56 | Invitation Card

273 26 0
                                    

Play the music for vibing😉
Media played : Badfinger – Without You
——————————————————————————

Siang hari di Kota London, Austin dan Courtney tengah berada di suatu pusat perbelanjaan yang terkenal di London. Mereka kesini untuk berbelanja bersama untuk persiapan pernikahan mereka sekaligus mengambil kartu undangan pernikahan yang sudah jadi dan nantinya akan mereka edarkan.

Mereka pun kini hanya makan siang di sebuah kedai yang ada di pusat perbelanjaan. Courtney makan spaghetti bolognaise-nya dan Austin memakan burger keju favoritnya.

Austin selesai makan duluan dan kini tengah menatap Courtney yang masih menikmatinya makanannya. Tadinya Courtney mencoba untuk mengacuhkan Austin yang terus saja menatapnya, tapi ia pun menyerah.

"Kenapa dari tadi kau menatapku?" tanya Courtney.

Austin tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku hanya rindu saja setelah lama kita tidak makan bersama, sekarang kita bisa menikmatinya lagi, bahkan sampai besok-besok pun kita bisa menikmatinya bersama," ucap Austin. Sementara Courtney hanya tersenyum menanggapinya.

Entah kenapa sekarang Courtney merasa ia dan Austin jadi sedikit canggung setelah kejadian kemarin. Rasanya ada tembok penghalang yang besar di antara mereka dan mereka sama-sama saling memaksakan untuk merobohkan dinding itu, padahal mereka tahu sendiri kalau itu adalah hal yang sia-sia dan sulit.

"Courtney," panggil Austin lembut, sehingga membuat Courtney menghentikan aktivitas makannya dan menatap Austin.

"Aku tahu, sepertinya di antara kita sekarang ini sudah jauh beda dengan keadaan kita beberapa bulan yang lalu. Aku tahu kau sekarang jadi merasa canggung di antara kita. Tapi, aku benar-benar ingin berusaha untuk membuatmu nyaman denganku. Aku tidak akan pernah mempermasalahkan semua kejadian sebelum ini, Courtney. Bisakah kau percaya padaku?"

Kini, Courtney jadi mengerti kalau Austin mencoba membuatnya senang tanpa memikirkan hal-hal yang sudah lalu. Kalau sudah begini, Courtney jadi merasa bersalah dan merasa harus mengikuti bagaimana alurnya saja. Ia tidak berkata, namun hanya mengangguk dan tersenyum membalas Austin.

***

Luke baru saja sampai di rumahnya setelah seharian ini ia hanya pergi jalan-jalan dengan mobilnya menyusuri jalanan sepi di pedesaan. Ya, begitulah caranya ia untuk menjernihkan pikirannya, walaupun ia tahu caranya kali ini tidak berhasil, padahal biasanya cara inilah yang paling efektif untuknya.

Saat ia hendak membuka pintu rumahnya, tak lupa ia mengecek kotak pesan di depan pintunya dan membawanya masuk untuk dibaca. Setelah sampai di ruang tengah, ia pun membaca semua pesan yang ada di tangannya yang kebanyakan tentang pekerjaan yang sudah tiga hari ini ia telantarkan.

Namun, ada sepucuk kertas yang bentuk dan warnanya unik. Ia mengambil surat itu dan meletakkan surat yang lainnya. Ia membukanya dan kemudian membacanya perlahan.

Seketika, Luke menyesal karena membaca surat yang bentuknya paling unik sendiri itu. Seharusnya ia sudah tahu dari awal kalau surat seperti itu adalah surat undangan pernikahan. Ya, tertulis di surat undangan itu pernikahan antara Austin Balled an Courtney Anderson.

 Ya, tertulis di surat undangan itu pernikahan antara Austin Balled an Courtney Anderson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
15 Seconds - Bachelor Love Story #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang