P A R T 7

83 35 7
                                    

Hari minggu pun telah tiba. Saatnya bermalas – malasan bagi seorang gadis cantik bernama Nayna. Dia masih setia bergelung dibawah selimut tebalnya. Dia terlalu malas untuk melakukan aktivitas apapun itu dihari minggunya.

Jika memang tak memiliki janji dengan temannya atau orang lain pada hari libur, Nayna lebih memilih berdiam diri di rumah. Nayna juga memiliki lemari yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam camilan di dalam kamarnya. Sehingga dia juga sangat betah berada di kamarnya.

Di kamar bernuansa biru ini dia juga memiliki rak buku yang berisi buku sekolah Nayna, maupun Novel yang dimilikinya. Jika dia sudah bosan bermain ponsel dan tidak mengantuk ataupun tidak ingin menonton film melalui laptop, dia akan membaca Novel.

Membaca novel merupakan salah satu kegiatan favoritnya. Entah dia akan membaca novel yang baru dia beli atau membaca ulang novel yang telah ia baca.

Dan jika ada diantara kalian yang bertanya, apakah Nayna tidak mencuci atau membereskan kamarnya di hari libur ?  maka jawabannya adalah tidak. Jadi asisten rumah tangga yang menghandlenya ? jawabannya pun tetap sama. Tidak. Nayna selalu mencuci pakaiannya dan membereskan kamarnya sebelum hari libur tiba.
Dia akan melakukannya saat malam hari atau pagi hari hendak berangkat sekolah. Dia benar – benar malas dengan kegiatan rumah yang mengusik hari liburnya.

“Dek”

“Adekkk”

“Naynaaa” teriak seseorang di depan pintu kamar Nayna lalu meraih handle pintu dan membukanya.

“Nayna ya ampun. Kamu tuh ya anak gadis jam segini belum bangun”

“Nayna heh bangun” Bunda menarik selimut yang menutupi tubuh anak perempuannya.

Nayna yang merasa tidurnya terusik langsung bergumam dengan kesal. “Apa sih Bun ? aku mau tidur dulu ih” Nayna kembali menarik selimut untuk mentutupi tubuhnya lagi.

Dengan kesal Bunda langsung menarik selimut Nayna lalu menarik tangannya dengan paksa. Sehingga mau tidak mau Nayna terduduk dengan mata yang masih terpejam.

“Bangun kamu heh”

“Ini juga udah bangun ish”

“Melek dulu melek” geram Bunda

Karena malas mendengar omelan Bundanya lebih lanjut lagi, Nayna pun membuka matanya “iya Bun iya. Ini udah melek nih” ujar Nayna sedikit memelotokan matanya.

“Udah buruan mandi habis itu masak ya”

Nayna menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia malas untuk berkutat di dapur “ngga. Nayna ngga mau. Bibi juga ada kan ? kenapa Nayna sih Bun ?” cerocos Nayna kesal.

Bunda menghela napas jengah “Bibi tadi Bunda suruh ke pasar. Bunda suruh ga usah masak juga”

“Lah kenapa ga disuruh masak dulu ? Aku males ah. Udah, Bunda aja yang masak. Aku mau tidur lagi” Nayna langsung berniat membaringkan tubuhnya kembali. Tapi lengannya sudah ditahan oleh Bunda. “Buruan mandi terus masak. Apa mau Bunda siram pake air kamu ?”

Nayna berdecak sebal “yaudah iya. Aku mau mandi dulu habis itu masak” Bunda yang mendengar itu pun langsung tersenyum senang, lalu berjalan keluar kamar Nayna. “Buruan. Jangan tidur lagi”

Nayna yang malas menjawab perkataan Bunda hanya menjawab dengan deheman lalu berjalan ke kamar mandi sambil mencepol rambutnya asal

---

Setelah mandi Nayna langsung turun ke dapur untuk memasak. Dia meletakkan ponselnya diatas kulkas lalu dia membuka isi kulkas. Di sana ada banyak bahan makanan yang bisa dimasaknya. Tapi dia lebih memilih mengambil beberapa sayuran untuk sayur bening, tempe, dan juga telur.

NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang