Warning, part ini akan di revisi nanti malam, mohon maaf atas ketidaknyamanan saat membaca, atau dapat membaca saat part sudah di revisi, thnkiu❤️
Stansie menggenggam tali tas selempangnya dengan erat, ia menatap ragu-ragu pada rumah mewah yang memiliki pagar menjulang tinggi. Dengan menggunakan seluruh keberaniannya, Stansie menekan bel pada pagar tersebut. Jangan tanya darimana Stansie mengetahui dimana rumah Raja, tentu saja bakat stalkingnya.
"Halo, ada yang bisa di bantu?" Stansie sedikit kaget dengan suara yang muncul dari bel canggih tersebut.
"Ya, saya Stansie," ucap Stansie kepada bel tersebut, ia menunggu bel tersebut mengeluarkan suara lagi.
"Maaf, nama anda tidak ada di daftar, anda tidak boleh masuk kecuali mendapat izin langsung."
"Ta-tapi saya mau bertemu dengan Raja," ujar Stansie berharap.
"Maaf, anda tidak boleh masuk." Stansie berdecak kesal, kenapa sangat sulit untuk masuk ke rumah saja, dan kenapa bukan satpam yang menjaga malahan bel tidak jelas ini. Stansie mendekatkan wajahnya kepada bel tersebut, tanpa ia sadari bel tersebut sedang memeriksa sensor pada wajahnya.
"Wajah telah terdeteksi, terimakasih!" Stansie kaget saat mendengar bel tersebut kembali bersuara, lalu selang beberapa detik, pagar rumah tersebut terbuka otomatis, membuat Stansie terkagum dan segera masuk. Jangan heran kenapa Stansie bisa masuk, itu karena Raja yang iseng memasukkan foto Stansie kepada sensor belnya.
Stansie menliti setiap tempat, ada air mancur, taman, dan banyak lagi yang harus ia lewati sebelum masuk ke dalam rumah, sebenarnya, Stansie sudah tidak asing dengan pemandangan ini, karena Rian si sultan yang rumahnya tidak jauh berbeda dengan ini.
Ternyata, di pintu masuk menuju rumah terdapat satu satpam yang menjaga dan duduk di dekat pintu. Stansie pun menyapanya dan mengatakan maksud dan tujuannya.
"Maaf mbak, cari siapa?" tanya satpam tersebut jauh lebih sopan dari bel tadi.
"Saya Stansie, teman sebangkunya Raja, Rajanya ada?" tanya Stansie sopan membuat satpam tersebut mengangguk lalu membukakan pintu untuk Stansie masuk. Tak lupa, Stansie juga mengucapkan terimakasih kepada satpam tersebut.
Stansie berjalan ragu-ragu, ia ingin bertanya kepada salah satu assisten rumah tangga yang lewat, namun ia mengurungkan niatnya saat ada satu perempuan mendekatinya.
"Kamu ... yang waktu itu ada berita sama Raja?" tanyanya membuat Stansie menggeleng dan ingin menjelaskan, namun kembali di potong.
"Raja gak ngapa-ngapain kamu 'kan? Kamu kesini gak ada yang luka 'kan?" tanyanya sekali lagi membolak-balikkan badan Stansie membuatnya pusing.
"Engg--"
"Ohya, kenalin, gue Pita." Lagi-lagi perkataan Stansie di potong, mau tak mau ia pun menjabat tangan Pita yang menggangtung di udara, tak lupa ia pun melempar senyumnya.
"Stansie."
"Tuhkan bener, lo Stansie? Cewek yang kena korban keusilan Raja juga, fiks kita satu server!" cerocos Pita lalu mengarahkan sikunya untuk bertos ala Pria, Stansie pun membalasnya dengan canggung.
"Yaudah, masuk dulu yok!" Pita menggangdeng tangan Stansie lalu membawanya ke ruang tamu, tak lupa ia pun memberi kode kepada salah satu asissten untuk menyediakan minuman dan makanan.
Saat di ruang tamu, Stansie menangkap ada seorang wanita paruh baya dengan rambutnya bewarna coklat kemerahan yang di kuncir ke belakang.
"Tante, ada tamu!" panggil Pita membuat wanita tersebut menoleh,
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Aktor [Complete] #APproject
Ficção AdolescentePernakah kalian berfikir bahwa semuanya hanya sandiwara? Eum, Stansie pernah berfikir seperti itu. Ternyata ia salah. Singkatnya ... Kita yang membuat situasi ini seakan hanya sandiwara, padahal itu hanyalah khayalan belaka. "Karena lo udah ngusik g...