Dengan langkah terburu-buru Ara sampai menabrak bahu seseorang dengan kencang. Refleks Ara mendongak 'kan kepalanya dan berniat meminta maaf.
Tetapi baru saja ingin membuka mulutnya, ia terkejut bukan main. Ia bergerak mundur.
"Kenapa mundur gitu? Kaget gue sekolah disini?," ucap seseorang itu dengan senyuman licik. Ia menikmati setiap ketakutan yang Zahra perlihatkan padanya.
"Ngapain kamu disini?," tanya nya seraya mundur.
"Ini sekolah, ya buat belajar lah! Lo nggak suka, hm," ucapnya seraya memajukan langkahnya membuat Ara tak bergeming.
Kakinya terasa kaku digerak 'kan. Sekolah masih terlihat sepi, ia berangkat lebih awal dari Aldo karena Lea menyuruhnya berangkat lebih cepat dari biasanya,ntah ada apa.
Ara tidak bersama Aldo, ia menaiki angkot ke sekolah.
"Ya-ya a-ku tau, tapi kenapa kamu sekolah disini?," Ara mencoba tetap tenang walaupun aslinya ia sudah gemetar tak karuan.
"Terserah gue lah! Emang lo siapa ngatur-ngatur gue?!," matanya kalut menahan amarah. Dengan cepat lelaki itu menarik lengan Ara membuat sang empu meringis kesakitan.
"Lepasin! Jangan macem-macem!,"
"Ikut gue!,"
🌸🌸🌸
Orang yang tadi menarik Ara ia adalah Raka prasetya dia adalah orang yang paling gila yang pernah Ara temui.
Pemaksa,keras, dan kasar. Orang tua dan kakak nya tidak tahu itu. Mereka hanya tahu kalo Raka adalah lelaki yang sopan dan baik.
Ara pernah menceritakan perlakuan Raka pada saat itu, tetapi mereka tidak percaya.
Raka itu mantan Ara satu tahun lalu, saat dirinya masih kelas satu SMA.
Raka dan Ara memang berbeda sekolah. Ntah dengan tujuan apa Raka pindah kemari.Awal pacaran Raka masih terlihat baik. Sampai akhirnya dimana Raka menunjuk 'kan sikap aslinya dan membuat Ara mundur dan memutuskan hubungan nya.
Disitu Raka tidak terima atas keputusannya. Ia dendam, dan ia berjanji tidak akan membiarkan hidup Ara tenang.
"Kamu mau bawa aku kemana, sih?," tanyanya disela ringisan kecil yang disebabkan oleh cengkraman kasar Raka.
"Tempat tujuan gue saat ini yaitu gudang. Gue bakal ngurung lo dan gak akan biarin siapapun nolong, lo," Raka mempercepat langkahnya dan sampai didepan gudang.
Lalu menatap Ara yang menatapnya dengan tatapan permohonan. Ia takut tidak ada yang menolongnya. Dua kali ia dikurung dalam gudang, membuatnya enggan memasuki ruangan sempit dan penuh debu itu.
Ara menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak ingin masuk.
Raka menggeram kesal, ia segera menarik kasar tangan Ara dan mendorongnya kedalam gudang. Setelah itu Raka menguncinya dari luar.
Terdengar teriakan minta tolong Ara membuat Raka menendang pintu gudang kencang.
"Diem dan jangan sampe ada yang tau. Atau lo tau sendiri akibatnya Ara," setelah mengatakan itu Raka pergi meninggalkan Ara yang memeluk tubuhnya sendiri disertai isakan tangis.
🌸🌸🌸
Lain dengan Lea, ia heran mengapa Ara begitu lama? Bukankah lima belas menit yang lalu ia bilang sudah dalam perjalanan?.
Ia mencoba menelpon namun ponselnya tidak bisa dihubungi. Ara membuat Lea cemas.
Dengan cepat Ara mencari sesuatu diponselnya, ia mengetik 'kan nama Aldo didaftar panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syahdan Hanafi (On Going)
Подростковая литература"Apa yang lo suka dari gue?". Tanya Hanafi. "Kamu manis". Jawab Zahra dengan malu-malu. ---