17

1.5K 118 25
                                    

Aurel berjalan dengan cepat meninggalkan tribun menuju ke pinggir lapangan. Gilang yang melihat Aurel berjalan cepat langsung mengejar Aurel

" Kak pelan pelan kak.. Panji tata semua barang abang" Ucap Gilang, shanty berlari terlebih dahulu mengejar Aurel. Panji menata dengan cepat barang-barang mereka. Septiyan sudah terlebih dahulu berlari mengikuti gilang dengan kamera yang masih on sementara Bowo dan Coim melepas tripod dan ikut mengejar mereka.

Aurel mendekati Atta yang di beri pertolongan pertama oleh tim medis. Melihat Atta kesakitan ia meraih tangan Atta memberikan kekuatan.

" Tahan sebentar bang" Ucap Tim medis membenarkan posisi kaki Atta dan menariknya lurus

" sakitt" Kata Atta

" Ini tadi kenapa bisa gini sih sayang.. kamu tuh belum sehat kenapa ngeyel main sih" Omel Aurel

" Perlu dibawa ke rumah sakit gak ini ?" Tanya Aurel

" enggak ini nanti cukup dibawa ke terapis aja ini cuma engkel kok kak.. sana lecet-lecet dikit" Ucap tim medis, Aurel mengangguk

" Yuk bawa pulang aja lang, shanty telephone terapis kita suruh kerumah" Ucap Aurel

" Aku baru main 20 menit sayang masa pulang" Ucap Atta

" Astaga kaki kamuu lo itu besok kita ada kerjaan.. udah ayo pulang aja" Ucap Aurel,

" yuk sayang yuk" ajak Aurel

Gilang dan Ale membantu Atta untuk bangun. Atta berjalan dibantu Ale dan Aurel menggegam tangannya. Tanpa mereka sadari ternyata wartawan menunggu mereka di pintu stadion. Mereka semua cukup terkejut.

Aurel mengeratkan tangannya ketika para wartawan membrondong mereka dengan pertanyaan.

" Temen-temen wartawan maaf ya saya habis cidera sehingga harus segera pulang" Ucap Atta

" Bang Atta, sebentar aja bang Atta" ucap salah satu wartawan. Aurel memilih untuk diam, Aurel memang trauma berbicara didepan wartawan. Ia takut sekali salah berbicara sehingga membuat penafsiran yang berbeda.

" Temen-temen wartawan maaf sekali yaa, bang Atta sedang sakit besok lagi yaa" Ucap Gilang yang akhirnya turun bicara. Ia membawa tangan Atta dan Aurel yang ditamengi oleh Panji dan Shanty dibelakang menuju kemobil.

Wartawan tetap mengejar mereka ke mobil bowo mengkode shanty untuk memeluk Aurel dan membawa Aurel ke mobil.

------

" Kita kenapa lagi sih yaampun" Tanya Aurel

" sabar kak sabar" Ucap Shanty menghidupkan kipas portabel dan memberikannya kepada Aurel

" Gue kira habis kalian nikah mereka stop ngejar-ngejar kalian, ini kenapa malah makin kaya diuber-uber" ucap Gilang

"Udah biarin aja, gak papa" Ucap Atta yang menenangkan mereka.

"Bang Ale nanti kalau dijalan ada yang jual ronde, tolong berhenti ya" Ucap Atta, bang Ale mengiyakan perintah Atta

" thank you sayang" Ucap Aurel

" kak kata terapisnya maleman baru bisa ke rumah" Ucap Shanty

" Ya udah gak papa, gak terlalu sakit kok" Ucap Atta

" Gitu kebiasaan kamu sayang, gak papa gak papa kamu inget dulu yang sampe demam itu karena kamu biarin aja sakit dikit" ucap Aurel mengomel panjang lebar

" Iya sayang istriku yang paling cantik" Ucap Atta menenangkan Aurel. Aurel ini memang cocok sekali menjadi emak-emak, hal kecil-kecil apa saja selalu dipermasalahkan dirumah. Apalagi ketika Atta meletakan handuk basahnya dikasur, Aurel bisa mengomelinya bahkan mengungkit kejadian bahkan saat mereka baru dekat.

Lovely LollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang