Sudah hampir 8 jam seluruh siswa siswi SMA Garuda berada didalam kelasnya dari pagi hingga sore, dan saat ini bel pulang berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran telah usai, Hana Miska dan Anya berjalan kearah gerbang sekolah sambil menunggu jemputan mereka masing-masing, sedangkan Hana dia menunggu kedatangan Haru ya itu sudah kegiatan dia setiap hari.
"Lo dijemput sama siapa Nya?"tanya Miska
"Supir pribadi mami mungkin tapi kok belum sampai sampai juga ya"heran Anya
"Kalo Hana Lo pulang sama siapa?"lanjut Anya ke Hana
"Ya dia pasti bareng sama Haru lah Nya, mana pernah Hana di jemput sama sopir pribadi keluarga dia"yang jawab ini Miska bukan Hana
"Hahaha iya juga ya, Hana kan slalu bareng Haru kemana pun"tawa Anya seru sedangkan Hana hanya cuek bebek
Tin...tin....
Klakson motor Haru berbunyi di samping Hana, dan disusul dengan motor Alde sama Laskar."Gue duluan ya bye!"pamit Miska pas sudah duduk rapi diatas jok motor Alde
"Gue duluan ya bro"sambung Alde dan dianggukin sama mereka berempat
"Anya Lo bareng gue"ucap Haru yang membuat Hana melirik kearahnya
"Gue? Gak usah har ngerepotin lagian Lo bareng Hana kan?"tanya Anya
"Sekarang gue bareng lo, Han Lo bisa pulang sendiri kan?"tanya Haru watados
"Eh, bi...bisa kok Lo sama Anya aja ntar gue naik angkutan umum"jelas Hana fake smile
"Tuh anaknya pulang sendiri, naik cepat ntar Lo kecapekan"suruh Haru ke Anya, Anya melirik ke arah Hana dan Laskar Hana hanya tersenyum tipis
"Kita duluan bye!"pamit Haru saat Anya sudah duduk diatas jok motor Haru
"Ini yang kata Lo move on har?"ucap Hana pelan dengan mata berkaca-kaca
Hana tak menghiraukan kehadiran Laskar dia langsung berjalan gontai kearah halte bus, sedangkan Laskar mengikuti Hana dari belakang dengan motornya.
"Pulang bareng gue aja Han"ajak Laskar saat mereka berada di halte
"Enggak usah, gue naik bis aja"tolak Hana dengan muka ternunduk
Laskar turun dari motornya dan duduk disamping Hana disalah satu bangku halte.
"Lo jangan sedih Han ada gue disini, gak ada Haru masih ada gue"ucap Laskar tulus
"Gue gak sedih, gue terlalu bego aja"jelas Hana tersenyum masam
"Lo gak bego Han! Jangan salahi bahwa diri Lo bego yang bego itu Haru bukan Lo! Dia bego udah ngelepasin Lo gitu aja"tegas Laskar yang kesal melihat Hana menyalahkan dirinya sendiri
"Kenapa Lo ngatain Haru bego las? Dia gak bego yang bego itu gue! Gue udah berharap berlebihan sama dia las, gue bego"lirih Hana dengan pandangan kosong
"Sekarang Lo pulang sama gue Han"ajak Laskar
"Enggak, gue gak mau las tolong jangan maksa gue"tolak Hana
"Ya udah kalo Lo gak mau pulang bareng gue tapi gue tungguin Lo sampai bis sampai disini"jelas Laskar dan dianggukin Hana
Hening, hening lah yang kini diantara mereka berdua butuh beberapa menit akhirnya bis yang ditunggu tunggu tiba juga, Hana menaiki bis itu dan disusul sama beberapa orang di halte sebelumnya, sedangkan Laskar dia masih menunggu hingga bis yang Hana naikin hampir lumayan jauh baru lah Laskar mengegas motornya untuk mengikuti tujuan bis tersebut dengan berhati hati takut saja kalo Hana menyadarinya.
