Cerita ini diikut sertakan dalam Author project project Individu generasi ke-4.
Ikan hiu makan pepaya
Panjang umur buat yang baca❤--------------
Hah ....
Stansie terbangun dari tidurnya, wajahnya penuh keringat dan bibirnya menjadi kering. Tanpa sadar air matanya jatuh, sesak di mimpinya terbawa di dunia nyata. Kejadian itu ... tak akan dan tak bisa ia lupakan. Stansie meraih segelas air di sampingnya lalu meneguknya sampai habis.
Sudah menjadi langganan Stansie bermimpi tentang kejadian itu, dan untuk kesekian kalinya juga ia menangisi kejadian yang bisa dikatakan sudah cukup lama. Namun, mimpinya seperti di perbarui, entah siapa dalangnya, tapi ... kenapa ada Raja?
"Raja, kenapa dia datang? Kenapa dia ada? Ini semua tidak ada sangkut pautnya dengan Raja," lirih Stansie, ia melirik jam, pukul dua malam. Stansie menghusap wajahnya gusar, tidak mungkin 'dia' hidup lagi, ini semua hanya sebuah kebetulan. Ya, kebetulan, atau mungkin--kebetulan yang sudah di rencanakan?
Stanis mengambil sapu tangan kuning di laci, tetesan air matanya berhasil mengenai gambar matahari yang ada di sapu tangan tersebut.
Ia menghapus air matanya dengan lembut, merasakan jika orang yang sering menghapus air matanya ada di dekatnya. Memeluknya dalam dekapan yang hangat.
***
Mama Raja masuk ke kamar anaknya satu-satunya yang gelap gulita, ia pun membuka gorden kamarnya dan membiarkan pantulan sinar matahari pagi masuk. Mamanya telah rapih, eh emang biasanya juga rapih sih, gak pernah pake daster kek emak-emak pada umumnya.
Ia menyingkap selimut yang menutupi seluruh tubuh Raja, ia terkejut saat melihat sesuatu di balik selimut bukan anaknya, melainkan dua bantal guling.
"Loh? Kemana tu anak?" Angel--mama Raja, celingak-celinguk mencari keberadaan anak kesayangannya. Pagi-pagi udah kek jelangkung aja sih Raja.
"Mami!" Raja mengangetkan mamanya dengan memeluk secara tiba-tiba. Raja memiliki waktu yang kurang bersama mama dan papanya, selain Raja yang sibuk syuting, kedua orang tuanya pun mempunyai kesibukkan masing-masing. Mamanya yang selalu mempunyai acara dengan teman-temannya dan terkadang juga ada pemotretan iklan, juga papanya yang menjadi produser di luar negri.
Tapi, Raja sudah cukup bahagia dengan keluarganya yang ini, toh, dia menjadi aktor juga awalnya karena ingin mewujudkan keinginan orang, tapi sekarang akting mungkin bisa menjadi hobi kesekiannya.
"Morning sayang! Tumben bangun pagi, biasanya Mami harus minta Ory buat bangunin kamu," ujar Angel menghusap rambut anaknya, ia sangat bersyukur masih memiliki Raja. Ia pun mengajaknya turun untuk sarapan bersama.
Raja melirik setiap foto yang ada di koridor rumahnya, aneh, kenapa tiba-tiba ia bertemu Stansie di mimpinya? Apa jangan-jangan Stansie menyantet Raja?
Angel menekan tombol lift dan mereka berdua masuk, "Sekolah kamu gimana? Everyting is okey?" tanya mamanya memulai percakapan, memang sih, Raja sendiri yang memutuskan untuk berhenti home schooling dan bersekolah di tempanya syuting. Namun tetap saja, Angel khawatir anaknya tidak nyaman dan intinya ia ingin Raja selalu bahagia apapun caranya.
Sampai sini jelas 'kan? Raja bener-bener di perlakukan seperti Raja.
"Sure, semuanya baik banget, aku juga ketemu sama temen-temen pas SMP," ungkap Raja, mereka pun keluar dari lift saat pintunya terbuka otomatis.
"Really? That's good! Apa kamu udah dapet ... pacar?" ujar mamanya, entahlah, Raja itu ganteng tapi ... ngenes banget gak punya cewek. Angel selalu ingin anaknya mempunyai pacar, ya mungkin bisa sedikit membuat Raja melupakan tentang dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Aktor [Complete] #APproject
Fiksi RemajaPernakah kalian berfikir bahwa semuanya hanya sandiwara? Eum, Stansie pernah berfikir seperti itu. Ternyata ia salah. Singkatnya ... Kita yang membuat situasi ini seakan hanya sandiwara, padahal itu hanyalah khayalan belaka. "Karena lo udah ngusik g...