Epilog.

6.4K 324 37
                                    

Hari itu, setelah Jaemin dan Jeno berbaikan, saat telah selesai menyantap makanan yang disajikan oleh orang tua Jeno, Jaemin yang sedang berdua dengan Haechan tiba-tiba merasakan sesak pada dadanya.

Flashback...

"Jeno pasti seneng banget, keluarga nya bisa balik lagi kaya dulu. " Ucap Jaemin.

"Pasti, kamu juga udah seneng kan? Masalah kamu sama Jeno udah selesai, sekarang kamu harus sembuh ya Na? "

"Hmm aku gatau Chan. "

"Na, plis ya. Bertahan buat semuanya. "

"Aku usahain. "

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Jaemin meremat dadanya dengan kuat, ia merasakan dadanya sangat sesak.

Haechan yang melihat Jaemin yang kesakitan langsung panik dan menggendong tubuh Jaemin, tanpa pikir panjang ia langsung berlari keluar rumah Jeno, melewati Jeno dan keluarga Jeno tanpa mengucapkan apapun.

Disisi lain, saat Jeno tengah asik bercanda dengan keluarganya, tiba-tiba ia dibuat kaget dengan Haechan yang berlari sembari menggendong tubuh Jaemin. Jeno pun berlari menyusul Haechan yang sudah keluar dari rumahnya.

"Haechan, Nana kenapa? " Tanya Jeno.

"Aku ga bisa ceritain sekarang, Nana harus aku bawa kerumah sakit. " Sahut Haechan.

"Kamu pake mobil kak Tae, biar motor kamu aku yang bawa. " Jeno segera berlari mengambil kunci mobil milik Taeyong dan segera kembali pada Haechan dan memberikannya pada Haechan.

Haechan telah membawa Jaemin kerumah sakit. Kini Jeno mengambil jaket dikamar nya.

"Bunda, ayah. Jeno mau susul Jaemin. " Pamit Jeno dan segera beranjak dari tempat nya.













***

Disisi lain Jaemin tengah ditangani oleh Johnny, ayah Haechan. Jaehyun juga telah berada disana karena Haechan menghubunginya. Haechan dan Jaehyun berdoa agar Jaemin mampu melewatinya, sampai pada akhirnya Johnny keluar dari ruang UGD.

"Ayah gimana? " Tanya Haechan.

Johnny segera memeluk tubuh Jaehyun. "Maafin om ya Jaehyun, om udah coba yang terbaik buat Jaemin, tapi Tuhan lebih sayang dia. "

Jaehyun terkejut, ia tak mampu mengeluarkan kalimat apapun selain isakan. Tubuhnya melemas, kini Jaemin nya telah pergi.

"Ayah bilang sama Echan kalo ini cuma prank! " Sentak Haechan dengan air mata yang sudah mengalir deras.

"Jaemin udah tenang, Chan. "

"Ayah bohong! Jaemin cuma tidur, dia ga pergi! Jaemin udah bilang ke Echan kalo dia mau usaha buat sembuh! Kalo gini berarti Jaemin bohong sama Echan hiks. " Melihat anaknya menangis, Johnny segera memeluk tubuh Haechan.

Jaehyun memasuki ruangan Jaemin dan tak lama diikuti oleh Haechan. Mereka melihat sosok yang selalu mereka lindungi, sosok yang selalu memberikan kebahagiaan untuk mereka, sosok Na Jaemin, pria dengan senyum manis yang mampu menghangatkan siapapun, kini ia telah menutup matanya untuk selamanya, meninggalkan tangis dan luka yang dalam bagi yang ditinggalkan olehnya.

OMNIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang