Sehabis sarapan, keluarga besar mereka masih berada di Ballroom hotel untuk berbincang. Devi yang mengutarakan bahwa pihak WO sudah menghubunginya terkait resepsi kedua dan ketiga. Aurel yang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari sudah tidak lagi terburu-buru karena semua sudah dilist dengan apik. Hanya tinggal eksekusi saja. Devi mengingatkan untuk segera bersiap dan berkemas untuk cek out dan kembali ke rumah. Karena jam sudah menunjukkan pukul 10.00 mereka bergegas kembali ke kamar untuk berkemas tidak terkecuali Atta dan Aurel.
" Yuk yang" Ajak Atta, Aurel yang sedari tadi bersandar di bahu Atta beranjak dari zona nyamannya, kaki nya masih sedikit perih karena heels yang di gunakannnya seharian kemarin. Vindyka yang melihat Aurel meringis ketika berdiri mendekatinya dan menawarkan bantuannya untuk membawa Aurel ke kamar.
Tadi malam Vindyka, Tania, Jesika, Santy, Devi, Shinta dan Mega yang membantu Aurel dan menyaksikan sendiri bagaimana gadis itu ingin menangis karena kakinya iritasi akibat terlalu lama mengenakan heels. Ke tujuh wanita itu yang menjadi dayang-dayang Aurel tadi malam yang membantu Aurel membersihkan diri sementara Atta masih dibawah menemui para tamu. Tania dan Shanti yang dengan sabar melepas semua hiasan rambut Aurel dan membersihkan sisa hairspray. Semua masih melekat di ingatan Vindyka. Sebenarnya para dayang-dayang Aurel terutama Tania,Shanty,Vindyka,dan Jesika sedikit baper karena membantu Aurel tadi malam. Bukan karena tidak suka, justru terharu karena akhirnya bos mereka. Berlian keluarga Harmansyon itu akhirnya menikah, yang tentu akan meninggalkan Cinere untuk pindah bersama Atta di Istana Pondok Indah, rumah mewah nan megah yang disiapkan Atta untuk Aurel. Meskipun Shanty masih tetap menjadi asisten Aurel yang berarti lebih sering di Pondok Indah namun Shanty yang malam itu membantu Aurel melepaskan gaunnya justru menangis karena tidak menyangka ternyata hari ini akan tiba juga. Vindyka yang mati-matian menahan air matanya justru menangis sesegukan karena tidak rela Aurel meninggalkan cinere. Aurel yang melihat semua asistennya menangis ikut menangis sedih. Padahal mereka juga masih tetap berhubungan dengannya, tapi rasanya mengingat semua kebersamaannya dengan asisten-asistennya yang cantik, baik, dan selalu mendengarkan curahan hatinya membuat Aurel merasa beruntung di kelilingi orang yang menyayanginya. Devi, Shinta, dan Mega juga ikut menangis haru karena kedekatan kakak dengan para Asistennya, meskipun di moment ini mereka sangat bahagia Aurel menyandang nama Horison dan sah menjadi nyonya AH.
" Masih sakit kak? Cici anter ke kamar" Tawar Vindyka. Suara Vindyka menghentikan langkah seisi ballroom.
" Sayang, kaki kamu masih sakit?" Khawatir Atta tersadar kalau tadi pagi Aurel memang merengek kakinya perih. Aurel mengangguk
" Yuk aku bantu jalan pelan-pelan, tinggalin aja ci nanti aku yang bantuin" Ucap Atta. Vindyka mengangguk paham, sudut hati vindyka kembali perih. Tania yang mengerti perubahan ekspresi Vindyka mencairkan suasana dengan mengajaknya berdiskusi masalah pekerjaan.
Atta menuntun Aurel berjalan keluar ballroom, Para Asisten Aurel menyaksikan itu dan merasa bahagia sekaligus sedih. Fakta bahwa peran mereka untuk membantu Aurel sedikit terkikis karena Aurel sudah menjadi tanggung jawab Atta nyatanya cukup membuat mereka sedih. Devi yang menyaksikan itu semua menjadi bertanya-tanya, apabila asistennya saja merasa sesedih itu bagaimana perasaan Ashanty saat ini? Putri kecilnya itu sudah tidak mungkin lagi merengek kepada bundanya tentang hal-hal kecil. Devi kemudian mendekati Vindyka
" Ci, coba perhatiin Bunda. Kayanya sedih banget kakak bakalan ninggalin rumah" Ucap Devi yang terdengar oleh Shanty dan yang lainnya. Akhirnya mereka membuat kesepakatan untuk bertemu dengan Ashanty selepas ini. Mereka bertujuh mengetok kamar Ashanty.
" Bun... ini Cici" Panggil Vindyka, Namun ternyata Anang yang membukakan pintu dan ekspresi Anang kebingungan karena melihat para asistennya berkumpul
" Siapa yang" Teriak bunda dari dalam
" Cici Bun" Jawab Vindyka dari luar
" Kenapa ci, eh ini kenapa pada ngumpul? Ada masalah" Tanya Ashanty heran
" Bun, ke kamar kita bentar yuk lihat gaun yang mau dipake. Bunda cek dlu" Ucap devi yang berbohong, agar Ashanty tidak curiga
" Oh iya deh.. tunggu Bunda ambil handphone" Ashanty masuk ke kamar dan berpamitan pada Anang sekaligus mengambil handphonenya

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Lolly
ChickLitCerita ini mengenai Atta Horison dan Aurelie Harmanson Ambil yang baik buang yang buruk karena ini cerita khalayan versiku tentang mereka life after marriage mohon kebijakan para pembaca. Tapi Aku masih menggunakan kata-kata yang amat sangat ku pila...