Bagian 15

153K 3.3K 26
                                    

Aezar kemudian melepaskan ciumannya dengan Ela. Sebenarnya ia tidak ikhlas karena bibir milik Ela rasanya sangat manis, tapi ia sadar bahwa ini ditempat umum. Bisa bahaya kalau ada wartawan yang memotretnya.

"Aww aww aww, aku tidak percaya sahabatku ini akhirnya mendapatkan seorang wanita. Semoga langgeng bro, cepat-cepatlah menikah sebelum dia sadar dan berubah pikiran."

Ela sangat malu saat ini, pipinya sudah memerah seperti tomat. Bisa-bisa tuannya itu menciumnya ditempat umum, kalau sampai ada yang memotret dan beritanya sampai ke daddy dan mommy Aezar bisa bahaya.

Ia juga dari tadi berpikir tentang ucapan teman Aezar.

"Balapan? Bukannya tuan tidak bisa naik mobil ya." Batin Ela.

"Hadirin sekalian, saatnya lempar bunga dari mempelai wanita. Silahkan yang ingin ikut menangkap supaya ketularan cepat menikah bersiap-siap berkumpul didepan." Ucap pembawa acara.

Ela yang mendengar pengumuman itu langsung bergegas berkumpul didepan, ia sangat berantusias untuk mendapatkan bunga tersebut.

1...... 2......... 3......

Semua mata tertuju, penasaran siapa yang mendapatkan bunga itu dan ternyata Aezar yang mendapatkannya.

"Wahhh selamat Mr Danendra, ternyata bunga itu jatuh ditangan anda. Semoga anda secepatnya menemukan jodoh dan segera menikah." Ucap pembawa acara bahagia.

Semua orang bertepuk tangan dan mengucapkan Aamiin.

"Wah tuan selamat, ternyata tuan yang mendapatkannya."

"Ini." Ucap Aezar memberikan bunga tersebut.

"Kenapa diberikan kepada saya tuan?"

"Aku lihat kamu sangat ingin mendapatkan bunga ini, makanya tadi aku ikut maju juga."

"Hihii, tuan lucu dehh. Tuan tahu tidak artinya kalau mendapatkan bunga ini?"

"Tahu, akan segera menikah."

"Nahh itu tuan tahu, itu tandanya tuan sebentar lagi akan menemukan jodoh dan menikah. Mungkin bukan saya yang mendapatkan bunga itu karena saya sudah punya mas Rey tuan." Senyum Ela.

"Hahhh sudahlah, ayo kita pulang. Ambillah bunga ini, aku tidak suka dengan bunga. Kalau kau masih merasa kurang besok akan ku belikan bunga yang lebih banyak lagi."

✩✩✩✩✩✩✩✩✩

"Lho mas Rey ada apa ke rumah sakit? Apakah ibu sakit?" Tanya Ela penasaran, karena ia tidak sengaja bertemu dengan Rey dirumah sakit.

"A a aku sedang emmm, kau sendiri sedang apa Ela kemari? Apa kau sakit?" Tanya Rey balik untuk mengalihkan pertanyaan Ela.

"Aku sedang mengantar tuan Aezar untuk check up rutin mas."

"Ohh, mmmm kalau begitu aku duluan ya Ela. Nanti aku hubungi kamu lagi, byee." Ucap Rey yang berlari meninggalkan Ela.

Tak terasa setetes air mata Ela menetes dipipinya.

"Mas Rey kenapa ya? Kenapa dia berubah begini, hikss."

"Ela, ada apa kau menangis?" Tanya Aezar yang baru saja keluar laboraturium.

"Ehh tuan, tidak saya hanya kelilipan saja. Tuan sudah selesai kan? Ayo kita pulang." Ucap Ela bohong.

Mereka pun akhirnya pulang, didalam mobil Ela hanya terdiam menatap jalanan yang dilewatinya dengan meneteskan air mata.

"Aku mengenalmu sejak kecil Ela, kau tidak bisa membohongiku. Siapa yang berani membuatmu menangis akan ku buat dia mendapatkan pelajaran yang setimpal."

Cittttttttt

"Aww." Ucap Ela sambil mengelus kepalanya.

"Are you oke Ela? Jery kenapa kau berhenti mendadak?"

"Iya, saya tidak apa-apa tuan."

"Maaf tuan, ada mobil didepan yang mendadak berhenti tuan."

"Mundur, putar balik. Saya tidak mau berurusan dengan mobil didepan."

"Tapi tuan, sepertinya mobil kita dan mobil didepan lecet."

"Biarkan saja, itu salah dia sendiri."

Tok tok tok

Suara ketokan dari jendela luar mobil. Nampak seorang wanita sexy diluar sana.

"Maaf, sepertinya mobil saya dengan mobil anda lecet. Saya yang salah karena tadi saya melihat kucing lewat sehingga berhenti mendadak."

"Jalan Jery." Ucap Aezar tidak menjawab wanita itu.

"Sombong sekali, tunggu saja Aezar sebentar lagi kita akan bertemu lagi." Ucap wanita itu kemudian masuk kembali ke dalam mobilnya.









Doubel up buat hari ini tapi mohon maaf bab ini cuma sedikit 😁😁😁

Baby Boss 21+ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang