21 : Panggilan Asing

274 52 25
                                    

Tolong bantu tandain typo ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tolong bantu tandain typo ya.
Happy reading buddies!

***

Kiera menatap sepiring salad di hadapannya. Di sela-sela istirahat syutingnya, lagi-lagi Alagan menemuinya dan mengajak Kiera makan dengan alasan menemaninya makan siang. Memangnya kapan mereka pernah makan siang bersama kecuali saat Kiera berkunjung kerumah ibunya?

"Jadi ada apa?" buka Kiera setelah keheningan panjang hanya diisi oleh suara dentingan sendok dan garpu.

"Sebaiknya kau habiskan makananmu dulu."

Tanpa ingin memulai pertengkaran l karena masalah sekecil itu, Kiera kembali memakan salad yang tersaji di depannya. Untung saja tidak roti. Karena sejujurnya Kiera sudah muak memakan roti gandum pemberian Alagan yang akhirnya ia berikan pada Jorden beberapa waktu lalu.

Tak berapa lama setelah Kiera menyelesaikan suapan terakhirnya, ia kembali membuka suara. Suara yang dengar santai untuk sebuah berita yang di bawanya.

"Katarina kembali,"

Pergerakan sendok serta garpu Alagan sontak berhenti. Wajahnya tidak menunjukkan raut keterkejutan sedikitpun meskipun jelas berita tersebut mampu mengejutkan pria itu. Alagan menatap Kiera lurus, seperti berusaha meyakinkan sesuatu.

"Dia tidak akan lama," ucap Alagan. Berusaha menenangkan kecemasan yang ia sadar sedang Kiera alami saat ini.

"Dia akan lama." bantah Kiera, tidak percaya dengan ucapan Alagan.

"Kehidupanku sangat tenang saat dia pergi. Namun kenapa dia kembali? Dia ingin membuat semuanya berantakan?"

Jari-jari Alagan terlihat gelisah dibawah sana. "Aku bertemu denganya tiga tahun lalu."

Alagan dapat memastikan jika Kiera tidak baik-baik saja dengan kabar itu. Selama ini Kiera tahu jika Alagan sama bencinya dengan Katarina. Karena sedari awal pertemuan Kiera dan Katarina, perspektif keduanya sudah buruk satu sama lain.

Alagan kembali bersuara, mengabaikan raut tak bersahabat yang Kiera tunjukkan. "Dia sudah menikah. Tiga tahun lalu anaknya berusia enam tahun."

"Kau bahkan tahu tentang itu?"

Alagan terus melanjutkan ucapannya. "Suaminya Vereno Aldrick. Aku yakin jika aku tidak perlu menjelaskan siapa Vereno Aldrick padamu 'kan?"

"Vereno Aldrick? Pendiri perusahaan tempatmu bekerja ... Ald's Property?"Alagan mengangguk.

"Berbicara mengenai pekerjaan. Mulai minggu depan tugasku dipindahkan ke perusahaan pusat."

Keterkejutan Kiera yang semula masih tersisa bahkan kini bertambah besar.

"Jadi ... jaga ibu sampai aku kembali."

SCANDARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang