08.🎢🎢

7K 852 189
                                    

Vote, Komen, follow, Cheese👍.

Author Pov.

2 jam setelah Pulang Sekolah.

Zinnia mengusap kasar wajahnya, dia baru saja meninggalkan Alby sebentar di pagar sekolah bersama Pak Mutu, tapi setibanya dia kembali ke sana ternyata Pak Mutu uda pingsan dan Alby entah ada dimana.

Zinnia melihat ponselnya, titik merah di ponselnya adalah lokasi dimana Alby sekarang.

Jangan tanyakan kenapa, itu karena Zinnia menyelipkan micro chip di selipan celana sekolah Alby.

Itu adalah alat pelacak, yang tersambung langsung ke ponsel Zinnia, dan posisi yang terlihat menunjukan sebuah gedung tua yang tak jauh dari Sekolah.

Zinnia menelfon teman-temannya terlebih dahulu "Em halo Randy, gue minta tolong buat ngumpulin 10 anggota lo, urgen-"

Zinnia tak dapat menyelesaikan ucapannya karena pesan masuk yang tiba-tiba dan anonymous "Bentar Dy, nanti gue telepon lagi lo" Ucap Zinnia kemudian mematikan sambungan.

Dia melihat isi pesan tadi dan manik biru gelapnya langsung membulat. Disitu dia melihat Alby dalam keadaan terikat terbalik dan menggantung.

Dalam keadaan yang tak sadarkan diri, disitu juga tertulis jangan bawa siapapun, atau dia mati.

Zinnia menggeram emosi, ponsel ditangannya hampir remuk karena Zinnia merematnya terlalu kuat.

"Nyari mati lo" Gumam Zinnia, dia berlari ke arah parkiran dan langsung naik ke motornya. Dan mengendarainya dengan amat sangat cepat.

Tatapan matanya sangat tajam, Zinnia akan menghabisi siapapun yang berani menyentuh Alby nya.

Sedangkan Frisya saat ini tengah tersenyum licik, melihat video kiriman suruhannya yang menunjukan ekspresi Zinnia saat di pagar sekolah tadi.

Ya benar, ini adalah rencana Frisya untuk menguji seberapa besar rasa cinta gadis itu pada Putranya. Sekaligus bentuk pembalasan dendamnya.

"Dia mengingatkanku padamu sayang" Ucap Felix yang saat ini sedang memeluk Frisya dari belakang, Frisya mengangguk setuju.

"Benar, dia mengingatkanku pada diriku dulu" Ucap Frisya, dulu Frisya dan Felix bertemu di pasar malam.

Saat itu Felix berusia 17 tahun dan sedang terlibat perkelahian tak seimbang.

Frisya yang kebetulan lewat dengan senang hati membantu Felix, jika Frisya tak membantunya dulu mungkin sekarang Felix ada di liang lahat.

"Tapi Frisya, apa ini gak keterlaluan sayang?" Tanya Felix khawatir.

"Dia tak akan mati Felix, tenang saja" Ucap Frisya menenangkan suaminya itu, Felix menggigit bibir bawahnya.

"Zinnia Sheeva itu Putri Leo dan Bretna, kamu taukan mereka siapa sayang"

Frisya mengangguk "Tentu saja aku tau, Leo adalah mantan tunanganku, lalu Bretna adalah mantan tunanganmu, benarkan" Ucap Frisya.

Felix mengangguk kaku.

"Jadi ini..bentuk balas dendam kamu?" Tanya Felix ragu, Frisya tersenyum lebar yang terlihat mengerikan.

"Aku tak bisa menjangkau Putra mereka yang penyakitan itu, jadi aku membalasnya melalui Putri mereka yang kebetulan suka sama Alby" Bisik Frisya dingin dan terdengar jahat.

Felix sampai berkeringat dingin, istrinya sedang dalam mode gila, Felix hanya berdoa semoga Zinnia tak terluka, karena Alby pasti akan mengamuk dengan cara melempar barang yang ada di rumah.

My Autis Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang