12 : Ribuan Kerinduan

338 56 13
                                    

Tolong bantu tandain typo ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong bantu tandain typo ya.
Happy reading buddies!

••••

"Kau bertemu dengan sialan Nailu?!"

Kiera menangguk, "Ya. Sudah dua kali."

"Dua kali?!" Suara Gemitha dan Jorden beradu didalam perkataan yang sama.

Gemitha nyaris berteriak ketika mengatakannya. Gemitha tidak mengerti apa hal yang sedang Nailu rencanakan kali ini. Pria itu berkali-kali muncul dalam kehidupan Kiera bahkan setelah hubungan mereka kandas bertahun-tahun yang lalu. Nailu tampak seperti hama.

"Dia masih mengatakan hal bodoh itu? Mengatakan jika dia akan balas dendam? Ah Ki. Seharusnya kau memanggilku. Aku akan menambah pukulan pada tengkuknya hingga ia benar-benar tidak bisa menoleh," Gemitha mencibir penuh rasa kesal yang amat kesal.

"Dasar psikopat," cibir Jorden.

Gemitha berbalik ke arah Jorden, "Kau lupa jika kau bahkan pernah sengaja mengempeskan ban mobilnya ketika dia berusaha menyakiti Kiera dua tahun yang lalu?" Gemitha berujar sengit.

Jorden meneguk minumannya dengan malas. Jorden juga sama bencinya seperti Kiera atau Gemitha. Tapi ia bukan tipikal orang yang hobi melakukan kekerasan fisik jika terlibat suatu permasalahan. Jorden akan bergerak dengan tenang dan diam-diam menjatuhkan lawannya.

"Tentu saja aku mengingat kejadian bodoh itu. Bagaimana ia bisa didapuk menjadi pemimpin perusahaan jika pemikirannya sebodoh itu," dengus Jorden, ia kembali mengingat-ngingat saat pertama Kiera mengenalkan Nailu padanya.

Saat itu, Jorden sedang menselonjorkan kakinya diatas karpet sembari menikmati sekaleng soda seperti biasanya di apartemen Kiera. Tidak ada hal yang aneh. Kiera selalu membiarkannya tahu password apartemen dan bahkan membiarkan pria itu keluar masuk rumahnya kapan saja. Kiera juga memberlakukan itu pada Alagan dan Gemitha.

Jorden yang saat itu benar-benar sedang sendiri tiba-tiba saja dikejutkan oleh ketukan pintu. Jorden pikir awalnya itu adalah Kiera yang baru saja pulang dari kegiatan pemotretannya. Tetapi ia salah. Itu Nailu dengan senyuman yang perlahan memudar ketika melihat Jorden yang berada di apartemen kekasihnya. Selanjutnya semua berlalu seperti yang dibayangkan.

Jorden beralih ke arah Kiera. "Tapi kurasa Kiera lebih bodoh karena menerima ajakan kencan Nailu."

Kiera melayangkan pukulan pada bisep kokoh Jorden. Tentu saja ia tidak sepenuhnya yakin ketika menerima Nailu sebagai kekasihnya. Namun saat itu Kiera merasa jika Nailu masuk kedalam jejeran orang yang cukup tulus bila menyangkut percintaan. Tapi ternyata Nailu hanya menggunakan Kiera untuk menaikkan nama bisnisnya. Betapa kurang ajarnya.

SCANDARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang