Setelah kejadian semalam Ela masih bersikap seperti biasa terhadap tuannya, tapi Aezar malah menjadi canggung bila bertemu dengan Ela.
Seperti makan malam saat ini, Ela yang menggunakan baju tidur berwarna putih kontras dengan dalamannya yang berwarna merah terlihat sangat menggoda dimata Aezar.
"Ada apa denganku ini, padahal biasanya Ela memakai gaun yang lebih seksi tidak masalah. Tapi kenapa sekarang sungguh sangat menggairahkan." Batin Aezar.
"Tuan kenapa makanannya tidak dimakan? Apa ada yang kurang?" Tanya Ela yang melihat sikap tuannya tidak seperti biasanya.
"Tidak, Ela besok kita ada jadwal apa?" Tanya Aezar untuk memalingkan pertanyaan Ela.
"Besok kita akan berangkat ke Paris tuan, ada pertemuan dengan klien yang ingin melakukan kerjasama."
"Oke, kalau begitu siapkan semua barang-barang yang diperlukan untuk besok."
Esok harinya mereka berangkat ke Paris menggunakan jet pribadi milik Aezar, sesampai di Paris mereka langsung menuju hotel untuk menginap.
"Ela saya ingin memesan kamar sendiri."
"Tuan yakin?" Tanya Ela yang masih kaget.
"Iya, untuk perjalanan kali ini kamu bebas dikamarmu sendiri. Dan kamu tidak perlu masuk kedalam kamarku, aku bisa mengurus diriku sendiri." Jawab Aezar kemudian meninggalkan Ela sendirian dilobi.
Ela yang bingung kemudian menyusul tuannya naik untuk memasuki kamar miliknya yang berada disebelah kamar tuannya.
"Ada apa dengan tuan, apa aku melakukan kesalahan sehingga membuatnya marah?" Tanya Ela kepada dirinya sendiri.
Malam hari ketika meeting selesai, Aezar langsung menuju kamarnya tanpa makan malam. Ela merasa bahwa tuannya sedang menjaga jarak dengan dirinya. Ia pun tidak mau ambil pusing, ia berpikir mungkin saja tuannya itu sedang ada masalah jadi membuat mood nya tidak baik.
"Nona Ela." Sapa seorang lelaki membuyarkan lamunan Ela.
"Ohh hai Mr Adira, ada disini juga?"
"Iya nona, saya sedang mengambil cuti berlibur bersama Ibu saya. Oh iya panggil saja saya Reynand nona saat kita berada diluar kantor." Ucap lelaki tersebut.
"Kalau begitu panggil aku Ela saja. Emm karena kamu lebih tua daripada aku jadi lebih sopan kalau aku memanggilkanmu mas Rey." Ucap Ela tersenyum.
"Baik Ela terserah kamu saja mau memanggilku apa, oiya apa kamu sudah makan malam? Kalau belum mari kita makan malam bersama direstoran hotel ini."
"Emmm belum, aku baru saja selesai meeting dengan klien bersama tuan Aezar. Boleh juga kalau kita makan malam bersama, tapi dimana ibu kamu mas, apa beliau tidak makan malam?"
"Ibu sudah ada direstoran. Aku meninggalkannya karena mengambil dompetku yang tertinggal dikamar kemudian aku melihatmu sendiri dilobi, jadi ku sapa saja."
"Ohh baiklah, mari kita ke restoran kasihan ibu mu sendiri disana."
Sesampai direstoran mereka pun memesan makanan lalu menghampiri ibu Reynand.
"Selamat malam nyonya." Sapa Ela dengan ramah.
"Ah ya selamat malam."
"Ibu, maaf aku lama mengambil dompetnya."
"Tidak apa nak, siapa wanita cantik yang kau bawa ini?"
"Saya teman ditempat kerja mas Rey nyonya." Jawab Ela
"Ohh kalau begitu jangan panggil saya nyonya, panggil saja ibu. Apa kalian sudah memesan makanan? Ibu sudah sangat lapar sejak tadi."
Sementara didalam kamar Aezar nampak gelisah, ia sebenarnya lapar tapi takut jika bertemu dengan Ela.
"Kenapa Ela tidak memanggil atau membawakan ku makan malam, apa dia benar-benar sudah melupakanku? Sebaiknya aku pergi sendiri ke restoran, masa bodoh jika aku bertemu dengan Ela daripada aku lapar dan tidak bisa tidur."
Sesampai direstoran hotel, Aezar melihat Ela yang sedang tertawa terlihat sangat akrab dengan Reynand dan seorang wanita paruh baya. Dan entah mengapa hatinya merasa kesal melihat wanita yang biasanya dekat dengan dirinya tiba-tiba saja sekarang dengan lelaki lain. Ia pun memutuskan untuk tidak jadi makan dan memilih untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boss 21+ (COMPLETED)
RomanceWARNING!!! Semua cerita author gak bisa tamat gratis disini ya, hehehee. Harus beli dulu kalau mau tahu bagaimana tamatnya. Terima kasih 😁 Jadi sekretaris sekaligus asisten pribadi adalah pekerjaan yang berat bagi seorang gadis berusia 26 tahun be...