5

1.5K 102 10
                                    


Kamar Aurel yang minim pencahayaan itu membuat dua sejoli masih terlelap dibawah hangatnya selimut. Tidak Sadar bahwa jam telah menujukkan pukul 09.00 pagi. Suasana rumah cinere yang memang masih sepi karena semua penghuninya masih terlelap kecuali para asisten rumah tangga yang sudah berkutak didapur menyiapkan sarapan.

Alarm dikamar Aurel berdering keras, tapi sepasang sejoli itu justru semakin mengeratkan pelukannya. Seperti enggan berpisah. Namun lama-lama suara itu mengusik Aurel. Aurel terbangun, digesernya tangan suaminya perlahan agar tidak terbangun. tangan Aurel meraih jam beker yang mengganggu tidurnya. Dilihat nya jam itu, sudah pukul 9 lebih. Sebenarnya ia masih enggan untuk bangun tapi ia sadar bahwa dirinya buka lagi Aureli Hermansyon yang single. Dirinya sudah menikah, tidak mungkin tidak mengurusi suami tampannya yang masih terlelap diatas kasur.

Aurel bangun dan bergegas mandi, sebelum turun menyiapkan sarapan untuk Atta. Meskipun sudah ada bibi tapi rasanya ia lebih senang jika menyiapkannya sendiri apalagi Atta ini sangat pemilih sekali soal makanan.

Aurel yang sudah selesai mandi, kemudian menyiapkan baju Atta. Diletakannya diatas sofa kamar. Dipastikannya sudah siap, Aurel turun untuk membuat sarapan.

" Pagi Mbak sri" Ucap Aurel yang menyapa Asisten Rumah tangganya

" Kakak kok udah bangun?" Tanya Mbak Sri

" iya dong masa masih kaya dulu bangun seenaknya hehe. Menunya apa mbak?" Tanya Aurel yang melihat banyaknya masakan yang sudah dibawa ke pantry dari dapur bawah

" Banyak Kak, Kakak masih mau masak? Tanya Srinyang melihat Aurel mengupas bawang

" Aku mau buatin Abang nasi goreng Mbak. Abang tu ribet kalau makan" Jelas Aurel. Mbak Sri kagum memperhatikannya. Memang sejak dulu Aurel suka masak, ia tidak canggung ketika harus membantu para asistennya. Sri juga tahu kalau Atta merupakan bayi besar bagi Aurel. Aurel memang sangat detail memperhatikan Atta. Ia pintar sekali membuat Atta bergantung kepadanya. Benar-benar mini Ashanty sekali.

Aurel masak dengan cepat dan lihai, ia membuat agak banyak nasi goreng agar adik-adiknya juga bisa menikmati. Menyeduh teh, menyiapkan sereal untuknya. Memotong buah-buahan. Satu per satu anggota keluarga memang sudah bangun dan sudah nangkring di pantry. Umi Gen yang sejak tadi melihat tangan cekatan menantunya, tersenyum bahagia.

" Duh anak umi yang cantik ini, rajinnya.. pantesan Atta gak bisa jauh-jauh" Puji Geni

" Umi.. kok udah bangun? hehe, mau Aurel bikinin teh pake madu?" Tawar Aurel yang langsung menyiapkan teh untuk umi dan abi

" Boleh nak, terimakasih sayang" ucap Geni saat Aurel meletakan dengan pelan cangkir teh

" Sama-sama umi " Balas Aurel tersenyum. Geni tahu Aurel memang perhatian, perhatian tulus tanpa dibuat-buat, perhatian spontan yang selalu ia berikan karena memang pembawaannya yang ramah dan perhatian. Sejak dulu awal mereka dekat, Geni tahu bahwa Aurel sering mengirim makanan kepada Atta bahkan ke rumah nya. Aurel yang sering main kerumah Gen halilintar membawa makanan. Membawa putri-putri nya jalan-jalan. Memperhatikan Atta, bahkan mungkin hal-hal yang Atta lupakan Aurel akan mengingat jelas. Geni yang selalu menghubungi Aurel karena kesulitan mencari Atta. Aurel yang merayu Atta agar Atta meluangkan waktunya untuk pulang ke rumahnya. Aurel yang selalu menjadi jembatan  agar adik Atta yang membuat kesalahan dimaafkan oleh Atta. Geni tahu semua hal, tapi tidak mungkin mendeklarasikan kepada publik. Geni bersikap diam selama ini hanya untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Keluarganya yang dikenal religius itu tidak mumgkin mendeklarasikan bahwa menyetujui Atta dan Aurel pacaran. Sebenarnya bukan karena tidak ingin dicap tidak sempurna, Geni berpikir bahwa beberapa fans yang tidak dewasa dan belum menerima bahwa ada hal-hal yang tidak mereka sukai bisa saja melukai Aurel atau anak-anaknya yang kecil yang tidak tahu apa-apa. Biarkan saja restu itu ia simpan, cukup keluarga saja yang mengetahui. Toh Geni selama ini tidak pernah mengatakan kepada publik bahwa ia tidak setuju. Ia hanya tidak berkomentar apapun terkait hubungan anaknya. Publik saja yang suka sekali berasumsi sendiri.

Lovely LollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang