P A R T 8

53 22 12
                                    

Selamat Malam semuaaa^^

Nih aku kasih asupan buat Malem minggunya yaaa:)

Sedangkan di dalam rumah yang bercat putih, ada seorang remaja lelaki yang sedang bersantai di minggu paginya. Ya, dia adalah Mahesa Ekadanta.

Mahesa saat ini sedang duduk di atas sofa yang ada di dalam kamarnya. Berbeda dengan cat rumahnya yang berwarna putih, kamar Mahesa memiliki warna cat abu - abu muda dan sedikit kombinasi warna putih.

Setelah bangun tidur tadi, Mahesa tidak melakukan kegiatan apapun selain makan, bermain ps, dan bermain ponsel. Jangan tanyakan mandi atau belum. Mahesa sangat malas untuk mandi dihari libur, seperti kebanyakan remaja lainnya. Apakah kalian juga ? malas mandi dihari libur ? kalau iya, kalian sama dengan Mahesa.

Kruuukkk...

Perut Mahesa berbunyi. Cacing cacing diperutnya sedang bermain orkes keroncong sepertinya. Padahal, Mahesa tadi sudah sarapan dengan porsi yang bisa dibilang tidak sedikit. Tapi sekarang perutnya sudah berbunyi lagi.

Mahesapun berniat mengisi perutnya kembali. Diapun berjalan menuju meja makan yang ada dilantai bawah.

Sesampainya di meja makan diapun membuka tudung saji dan Zonk. Mahesa tidak menemukan apaun di dalam sana. Karena perutnya tidak berhenti berbunyi. Mahesapun berjalan ke arah rice cooker untuk melihat apakah masih ada nasi atau tidak. Dan untungnya masih ada banyak nasi.

Dia ingin membuat nasi goreng tapi takut rasanya tidak enak. Tidak kehabisan akal, Mahesa berjalan ke arah kulkas lalu membukanya. Dia lalu berjongkok di depan kulkas untuk mengambil telur. "Untung masih ada. Bikin telur ceplok aja lah." Gumamnya.

"Mau ngapain, Sa ?" tanya seorang perempuan paruh baya yang memiliki paras cantik yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mama Mahesa.

Mahesapun mendongak menatap mamanya, lalu berdiri lantas menutup kulkas. "Mau bikin telur ceplok, Ma. Laper soalnya."

"Laper kamu ? tadi udah sarapan banyakkan kamu ?." Gina -Mama Mahesa- mengernyitkan dahinya bingung. Padahal anak laki laki semata wayangnya ini sudah sarapan banyak. Belum lama sarapan, eh udah laper lagi.

Mahesa nyengir "ga tau lah, Ma. Tiba - tiba laper lagi."

"Terus, mau masak apa kamu ?."

"Mau bikin telur ceplok aja, Ma."

Gina menganggukkan kepalanya paham. "Emang kamu bisa, Sa ?."

Mahesa berdecak sebal. Enak saja meremehkan seorang Mahesa, kalau hanya untuk membuat telur ceplok dirinya tentu saja bisa. "Ya bisalah, Ma."

"Mama ngeraguin kemapuan masak aku ?" imbuh Mahesa

Gina menggeleng. "Mamakan cuma nanya, Sa."

"Yaudah iya. Udah ah Mama ke kamar aja. Aku mau berkesperimen dulu."

"Dih. Ngusir ngusir Mama lagi."

"Engga ngusir, Ma. Daritadi Mama nanya terus, bisa bisa aku ga jadi nyeplok telur"

"Yaudah. Sok. Mangga. Dilanjutkan masaknya" Gina melenggang pergi meninggalkan dapur. Meninggalkan anaknya yang ingin bereksperimen.

Sepeninggal Mamanya, Mahesa mulai kegiatan 'bereksperimennya'. Bereksperimen darimananya ? wong dia Cuma bikin telur ceplok.

---

Setelah menyelesaikan kegiatan makannya atau sarapan untuk yang ke dua kalinya di pagi ini, kini Mahesa sedang menonton tv. Dia duduk di sofa sembari sesekali bermain ponsel. Entah apa acara tv yang ditontonnya. Terkadang dia juga mengomentari gambar yang keluar pada kotak ajaib tersebut.

NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang