Extra🐙

11.6K 700 204
                                    

Nah, ini Extra Partnya, yang chap sebelumnya bukan mimpi ya, bukan, itu menang beneran terjadi.

TAPI 25 TAHUN YANG LALU IYA, Oke ini jalan extranya sama seperti Extra Partnya My Ceo. Reinkarnasi.

Author Pov.

Remaja tampan berambut hitam, bermata hitam tajam, ada 1 tahi lalat di bawah matanya, menambah kesan imut dan menggemaskan.

Hidungnya mancung, bibir pinknya yang kecil dan menggoda, dengan tinggi tubuh 175 Cm, bersekolah di SMA Swasta Darmasari, kelas 11 IPS 2.

Umurnya 17 tahun, dan namanya adalah Alby Dirgantara, Putra sulung dari 2 bersaudara itu dikenal dengan sifatnya yang Nakal, sudah tawuran dan hobi bolos kelas.

Alby memiliki saudara bernama Faldy Dirgantara, Faldy bisa dibilang tidak normal, dia terlahir buta, namun Sifatnya baik, ramah dan hangat. Membuat siapa saja nyaman bersamanya.

"Mama berisik, teriak mulu tiap pagi" Ketus Alby begitu duduk di kursinya, sang Papa yang tak lain adalah Felix menatap jenaka Putranya.

"Kamu tau Mama kamu itu rada gila" Ucap Felix, Alby hampir menyemburkan susu dimulutnya jika saja Faldy tak menghentikannya.

Frisya menghela napas lesu, sudah biasa dia dibully seperti ini dalam keluarganya "Cepat sarapan, Faldy nanti diantar Mang Didit ya, Alby kamu bisa pergi sendiri kan."

Alby mengangguk tak perduli "Lagipula aku gak mau pergi bareng si buta dari goa hantu, gak sudi" Ucap Alby sinis, Faldy hanya mampus tersenyum sedih, sudahlah tak masalah, dia sudah biasa dibully Alby.

Felix tertawa kencang, dia mengarahkan tangannya pada Alby dan melakukan tos antar anak dan ayah.

"Itu baru anak Papa" Ucap Felix bangga, Alby menepuk pelan dadanya bangga.

"Iya dong, Papa panutan Q" Jawab Alby bangga, Faldy dan Frisya berusaha tak perduli, entah kenapa Felix dan Alby seakan hidup didunia mereka sendiri, sedangkan Frisya dan Faldy terasingkan.

Alby selesai dengan sarapannya, dia menadahkan tangannya pada Felix, tau apa yang dimaksud Putra kesayangannya itu, Felix mengeluarkan salah satu Kartu Atmnya dan memberikannya pada Alby.

"Ini, habiskan" Ucap Felix santai, Alby mengedipkan sebelah matanya dan mereka melakukan tos lagi, tak memperdulikan Frisya dan Faldy, Alby berlari menuju pintu rumah.

Dan mencari notor Sport miliknya, motornya ada banyak, garasi sebagian besar diisi dengan Motor miliknya, segera Alby mengendarai motornya menuju sekolah tercintanya.

"Heh, gue bingung, mimpi itu kok datang lagi sih, dan lagi siapa Sheeva?" Gerutu Alby disepanjang perjalanannya.

.
.

Sesampainya dia parkiran Sekolah, langsung memarkirkan Pacar kesayangannya itu di tempat khusus miliknya.

Alby ini banyak fansnya, dia tampan, Kapten basket, dingin, nakal dan idaman ciwi-ciwi Darmasari, tapi ya Alby tak perduli karena dia bukan seperti temannya yang bernama Steven itu.

"Haah, hidup kok gini-gini aja sih" Gerutu Alby, dia melipat tangannya ke belakang kepalanya, menatap malas siapa saja yang dijumpainya.

Dan lagi Alby ini malas untuk bersosialisasi, apa kehidupannya dulu dia nolep? Kenapa susah sekali membangun pertemanan.

"Helah bodo amat, yang penting gue hidup" Gumam Alby, dia berjalan di koridor yang berdekatan dengan Tata Usaha.

Cklek..

"Terima Kasih Buk"

Alby memelankan langkahnya begitu melihat seorang gadis berseragam sama dengannya baru keluar dari TU, rambut hitam ikalnya yang panjang digerai.

Anting bulan di kedua telinganya, wajahnya yang cantik dan bersih tak bercela, bulu mata lentik, dan mata coklat mudanya yang indah.

"Iya Buk, terima kasih seragamnnya, saya permisi" Ucap gadis itu lembut, dan berjalan menuju arah Alby, otomatis Alby melihat secara penuh wajah gadis itu.

Wajahnya familiar sekali, tapi Alby tidak tau siapa "Eh lo, anak baru ya?" Tanya Alby langsung menghentikan langkah sang gadis.

Gadis itu mendongak dan menatap lekat Alby "Iya, memang kenapa?" Tanya gadis itu tenang, Alby mengelus dagunya sendiri dengan pelan.

"Heum, gue Alby Dirgantara, salam kenal" Ucap Alby, dia juga tak tau, tapi dia spontan memperkenalkan dirinya pada gadis itu.

Gadis itu mengangguk "Namaku Zillia Sheeva, salam kenal, btw kamu mirip Teddy bear tau, menggemaskan" Ucap Zillia santai.

Dia menatap tepat ke dalam bola mata Alby, entah kenapa, Alby merasakan jantungnya berdegup dengan sangat cepat.

Alby memang sering mendengar orang menyebutnya mirip beruang Grizzly, tapi baru kali ini ada yang memanggilnya Teddy bear.

Zillia melangkah melewati Alby yang masih diam membeku, Alby meraba dadanya yang terasa sekali jantungnya berdegup amat kencang.

Dia menunduk "Sheeva.." Bisiknya, dia berbalik dan melihat punggung gadis itu, yang tak lama kemudian seorang Siswa mendekatinya.

Alby tak tau, tapi dia merasa kesal.

"Gimana Sheeva? Kamu dikelas mana dek?" Tanya lelaki yang merangkul Zillia.

Zillia tak menoleh, dia hanya terus memandang ke depan "Di kelas IPA 1 Kak Zo" Jawab Zillia tenang.

Alby masih memandang Zillia, secara tak kasat mata benang merah kembali terhubung, setelah 25 tahun terputus akibat maut yang dibuat Frisya.

Apakah kali ini Alby berhasil mendapatkan dan melindungi Sheeva-nya? Mereka terlahir kembali, ingatan kehidupan mereka yang lama samar-samar masih ada.

Tapi mereka maupun yang lainnya, tak akan sadar dan tau tentang ingatan itu.























End.

Extra gausah banyak-banyak, tapi kayaknya MSB aku unpub aja deh, mau fokus sama JM dan Sequel MAB ini.

Sampai jumpa di Sequel AlShee kita ini, babay~

My Autis Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang