17 - Klarifikasi

275 20 2
                                    

Cerita ini diikut sertakan dalam author_project Project individu generasi ke-4.

Mana ada aku cuek
Apalagi gak mikirin update❤️

----------

Seorang anak laki-laki menampilkan sederetan giginya yang rapih dan putih, ia menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba merasa gatal. Sementara gadis di hadapannya masih setia memanyunkan bibir beberapa centi dan bersedekap dada.

"Maaf ya," ucapnya, entahlah tulus atau tidak, ia memang menyebalkan.

"Kamu itu siapa sih? Kalo kamu terus-terusan berubah atau drama gitu, aku bakalan lupa sama kamu yang asli," ketus gadis yang bernama Stansie ini kesal.

"Liat aku," ucap anak laki-laki yang disapa 'Fin' oleh Stansie.

"Gak mau."

"Liat aku, pliss." Stansie menghembuskan nafasnya pelan, ia menoleh namun tiba-tiba kepalanya telah berada di dekapan seseorang, yang mungkin akan berhasil membuatnya luluh.

"I'm only one, just one, and your mine."

"Gue Raja, yang mungkin mempunyai kembaran disana, tapi gue disini, just one

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue Raja, yang mungkin mempunyai kembaran disana, tapi gue disini, just one."

Perkataan tersebut terus berputar di kepala Stansie, setelah kejadian di kantin yang sempat heboh bahkan hingga sekarang masih banyak yang memperbincangkannya. Saat Stansie bertanya tadi, semuanya terdiam, dan tanpa di duga Raja menjawabnya dengan lancar tanpa bertanya apa alasannya. Ya, jawabannya sedikit membuat Stansie semakin bingung.

Saat ini Stansie duduk sendirian di tempatnya yang tadi, namun yang berbeda adalah tidak ada Raja disana dan semua orang tidak mengerubungi Stansie lagi. Walaupun ada beberapa yang masih melirik dan berbisik-bisik tentang tingkah Stansie menjadi aneh saat Raja datang. Juga gosip-gosip lain yang mereka dapatkan dari ke sok tauan.

"Woi, kok semenjak Raja dateng lo jadi aneh sih?" tanya Rhea yang telah berada di hadapan Stansie.

"Gue tau lo kekeuh gak mau cerita, tapi setidaknya lo jangan kek gini dong," titah Rhea lagi, Stansie melirik ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Stansie kepada Rhea.

"Ya-ya karena gue khawatir sama lo, bego!" Rhea menjawab sedikit terbatah lalu mendorong jidat Stansie dengan tangannya. Sebenarnya, Rhea itu gak galak kok, cuma gengsi aja gitu.

Kalo kata Rhea, sayang itu gak harus lewat ucapan, tapi lewat perbuatan.

Stansie yang sedari tadi murung mengembangkan senyumnya, menatap Rhea jahil.

Raja Aktor [Complete] #APprojectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang