk ke dalam kamar Wang Yibo dan melihat pria tampan itu tengah berteriak frustasi sembari membanting ponselnya ke lantai hingga hancur tak berbentuk lagi.
"Dia istriku. Bagaimanapun juga, Xiao zhan adalah tanggung jawabku. Dan aku takkan pernah melepaskannya." Sergah Wang Yibo dengan tatapan tajamnya yang membuat Song Zuer sedikitnya bergidik ngeri.
"Tapi Yibo.. bagaimana dengan pembicaraan kita kemarin? Anak-anak butuh kita sebagai orang tuanya. Mereka tak membutuhkan pria itu, mereka membutuhkan kita. Jadi bisakah kau berhenti memikirkannya dan fokus pada kebahagiaan kedua putri kita?" Ucap Song Zuer sekali lagi yang membuat Wang Yibo semakin pusing dibuatnya. Dan tanpa mau membalas ucapan wanita itu, Wang Yibo pergi meninggalkan Song Zuer dan berjalan menuju kamar Xiao zhan. Dimana kamar tersebut selalu membuatnya tenang.
Di tempat lain. Tepatnya di area pemakaman, terlihat beberapa pria berbaju hitam tengah berdiri di sekitar area tersebut untuk menjaga berlangsungnya pemakaman dari salah satu orang terkaya juga terpandang di seluruh pelosok negeri tirai bambu tersebut.
"Tuan muda, para kolega serta investor ingin mengucapkan bela sungkawa mereka atas kepergian tuan besar." Ucap paman Han kepada Xiao zhan yang berdiri di depan gundukan tanah dimana tuan Xiao berbaring saat ini.
"Dimana Jinyang?" Balas Xiao zhan yang balik bertanya tanpa mempedulikan ucapan paman Han sebelumnya.
"Eoh? Tuan Jinyang.. dia--"
"Urus mereka untukku. Dan kirim orang untuk membawa Jinyang kembali ke Shanghai." Sergah Xiao zhan tanpa mau mengalihkan pandangannya dari batu nisan ayahnya.
"B-baik tuan." Ucap paman Han yang langsung melaksanakan apa yang tuan mudanya perintahkan.
"Tunggu." Gumam Xiao Zhan yang membuat paman Han menghentikan langkahnya.
"Siapkan konferensi pers serta pengalihan kuasa besok. Dan aku mau semua berkas-berkas penting perusahaan juga aset lainnya berada di atas mejaku. Kau mengerti?" Lanjut Xiao zhan sebelum paman Han benar-benar pergi untuk melakukan semua perintahnya.
"Aku akan melakukan apa yang aku mau. Tapi kau tak perlu khawatir, karena aku akan menjaga milikmu yang berharga. Jadi beristirahatlah dengan tenang di sana dan jangan pernah kembali menemui ibuku sekalipun kau menginginkannya." Gumam Xiao zhan pada batu nisan tuan Xiao sebelum dia pergi dari sana.
<XIAO LANG; ORANG TERKAYA KEDUA DI CHINA TELAH MENGHEMBUSKAN NAFAS TERAKHIRNYA KEMARIN MALAM>
<KABAR PERSELINGKUHAN RAJA BISNIS XIAO LANG KEMBALI TERKUAK>
<PEWARIS TUNGGAL SAH DARI XIAO LANG CORP MENGAMBIL ALIH ATAS KERAJAAN BISNIS XIAO LANG CORP>
<KEMBALINYA PUTRA SULUNG KELUARGA XIAO MENJADI TRENDING DI SELURUH MESIN PENCARIAN>
<XIAO ZHAN, PUTRA SULUNG SEKALIGUS PEWARIS TUNGGAL XIAO LANG CORP ADALAH MANTAN SEORANG BARTENDER>
<MANTAN BARTENDER ROYAL D'PALACE TERNYATA ADALAH PEWARIS TUNGGAL XIAO LANG CORP>
<MENGEJUTKAN!! XIAO ZHAN, PEWARIS TUNGGAL XIAO LANG CORP ADALAH SEORANG GAY. DAN MERUPAKAN ISTRI SAH DARI PRESDIR YB CORP>
"Mama??"
Tbc
Terima kasih buat semua temen-temen readersnim yang udah support ff gaje ini😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionApa yang akan terjadi jika seseorang yang sangat menyukai uang, harus dipertemukan dengan seseorang yang sangat perhitungan dan menjaga hartanya? Dan bagaimana pula jika kehidupan mereka harus melibatkan dua malaikat kecil yang haus akan kasih sayan...