00 : Prolog

1.4K 93 6
                                    


Wanita keras kepala, wanita angkuh nan sombong, wanita dengan ego setinggi langit, wanita berambut pirang dengan kepercayaan diri yang begitu tinggi, aktris dengan segudang prestasi pun dengan segala kelakuan buruk yang tercermin dalam dirinya. Itu perkataan yang orang lain tujukan pada Kiera Jinora.

Orang-orang berlagak mengetahui segala hal tentang dirinya, bertingkah seolah-olah apapun yang keluar dari mulut mereka adalah sebuah fakta ter-akurat yang tak akan pernah bisa dibantah.

Dan disaat orang-orang terdekatnya berlomba-lomba untuk membuat citra dirinya menjadi tidak seburuk yang orang lain pikirkan, kiera menahannya.

"Hei, mereka tidak sedekat itu untuk mengetahui sifat asliku dengan baik."

Kiera berlindung dibalik kata-kata itu. Mengatakan hal itu bak satu-satunya tameng yang membuatnya terlihat tegar. Menyembunyikan segala hal yang ia sendiri tak cukup yakin mampu untuk menutupinya.

Namun banyaknya luka yang terpendam membuat kotak penyimpanan dalam dirinya seakan hancur. Keping-kepingan luka berhamburan, terhirup oleh seseorang yang tak pernah ia sangka sebelumnya.

Kiera yang semulanya selalu berusaha menjahit segala luka dengan benang yang ia sebut pertahanan, kini hanyalah seseorang yang menjahit luka dengan jarum tumpul.

Sebanyak apapun ia menjahit, seseorang selalu mencoba untuk mengoyak. Sebanyak apapun kobaran api yang ia nyalakan, seseorang mati-matian meniupnya.

Malam itu, awal kehancurannya.

Malam yang ia kira akan berakhir seperti malam-malam sebelumnya, nyatanya tak berjalan seperti yang ia pikirkan. Kejadian yang membuat hidupnya bergantung bersama skenario yang tercipta seakan mendukungnya untuk mengungkap keping demi keping bagian dari dirinya yang ia tutupi.

Kemudian hidupnya berakhir bagai film yang tidak bisa berlangsung tanpa adanya skenario. Kiera jatuh. Jatuh sendirian. Kiera hidup dengan kepura-puraan yang ia kira tak akan berjalan lama walau nyatanya Kiera membutuhkan hal itu untuk lautan perasaan tak terduga yang tanpa sadar telah ia tampung sedari awal.

Keping demi keping kelam yang telah ia ungkap tanpa sadar tersusun layaknya kepingan puzzle. Bagian lain dari hidupnya yang selama ini ia kubur begitu dalam tak lagi berarti. Begitu juga dengan perasaannya yang melebur hancur tanpa balasan.

•Scandario•

"When scandal make us
create a scenarios."

The first chapter on :
•11.07.2021•

with love,
kira amalia

SCANDARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang