Mereka berpisah setelah tau bahwa kelas mereka berbeda. Selang beberapa waktu pelajaran pun dimulai, namun tiba-tiba Rain menerima notif dari Sean.
*Chat*
Selesai membalas chat dari Sean, Rain kembali fokus dengan pelajaran di depannya.
.
.
.
.
.Bel berbunyi menandakan bahwa sekolah usai, Rain segera bergegas turun dan berjalan ke arah parkiran. Di Sana sudah ada Sean dan Alam yang sedang mengeluarkan motornya.
"Rain ayo" Ucap Alam saat motornya sudah tepat di depan Rain.
"Eh apa-apaan main ayo-ayo bae . Dia bareng aku" Sean langsung menarik tangan Rain.
"Eh bentar-bentar anjir main narik aja!" Rain melepaskan tangannya dari Sean sambil melotot kearahnya.
"Lam kamu balik sendiri ya? Aku mau pergi sama temenku" Rain menolak dengan halus.
"Kemana? Aku ga diajak?" Entah kenapa saat ini Alam berbicara dengan nada yang lucu sekali. Wajahnya dibuat se-imut mungkin tapi justru membuat Rain geli.
"Eh? Masa mau ikut? Kamu ga kenal lho sama mereka" Rain masih berusaha agar Alam tidak ikut. Bukannya apa-apa tapi Rain gamau jadi bahan ejekan nantinya.
"Ikut.. kan ada kamu hehe" Alam menjawab dengan cengiran khasnya.
"Yaelah junet ngapain si ngekor mulu" Sean memutar bola matanya malas dan disambut dengan jitakan dari Rain.
"Hm yaudah deh boleh ikut" Rain menjawab pasrah karena sudah kehabisan alasan.
"Oke ayo!" Ucap Alam dengan semangat sambil menawarkan helmnya.
Rain mengambil helm dan memakainya lalu naik ke motor Alam.
"Woi trus aku sendirian?!" Sean menaikkan nada suaranya.
"Iye sama setan! Udah deh buruan kau yang nunjukin jalannya duluan" Rain melotot ke arah Sean.
Sean hanya menarik nafas dalam dan menjalankan motornya terlebih dahulu.
Sepanjang perjalanan, Rain hanya diam menatapi jalanan dia gatau harus gimana untuk memulai pembicaraan.
Sesampainya di caffe tempat mereka janjian, Mereka langsung masuk ke dalam dan mendapati Agatha, Sabitha dan Daniel disana.
"LAMA BANGET SIH" Ucap Sabitha kesal saat melihat mereka bertiga baru saja duduk didepannya.
"Iya tumben lama?" Saut Agatha.
"Tau tuh tadi ada anak ayam ngekorin induknya mulu" Sean mengejek Rain.
"Bangsat congor lu ye" Rain menjitak kepala Sean.
"Ha anak ayam? Mana?" Sabitha kebingungan
"Yaelah lemot!" Rain mendengus kesal.
"Ini kenalin Alam, temenku" Rain menunjuk alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies of life
Teen FictionBanyak orang tertawa karena luka dan menangis karena bahagia, lantas kebohongan mana kah yang harus ku percayai? -Rain.