5. Menghindari

43 31 4
                                    

Please dong vote, jangan cuma dibaca doang. Aku kan sedih👉👈.

"Kamu manis, tapi nyakitin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu manis, tapi nyakitin".

Sesampainya dirumah,Zahra mengucapkan salam tanpa menoleh ke arah Bunda nya.

Karissa dibuat bingung olehnya. Ada masalahkah?. Ia berniat menghampiri anaknya namun suara Aldo membuat Karissa berhenti.

"Mau kemana, bun? Khawatir gitu mukanya?". Tanya Aldo ikut khawatir. "Ara udah pulangkan?". Tanyanya lagi.

"Udah kok, tapi bunda heran deh. Tadi barusan dia pulang, dia cuma ucap salam tanpa noleh ke bunda". Jelas Karissa.

"Loh, emang ada apa sama Ara, bun?". Aldo menampilkan raut kebingungan.

Karissa hanya mengedik'kan bahu. Setelah mendapat respon dari bunda nya Aldo langsung menaiki tangga menuju kamar adiknya.

Sesampainya diatas ia mendengar tangisan seseorang. Suara itu dari bilik kamar Ara.

Langsung saja Aldo menggedor pintu dengan keras.

Tok tok tok

Ara terlonjak kaget mendengar itu, segera ia mengusap pipinya yang penuh dengan airmata.

Ara berjalan ke arah pintu dan langsung memutar knop. Ia melihat wajah Aldo yang penuh kekhawatiran.

"Kamu kenapa dek? Kok nangis sih, sejak kapan kamu jadi cengeng coba". Ujar Aldo dengan nada bercanda.

Ara menghela nafas lalu menggelengkan kepala pertanda ia tidak apa-apa.

"Gausah boong sama kaka. Bilang sama kaka siapa yang udah nyakitin kamu, hm?". Ucap Aldo

Lagi-lagi Ara menggelengkan kepalanya membuat Aldo menghela nafas kasar.

Setelah itu Aldo langsung memeluk tubuh adiknya membuat Ara semakin terisak.

"Kalo ada yang nyakitin kamu bilang sama kaka. Biar kaka hajar!".

Ara hanya mengangguk.

🌸🌸🌸

Belum juga Ara berjuang tapi sudah dipatahkan ole lelaki yang ia cintai. Ia benar-benar sakit hati, tapi ia tekad'kan untuk tetap berjuang mendapatkan hatinya.

Biarlah orang berkata apa, sakit hati satu kali tak masalah bagi Ara. Lagian ini adalah sakit hati pertama kali yang Ara rasakan selama hidupnya.

Jam dinding menunjukan pukul 19:00 Ara yang masih merentangkan badannya diatas kasur dengan pikirannya sendiri,enggan beranjak keluar kamar.

Syahdan Hanafi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang