Bagian 10

181K 3.7K 6
                                    

Di pagi hari yang cerah, dimansion milik Aezar nampak seorang wanita tengah membuat sarapan.

Meski disana banyak maid yang bekerja, tak jarang Ela sering turun tangan untuk memasak ketika hari libur.

"Bikin apa La?" Tanya Aezar yang saat ini tengah memeluk Ela dari belakang.

"Oatmeal dan sandwich tuanhhh." Jawab Ela sedikit mendesah karena Aezar mulai meraba-raba payudaranya.

Aezar memang sekarang sudah mulai terang-terang meminta Ela melayani nafsunya, meskipun hanya mendapatkan service blowjob tapi sudah membuatnya bahagia.

Saat ini Aezar mengakui bahwa dirinya belum memiliki rasa cinta kepada Ela, tapi hanya sebatas nafsu. Sebenarnya ia merasa bersalah terhadap Ela. Wanita cantik yang serba bisa ini hanya dimanfaatkan olehnya tanpa memberikan status yang jelas.

Pernah Aezar pergi ke club dengan Farrel yang memang hobi bermain dengan para wanita bayaran. Tapi disana ia tidak merasa tertarik sama sekali dengan wanita-wanita seksi yang menggodanya, tidak seperti jika bersama Ela.

"Tuanhh tolong berhentihh emmmm"

"Kenapa harus berhenti, aku suka seperti ini." Ucap Aezar yang meremas payudara Ela semakin menjadi.

"Kalau nanti ada yang lihat dan tuan dilaporkan ke nyonya bisa bahaya."

Aezar pun berhenti, benar juga yang dikatakan Ela. Bisa-bisa ia nanti dipaksa menikah lagi oleh sang mommy, karena melihat anaknya sedang bermesraan didapur dengan seorang wanita yang belum tentu direstui oleh mom dan dad nya.

"Tuan silahkan duduk, ini sarapannya sudah siap." Ucap Ela sambil mmembawa dua piring.

"Sini biar kubantu." Ucap Aezar membantu membawakan piring.

✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩

Siang hari Aezar dan Ela tengah bersantai diruang tengah. Ela sedang sibuk dengan ponsel sejak tadi. Aezar yang melihatnya pun penasaran.

"Chating dengan siapa La, kelihatannya asik sekali?"

"Ehh maaf tuan, emmm ini saya sedang chatting dengan mas Rey."

"Rey?"

"Reynand tuan, HRD dikantor kita."

"Apa kau dekat dengan dia?"

"Emmm lumayan tuan, bahkan akhir-akhir ini sepertinya kami semakin dekat karena dia sering menghubungiku."

"Apa kau sering bertemu dengannya?"

"Hanya dua kali tuan, kan tuan tahu saya ini sibuk selalu ada disamping tuan."

"Bagus kalau begitu, jangan terlalu dekat dengannya aku tidak suka."

"Tapi tuan, tadi baru saja saya menyetujui akan bertemu dengan mas Rey dan ibunya nanti malam."

"Mau apa kalian bertemu?"

"Sebenarnya saya dan mas Rey berencana untuk bertunangan tuan."

"Apa, tunangan???"

"Iya tuan." Jawab Ela tertunduk karena mulai takut mendengar suara tuannya yang meninggi.

"Apa kau gila, Ela kau belum kenal lama dengannya dan kau berencana untuk bertunangan. Apa kau sudah mencintainya?"

"Sebenarnya belum tuan, saya belum ada rasa cinta dengan mas Rey. Tapi kata nyonya cinta itu lama-lama bisa tumbuh dengan sendirinya jika sudah sering bertemu."

"Kalau sering bertemu, berarti kau seharusnya juga jatuh cinta denganku. Tunggu tunggu kau bilang nyonya, apa hubungannya Ela?"

"Beda tuan, saya menganggap tuan itu sebagai atasan bahkan kakak untuk saya. Emmm beberapa minggu yang lalu saya bertemu dengan nyonya, nyonya menyuruh saya untuk segera mencari pasangan hidup. Kata beliau sudah saat saya untuk mencari seorang suami yang bisa menjaga saya, dan kalau ada lelaki baik yang mendekati terima saja meski belum cinta karena cinta akan datang dengan sendirinya karena terbiasa." Jawab Ela panjang lebar.

Flashback

Siang hari disebuah restoran ,nampak seorang wanita yang mulai menua dan seorang wanita muda tengah asik berbicara.

"Ela"

"Iya nyonya"

"Mom ingin bicara serius denganmu nak"

"Ada apa nyonya, jangan membuat saya panik"

"Jangan panik seperti itu Ela, mom hanya ingin tanya, apa kamu punya pacar atau lelaki yang dekat denganmu?"

"Emmmm kalau pacar belum ada nyonya, tapi kalau laki-laki yang sedang dekat dengan saya untuk saat ini ada."

"Bagus kalau begitu nak, siapa lelaki yang beruntung itu. Apa pekerjaannya, bagaimana latar belakang keluarganya. Mom perlu tahu nak, karena bagaimanapun mom sudah menggapmu sebagai anak mom sendiri."

"Namanya Reynand nyonya, dia HRD dikantor tuan Aezar. Dia hidup hanya tinggal bersama ibunya yang seorang pensiunan guru."

"Dia orang baikkan nak? Maksud mom dia bukan duda atau lelaki yang malam hari hobi main keclub, ya yang seperti itulahh."

"Iya nyonya, dia orang yang baik dan juga sangat sopan."

"Baguslah kalau begitu, mom bahagia kalau kau sudah ada yang mendekati. Ingat nak wanita itu jangan terlalu berlama-lama untuk menikah, kalau ada lelaki baik yang mendekati terima saja. Siapa tau memang dia jodohmu."

"Sebenarnya saya sendiri masih bingung nyonya, kemarin mas Rey sudah menyatakan perasaannya kepada saya tapi belum saya terima karena saya belum ada rasa cinta dengan mas Rey."

"Ela, cinta itu bisa tumbuh dengan sendirinya. Kalau kamu menikah dan setiap hari bertemu dengannya pasti lama-lama kamu juga cinta."

Begitulah sejak pertemuan Ela dan mommy Aezar, ia memutuskan untuk menerima perasaan Rey dan Rey ingin sekali langsung menikah dengan Ela mengingat umurnya yang sudah menginjak 35 tahun dan ibunya yang sudah mulai menua.

Baby Boss 21+ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang