17.📈📈

6.2K 754 64
                                    

Vote, Komen, Follow Cheese.

Author Pov.

Alby sedari tadi menatap kearah Zinnia, mereka baru saja turun dari mobil keluarga Alby.

"Ayo, masuk" Ucap Alby pelan, ekspresinya dingin, dia berjalan mendahului Zinnia yang menatap punggung tegap Alby.

"Alby, ganteng banget..." Gumam Zinnia teramat pelan, dia terpukau melihat perubahan Alby, tapi dia juga merindukan Alby nya yang menggemaskan dulu.

Zinnia menghela napas lesu, menundukan kepalanya dan berjalan pelan menuju rumah keluarga Alby "Sheeva."

Zinnia mendongak, menatap Alby yang berdiri menghadap ke arahnya dan mengulurkan tangannya "Sini, tangan Sheeva" Ucap Alby pelan, wajahnya bersemu merah.

Zinnia menahan senyum gemasnya, ingat kalau dia sekarang sedang ber akting "Untuk apa? Kita kan gak lagi nyebrang" Ucap Zinnia lugu, ah pura-pura lugu sebenarnya.

Alby merengut kesal, dan menarik paksa tangan Zinnia "Alby, cuma mau pegang" Ucapnya pelan dan lembut kemudian menarik Zinnia bersamanya masuk ke dalam rumah.

Zinnia tersenyum simpul, dia membiarkan apa yang Alby lakukan, begitu Alby dan Zinnia masuk ke dalam rumah, para pembantu menatap shock mereka.

"Den...Alby.." Ucap Bibi Margaret tak percaya, dia berjalan mendekati Alby dan menatapnya seksama.

"Ini benar Den Alby? Kok berbeda" Gumam Margaret bingung.

Alby tersenyum simpul "Ini Alby" Ucapnya pelan, kemudian menarik Zinnia bersamanya, Zinnia melirik Bibi Margaret yang kini menatapnya pucat.

Setaunya Nona Muda itu hilang ingatan dan tidak ingat Den Albynya, tapi sekarang kenapa bersama Den Alby yang baru kembali dari Amerika.

Alby berjalan menuju ruang keluarga, disana ada Frisya dan Aldy "Assalamualaikum, Bunda, Dy" Ucap Alby datar. Baik Frisya maupun Aldy tersentak kaget, mereka menoleh ke kiri dan mata mereka terbelalak sempurna.

Frisya langsung berdiri dan berjalan mendekati Alby, kenapa dia tidak mendapat kabar jika hari ini Alby pulang ke Indonesia "Alby, kamu sudah pulang Nak" Ucap Frisya senang sekaligus gugup.

Apalagi dia melihat Zinnia bersama Alby, bagaimana mereka bisa bertemu dan bersama "By, kamu uda pulang" Ucap Aldy tenang seraya mendekati Alby.

Alby tak menjawab, dia hanya menatap dingin keduanya, menarik Zinnia agar berdiri di depan Alby "Kenal Sheeva kan?" Tanya Alby datar dan perlahan, dadanya bergemuruh akibat emosi yang memuncak.

Jika dulu dia akan mengamuk dan membanting barang, sekarang Alby hanya akan menangis dan menggigit bibirnya, atau menggeram, atau jika lebih parah dia akan melempar apapun yang ada di dekatnya.

Frisya berkeringat dingin "Iya, Bunda kenal sama Sheeva, dia kan teman kamu dulu" Ucap Frisya tenang dan lembut.

Zinnia tersenyum sinis walaupun sedikit "Oh?, tapi Tante gak pernah bilang soal Alby sama aku" Ucap Zinnia tenang dan datar, Frisya dan Aldy memandang kalut Zinnia.

Kenapa juga Alby pulang dan bertemu Zinnia, padahal tadi Frisya dan Aldy sedang merencanakan tempat untuk melaksanakan acara Pertunangan antara Zinnia dan Aldy, dan menahan Alby agar tidak kembali ke Indonesia.

Namun ini semua diluar rencana mereka "Ah, itu karena kamu gak inget sama Alby, makannya Tante gak pernah bilang" Kilah Frisya lembut.

Zinnia mendecih di dalam hati "Heum, tapi kan Tante bilang aku ini calon Tunangannya Aldy, lalu kenapa soal saudara Aldy aku gak dikasih tau?" Tanya Zinnia bingung.

Alby terdiam mendengar ucapan Zinnia, calon tunangan katanya? Aldy adalah Calon Tunangannya Zinnia? Selama Alby di Amerika, sekalipun Ayahnya tak pernah membahas soal Pertunangan keduanya.