"Hiks, gue bego gue bego kenapa gue terlalu berharap sama Haru kenapa? Dia gak suka sama gue dia sukanya sama Anya bukan elo Han! Haru sayang ke elo cuma sebatas sahabat bukan kekasih"ucap Hana didalam bis
"Adik kenapa kok nangis?"tanya ibu ibu didalam bis, Hana menggeleng pelan
"Kalo ada masalah sama pacarnya atau sama keluarga mendingan adik bicarain dengan baik baik jangan kebawa emosi ya"jelas ibu ibu itu, Hana mengangguk pelan
"Kenapa Lo mau antar gue pulang har?"tanya Anya saat motor Haru berada didepan pagar rumah dia
"Lo lagi sakit Nya gue gak mau ntar Lo tiba tiba pingsan"jelas Haru lembut
"Gue gak selemah itu har, Hana pasti marah sama Lo karena Lo udah ngelepasin dia gitu aja demi antar gue pulang"lirih Anya
"Hana gak bakal marah sama gue disogok sama bola basket baru tuh anak langsung berbinar apa lagi sama es krim rasa red Velvet sama taro pingsan mungkin"jelas Haru sambil terkekeh
"Gak semua orang bisa disogok har, jangan seneng dulu sama pemikiran elo kalo Lo belum tau apa yang akan terjadi"remeh Anya
"Jadi Lo gak usah repot-repot lagi untuk antar gue pulang gue bisa pulang sama supir pribadi mami gue"lanjut Anya
"Kok Lo marah sih Nya?"tanya Haru bingung
"Gue gak marah gue kesal sama Lo karena Lo tau gue penyakitan jadi seenak jidat Lo nyuruh gue untuk bareng Lo lagi gak har! Yang penyakitan itu gue bukan elo mending jangan urusin hidup gue mending urusin urusan Lo sendiri, gue gak mau Hana kecewa atau marah sama Lo karna gue"jelas Anya murka
"Hana gak bakal marah atau kecewa sama gue Nya, percaya sama gue"ucap Haru
"Gak perlu, mending Lo pulang susul Hana kerumahnya gue tau perasaan cewek gimana kalo ditinggal sama cowok yang dia suka"suruh Anya
"Hana suka gue?"tanya Haru bingung
"Gue gak tau, udah sana nanti bonyok gue keluar"usir Anya dan dianggukin sama Haru
Anya memasuki rumahnya itu dan langsung disambut sama mami dan papinya.
"Siapa yang antar kamu pulang Nya?"tanya Tante Wina
"Haru mi, kalo gitu Anya kekamar dulu ya"jawab Anya dan menaiki anak tangga
"Kayaknya Anya udah lebih baikan deh mi"ucap om Aldevino
"Iya pi, syukur deh"syukur Tante Wina
"Syukur Hana pulang fine fine aja, lega gue"ucap Laskar dibalik pohon besar yang melihat Hana baru turun dari bis yang dia tumpangi tadi
"Assalamualaikum"sapa Hana saat memasuki rumahnya
"Waalaikum salam anak mama"seru Tante Tina menghampiri putri tunggalnya itu
"Kok naik bis sayang gak sama Haru?"lanjut Tante Tina dan Hana menggeleng
"Lagi marahan ya?"tebak Tante Tina karna Tante Tina tau misalnya Hana sama Haru tidak pulang bareng pasti mereka lagi marahan atau berantem karena sejak kecil mereka sering gitu kalo pulang sekolah
"Enggak ma"jawab Hana pelan
"Mata kamu sembab kenapa? Habis nangis?"tanya Tante Tina memegang kantong mata Hana
"Tadi kelilipan pas di bis"bohong Hana
"Hmm ya sudah ganti baju mandi sholat baru makan ya"jelas Tante Tina dan dianggukin Hana
"Capek banget"keluh Hana didalam kamar
"Ngapain Lo disini?"tanya Laskar ke Haru
"Yang ada tuh gue yang nanya begituan ngapain Lo disini"ucap Haru disamping motor Laskar
"Gu..gue tadi mau beliin bonyok gue sate di gerbang sana"ngelak Laskar dan menunjuk gerobak sate di gerbang depan
"Bohong Lo, Lo disini pasti mantau in Hana kan?"tebak Haru
"Idih ngadi ngadi, jangan sok tau lo"elak Laskar
"Dan Lo, ngapain disini?"lanjut Laskar
"Balik lah, Lo gak lihat tuh rumah nomor 15 itu rumah gue, masih nanya Lo"jelas Haru
"Oh, kalo gitu gue duluan bye!"pamit Laskar dan menjalankan motornya
"Bohong Lo gak pro las ckckck"ejek Haru saat motor Laskar pergi dari samping dia
.
.
.
.
Friendzone
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone {COMPLETED}
Teen FictionJangan percaya jika persahabatan dengan berlawan jenis itu awet dan tidak mempunyai perasaan terhadap temennya. Mustahil jika itu tidak terjadi, dan dikisah ini menceritakan tentang persahabatan seorang lelaki dan seorang perempuan, apakah bisa pers...