06 : Kembali Menuruti

338 47 13
                                    

Tolong bantu tandain typo ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong bantu tandain typo ya.
Happy reading buddies!

•••

Sang surya sudah naik semakin tinggi, pertanda hari sudah semakin siang. Kiera menggeliat didalam selimutnya, masih mencari posisi ternyaman dalam tidurnya.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih tiga puluh, namun Kiera masih terbenam dalam ruang mimpinya. Ponselnya sedari tadi berdering namun Kiera tidak berniat mengangkat ataupun mematikan ponselnya. Ia terlalu malas untuk itu.

Kiera memiliki waktu tidur yang cukup panjang untuk seseorang yang seharusnya memiliki banyak aktivitas seperti dirinya. Kiera tidak akan mengingat fakta bahwa ia harus segera bangun karena pekerjaan sudah mengantri untuk segera dikerjakan jika saja Gemitha tidak menarik kakinya ataupun memukul punggungnya. Namun sepertinya hari ini pengecualian. Gemitha biasanya sudah mengunjungi apartemennya kurang dari jam 8. Tapi— tunggu.

Kini Kiera terduduk sempurna. Matanya berusaha menyesuaikan cahaya terang dikamarnya. Aneh, tidak biasanya Gemitha membiarkan satu hari Kiera terasa tenang.

Kiera meraih ponselnya diujung nakas, jarinya bergerak untuk melihat puluhan missed call dari Gemitha, Jorden, dan satu nomor yang tidak ia kenal.

Kiera mendial nomor ponsel milik Gemitha. Matanya masih menyipit akibat rasa kantuk yang belum kunjung usai.

"Hal—"

"Kau dimana?"

Gemitha menyerngit diujung sana, "Kau Kiera kan?"

Kiera memutar matanya malas.

"Aku tanya kau dimana?"

"Di sesuatu tempat. Ah iya, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Jangan lupa dimakan."

Kiera menatap kearah jam yang tergantung di dinding kamarnya.

"Ini sudah lebih dari jam sembilan, dan kau masih mengatakan itu sarapan?"

"Terserah. Tapi jangan lupa dimakan."

"Kau tidak menemani jadwal pemotretan ku hari ini?"

Kiera berjalan menuju panty. Ia meneguk air mineral didalam botol setelah ia mengeluarkannya dari kulkas.

"Tidak ada pemotretan hari ini. Ah iya, Kalendra akan menyemputmu."

Kiera menyemburkan air didalam mulutnya. Apa dia bilang? Kalendra akan menjemputnya?

SCANDARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang