Di rumah Sabitha mereka berpelukan, katanya sih rindu berat. Lucu memang pertemanan satu ini, dekat ribut jauh rindu.
Setelah sibuk melepas rindu satu sama lain, mereka masuk dan berbicara tentang banyak hal.
Sambil menunggu sabitha mengambil minum untuk mereka, daniel, agatha dan rain mulai bercerita apa saja yang mereka lakukan selama liburan.
"Eh gila selama liburan aku udah kaya mayat hidup, kerjaan cuma makan tidur repeat" Rain mengeluh dan memeragakan gaya zombie yang dia lakukan setiap bangun tidur.
"Apalagi aku, udah anak cowo satu-satunya bangun jam 2 siang. Pas bangun mamakku udah kaya singa betina lahiran ngamuk mulu." Daniel membalas keluhan rain.
"Dih emang dasar males aja bilang pake alesan libur segala, aku libur gini malah makin jadi babu di rumah coy" Agatha meluapkan emosinya pada mereka berdua dan dibalas ketawa oleh mereka berdua.
"Asik banget woi aku ga diajak" Sabitha datang membawa cemilan dan minuman untuk mereka.
"Ya kau lama banget, makasih btw" Rain nyengir tanpa dosa dan mengambil cemilan yang sudah disiapkan untuk mereka.
"Ye gendut makan teros" Ejek Daniel dan dibalas lemparan bantal oleh Rain.
Setelah melempar bantal rain melanjutkan acara mengunyahnya dengan khusyuk.
Sabitha dan agatha hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat tingkah usil daniel yang selalu mengganggu rain.
Dan setelah itu mereka melanjutkan pembicaraan mereka dengan diselingi candaan ringan.
"Eh jalan yok bosen diem doang disini" Sabitha mengambil kunci motornya dan diikuti oleh daniel yang juga mengambil jaketnya dan mulai jalan keluar.
Rain dan agatha hanya mengangguk setuju, tapi bukan Rain namanya kalau tidak ada tingkah usilnya.
Tiba-tiba Rain menarik kunci motor yang dipegang oleh sabitha dan berlari ke arah motor dan langsung menyalakan motornya.
"Agatha sama aku, buruan!" Teriakku dan Agatha langsung lari dan naik ke motor.
"LOH TERUS AKU NAIK APA?!" Sabitha bingung karena motornya diambil alih oleh rain dan agatha.
"BARENG SAMA DANIEL LAH" Agatha dan mereka berdua pun tertawa terbahak-bahak.
Rain langsung memutarkan motornya dan menunggu didepan gerbang.
Dan terlihat bahwa Sabitha saat ini salah tingkah karena ulah mereka berdua.
"Yaudah naik aja sa" Daniel memutarkan motornya dan menunggu sabitha naik.
Dengan langkah yang berat sabitha naik ke motor daniel dan menyusul rain dan agatha yang sudah terlebih dahulu pergi sesudah melihat sabitha naik.
"Pelan-pelan" Sabitha mengingatkan daniel.
"Iya" Begitulah jawaban Daniel, namun tidak seperti itu kenyataannya.
Sabitha bolak-balik memukul bahu daniel karena kecepatannya yang sudah seperti menantang malaikat maut.
"Duh sa jangan dicubit woi" Daniel menggeliatkan tubuhnya karena sedari tadi sabitha menyubit pinggangnya.
"MAKANYA PELAN-PELAN IH" Sabitha teriak tepat disamping telinga daniel.
"Aku mau ngejar mereka" Daniel menunjuk motor didepan mereka.
Saat motor daniel sudah berada disebelah rain, agatha langsung mengambil hpnya dan memfoto mereka berdua.
"Dapet ga?" Rain bertanya dan melirik agatha lewat spion.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lies of life
Teen FictionBanyak orang tertawa karena luka dan menangis karena bahagia, lantas kebohongan mana kah yang harus ku percayai? -Rain.