Dia cukup kecewa sekarang "Jadi, Bunda rebut Sheeva, dari Alby, itu karena, Aldy" Ucap Alby dingin, tatapannya menusuk namun air mata menggenang di kedua mata indahnya.

Dia amat sakit hati mendengar kebenaran ini, Sheeva-nya tak dibertahu soal Alby dan keluarganya malah menjodohkan Sheeva dengan Aldy.

Frisya shock, Alby terlihat sangat berbeda sekarang ini, bukan seperti Alby nya 5 tahun lalu "Bukan seperti itu Nak-"

"Sudahlah, sekarang semua, sudah jelas, Alby kembali, untuk merebut Sheeva lagi, karena dari awal, Sheeva hanya milik Alby" Ujar Alby dingin dan mutlak.

Aldy maju dan menatap datar Aldy, dia menarik Zinnia agar lepas dari pegangan Alby, dan membawanya berdiri di depan Aldy "Sheeva adalah Calon Tunanganku, Alby tak berhak meng klaimnya sebagai milikmu" Ucap Aldy dingin.

Zinnia rasanya mau muntah mendengar ucapan Aldy, menggelikan, sedangkan Aldy mengepalkan kedua tangannya, dengan cepat mencekik Aldy dengan kedua tangannya.

"ALBY!! APA YANG KAMU LAKUKAN!!" Teriak Frisya panik, ini hal yang ditakutkannya, Keduanya akan bertengkar hanya karena seorang Zinnia Sheeva.

Memang bagusnya sejak awal Frisya menghabisi Zinnia sampai ke tulang-tulangnya "Dengar ini, yang merebut Sheeva, adalah kau, Sheeva, selamanya, adalah milikku" Bisik Alby dengan suara dinginnya.

Aldy berusaha melepaskan tangan Alby, tapi entah kenapa tenaga saudara kembarnya ini sangat besar.

Tap.

Alby terdiam begitu merasakan kepalanya di elus pelan, dia menoleh ke kanan dan melihat Zinnia tersenyum lembut padanya, senyum yang sama seperti 5 tahun lalu.

"Lepasin ya Alby, Alby anak baik, jadi jangan lakukan itu" Ucap Zinnia lembut, Alby mengikuti ucapan Zinnia, dia melepas cekikannya dan mendorong kuat Aldy.

Bruk!

Aldy tak sengaja menabrak Frisya dan keduanya jatuh ke lantai, Alby segera memeluk Zinnia dan menghirup aroma tubuh Zinnia "Sheeva...Alby rindu" Bisik Alby.

Zinnia membalas pelukan Alby, dan menyenderkan kepalanya di bahu Alby "Sheeva juga rindu Alby" Bisiknya lembut, Alby senang mendengarnya, ini adalah Sheeva-nya, gadisnya, cinta pertamanya yang menerimanya sejak dia masih memiliki Autismenya.

Mereka melepaskan pelukan hangat itu, Zinnia kini berdiri di depan Frisya dan Aldy "Sebenarnya ya, aku tuh gak Amnesia, cuma pura-pura doang, buat mastiin apa rencana kalian sebenarnya, dan ini dia yang kalian rencana kan, yasudah ya Alby kini sudah kembali, tak perlu lagi aku berpura-pura" Ucapnya tenang.

Tak memperdulikan ekspresi kaget dari keduanya, Zinnia merangkul tangan Alby, mereka berjalan menuju pintu rumah, keduanya hendak pergi guna menghabiskan waktu berdua.

Dan merencanakan masa depan mereka dari awal lagi "Alby, kamu makin ganteng" Ucap Zinnia lembut.

Alby merona mendengar ucapan Zinnia, dia menggigit pipi dalamnya, kemudian tertawa pelan "Sheeva...juga..makin cantik" Jawab Alby malu-malu.

Zinnia tersenyum gemas, dia melepaskan genggamannya pada tangan Alby, dan dengan cepat melompat ke pelukan Alby, Alby dengan sigap menangkap tubuh ringan Zinnia dan menggendongnya.

"Aku cinta sama kamu" Ucap Zinnia lembut seraya mencium dahi Alby.

Alby memejamkan kedua matanya menikmati sensasi lembut dari bibir Zinnia "Aku, juga cinta sama kamu" Jawab Alby malu.

Zinnia tertawa lepas melihatnya, dia memeluk kepala Alby dan mengusak gemas kepala belakangnya, sedangkan Alby hanya bisa tertawa bahagia di balik tubuh Zinnia.

Mereka bahagia saat ini, hanya untuk saat ini saja.






























End.
Yeaaaaaaaaaaaaaaaay.














































Tapi boong heheheheh, mau di end kan, tapi masih belum sanggup pisah sama AlShee, huehueeee.

Tbc..

Syaallalala.

My Autis Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang