24

3.5K 304 19
                                    

Jaemin telah berada di ruang rawat Jeno. Ia masih menunggu Jeno tersadar sejak tadi tanpa mau berpindah sedikitpun dari tempatnya.

"Na, ayo kembali keruangan mu, kamu belum pulih. " Ajak Jaehyun dan Jaemin hanya menggeleng.







Flashback...

Setelah tiba pada rumah Jaemin, Jeno dan Jisung yang baru saja turun dari busnya melihat Haechan yang baru saja keluar dari rumah Jaemin dengan tergesa-gesa.

Jeno segera berlari dan menghadang Haechan. "Chan! " Panggil Jeno.

Haechan terlonjak kaget dengan keberadaan Jeno yang tiba-tiba.

"Kamu mau kemana? " Tanya Jeno.

"Ada urusan penting, aku buru-buru Jen. "

"Chan tunggu dulu, dimana Jaemin? "

"Dia lagi pergi sama kak Jae. "

"Tapi ini mobil kak Jae kan? Kamu juga baru aja keluar dari rumah Jaemin, Chan? "

"I-iya aku pinjem mobil kak Jae, motor aku lagi di bengkel. "

"Kalian kemana aja dari kemarin? Kenapa tiba-tiba ngilang? "

"Ah itu ya, Jen a-aku buru-buru, maaf ya. " Ucap Haechan dan segera membuka pintu mobil.

Dengan segera Jeno mencekal lengan Haechan. "Tunggu dulu, kalian nyembunyiin sesuatu dari aku ya? "

"Engga Jen, ga ada kok, udah ya aku buru-buru. Sorry Jen. " Haechan segera masuk mobil dan melajukan mobilnya.

Hari itu dimana Jaemin tiba-tiba kambuh karena penyakit nya, Jaehyun yang saat itu sedang menjaga Jaemin dibuat panik karena Jaemin yang tiba-tiba kesulitan bernapas, tanpa pikir panjang, Jaehyun menelfon ambulans. Haechan yang saat itu juga berada dirumah Jaemin akhirnya diperintahkan oleh Jaehyun agar membawa beberapa pakaian milik Jaemin dan membawanya dengan mobil miliknya. Dan saat Haechan akan berangkat kerumah sakit, dan saat itulah Haechan bertemu dengan Jeno.

End...

"Na, ayo lah, Echan mohon, udah ini bukan salah kamu, Jeno bakalan baik-baik aja kok. " Ucap Haechan masih mencoba membujuk Jaemin untuk kembali keruangannya.

"Ini salah aku, Chan. Kalo aja aku ga kambuh, kalo aja aku sadar dan angkat telpon Jeno waktu itu, Jeno ga akan kaya gini. "









Flashback...

Tak ada jawaban dari Haechan, akhirnya Jeno menelfon Jaemin, tak butuh waktu lama, Jaemin telah mengangkat panggilan dari Jeno.

"Na kamu dimana? Plis bantu aku, aku dan Jisung diculik, aku gatau aku dimana sekarang. " Tak ada jawaban dari Jaemin disana namun panggilan masih tersambung. "Na plis. " Masih tak ada jawaban dari Jaemin. "Aku kirim lokasi aku sekarang, tolong dibaca Na. " Ucap Jeno sebelum akhirnya ia mematikan panggilannya dan segera mengirim lokasinya pada Jaemin.

Bukan Jaemin yang mengangkat panggilan Jeno, melainkan Haechan, nomor Haechan tidak aktif karena ponselnya mati, namun kemudian Jaemin mendapat panggilan dari Jeno dan Haechan yang mengangkatnya. Ia diam saja saat Jeno mengatakan dirinya diculik karena Haechan tak tau apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dikatakan pada Jeno saat itu, saat panggilan Jeno berakhir, Haechan segera memanggil Jaehyun yang saat itu berada diruangan Johnny dan segera memberi tahu semuanya pada Jaehyun.

Jaehyun segera menelfon Taeyong yang saat itu sedang bersama ayahnya dan segera menceritakan semuanya.

Setelah itu, Jaehyun, Taeyong, dan Donghae segera menuju ke lokasi yang Jeno kirim pada nomor Jaemin, dan tak lupa mereka membawa beberapa polisi.

Sesampainya disana, ia melihat Jeno yang sudah tak sadarkan diri begitu pula dengan Jisung ditempat yang berbeda. Jaehyun dan Taeyong segera membawa Jeno dan Jisung kerumah sakit, sedangkan Donghae harus ikut kekantor polisi untuk dimintai penjelasan mengenai kasus ini.

End...























***

Flashback Jeno POV...

"Mana adik kamu? " Ucap penjahat itu.

"Ga ada, kalo kalian mau bales dendam, ayo bales dendam sama aku, jangan Jisung! " Bentak Jeno.

"Kamu nyerahin diri kamu buat adik kamu itu? "

"Apapun, tapi jangan sentuh Jisung sedikitpun. " Ucap Jeno.

"Oke kalau itu memang mau kamu. " Orang itu dan beberapa anak buahnya mendekat dan mengeroyok Jeno tanpa ampun, tanpa peduli lawan mereka adalah anak yang masih remaja.

Telah dirasa puas mereka menghentikan aksinya, orang tersebut menarik tubuh Jeno yang sudah sangat lemas. "Kalo aja Donghae ga bunuh istri aku, kamu ga bakalan kaya gini! "

"Aku mohon, setelah ini jangan sakiti keluarga aku, kamu boleh bunuh aku sekarang, tapi tolong lepasin mereka, anggep semuanya impas. "

"Bodoh! Bocah bodoh! " Orang itu terkekeh dan memandang Jeno remeh

"Kamu yang bodoh! Ga mungkin ayah berbuat kaya gitu! Kamu nuduh ayah tanpa akh ada bukti, kamu salah paham! " Bentak Jeno dengan menahan segala rasa sakit yang menyerang tubuhnya.

Orang itu murka dan melempar tubuh lemas Jeno ke dinding dengan cukup keras.

Brak...

Tubuh Jeno bertabrakan dengan kerasnya dinding, kepalanya semakin pening, pangandangannya mengabur dan yang ia dengar adalah suara sirene polisi sebelum gelap menguasainya.

End...











Setelah Jaemin sadar dari pingsannya, Jaemin mencoba bertanya apakah Jeno mencari keberadaan nya dengan Haechan, dan pada akhirnya Haechan menceritakan semuanya pada Jaemin apa yang baru saja terjadi pada Jeno dan juga Jisung.















***

Dari ruangan lain Jisung telah sadar, namun tubuhnya masih lemas, dia ditemani oleh ibunya, sedangkan ayahnya masih berada di kantor polisi.

"Bunda, kak Jeno mana? " Tanya Jisung.

"Kamu jangan peduliin dia, kamu peduliin kesehatan kamu dulu. "

"Tapi kak Jeno yang udah selametin aku dari mereka. "

"Justru dia yang bikin kamu kaya gini. "

"Stop nyalahin kak Jeno! Kalo aja ga ada kak Jeno, mungkin aku udah ga bisa ketemu bunda lagi! "

"Jisung! "

"Jangan pernah salahin kak Jeno atau bunda bakalan nyesel sama perlakuan bunda sendiri. "












Tbc.

Udah... Aku update banyak hari ini, aku lanjut besok kalo ada waktu ya🙏🙏

Tunggu yaa, aku juga udah nyiapin fmv buat cerita ini yang bakalan aku up kalo ceritanya udah tamat, jadi tunggu yaaa☺☺☺

OMNIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang