P A R T 1 2

16 3 0
                                    

Selamat malam semuanyaaa^^

Nayna sama Mahesa balik lagi nih hehe

Kangen ga ?

Mau tanya dong :

1. Kalian baca ini jam berapa ?

2. Lagi pake baju warna apa ?

3. Udah makan belum ?

Jawab yaaa jangan lupaaa

Happy Reading kalian



"Nayna"

Panggilan itu membuat keduanya terdiam dan saling memandang. Nayna tentu sangat tau itu suara siapa.

Nayna menoleh ke sumber suara, begitupun dengan Mahesa. "Loh Bunda ? Aku pikir Bunda di Toko."

Bunda ?

Mahesa langsung berdiri mengampiri Bunda lalu menujulurkan tangan kepada Bunda Nayna yang langsung disambut oleh Bunda. Tidak lupa senyum hangat andalan Bunda.

"Sore, Tante." sapa Mahesa

"Iya. Namanya siapa ganteng ?."

Mahesa tersenyum kikuk."Mahesa, Tante."

"Mahesa, ya ?," tanya Bunda diangguki oleh Mahesa "kayak pernah denger namanya." Bunda mengernyitkan dahinya berusaha mengingat kapan dia pernah mendengar nama Mahesa.

"Oh iya Bunda inget. Kamu pacar Nayna ya ?"

Nayna langsung melotot di tempatnya. Sedangkan Mahesa langsung terlihat salah tingkah. "Bunda ih, dibilang jangan percaya Abang juga" bantah Nayna.

Bunda menoleh ke arah Nayna lalu melotot tajam, "diem kamu!"

Nayna berdecak sebal lalu mencebikkan bibirnya. Mahesa yang sedari tadi salah tingkah langsung tertawa pelan melihat interaksi Nayna dan Bunda.

"Bukan, Tante. Saya temennya Nayna." Jelas Mahesa meluruskan kesalah pahaman Bunda.

"Jangan pake saya dong. Formal banget. Pake aku aja, tante nggak papa." Tegur Bunda sekaligus memberi saran Mahesa. Kata 'saya' terdengar sangat formal untuk mereka yang sudah tidak asing. Ihirrrr

Mahesa kembali tersenyum kikuk, "iya, Tante"

Bunda kembali menoleh kearah Nayna yang sedang memasang wajah cemberut samil sesekali mendumel. "Nay. Kamu tuh ada mantu Bunda maen mah dikasih makan. Bukan digebukin." Bengek hyung. Baru ketemu aja udah dipanggil mantu.

Nayna rasanya ingin menangis saja. Kalau tidak tenggelamkan saja dia ke rawa – rawa, jangan Bundanya yang ditenggelamkan. Bisa jadi anak durhaka nanti dirinya.

Nayna memilih diam tidak menyahuti perkataan Bundanya. Dia memejamkan mata dan lalu menghembuskan nafas pelan.

Bunda menggandeng tangan Mahesa secara tiba – tiba dan membuat Mahesa terkejut. "Ayo makan dulu."

Nayna yang sedari tadi memperhatikan Bunda hanya bisa memasang wajah cengo, dia masih berusaha mencerna apa yang dilakukan Bundanya. "Lah anaknya tuh siapa sih ?." Gumam Nayna pelan

"BUNDAAA" teriak Nayna sembari menyusul Bunda dan Mahesa ke meja makan. Tidak lupa dia juga menghentak – hentakkan kakinya.

"Apa sih kamu. Pake teriak segala. Ini rumah bukan hutan."

NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang