Aurel menutup kembali pintu ruangan Atta melihat suaminya berdoa dengan khusyuk bahkan hingga meneteskan air mata membuatnya curiga ada sesuatu yang tidak beres. Terlebih Devi yang tiba-tiba menelpon ebil menyuruh ebil ke kantor saat ini juga.
Aurel duduk di sofa di depan ruangan suaminya. Menunggu Atta selesai sholat. Mengambil handphonenya membuka berbagai platform belanja online. Entah mengapa ia ingin sekali berbelanja. Mungkin nanti ia akan mengajak shanty atau ebil. Mencoba menghalau berbagai pikiran yang menari-nari dalam pikirannya.
--
Atta tidak sadar jika ia sholat sampai menangis, memohon ampun kepada sang pencipta karena dirinya yang tidak mampu menahan amarahnya. Ia bergegas membereskan peralatan sholatnya, sudah jam makan siang bahkan Atta tidak merasa lapar. Mungkin ebil sudah berada diruang management bawah. Atta bermaksud menghampiri teamnya. Membuka pintu justru kaget karena mendapati istri cantiknya itu tengah menunggu di lobby depan ruangannya
" sayang.. kamu kok gak ngabarin aku kalau dateng?" Tanya Atta
" Hai baby.. ia tadi aku ikut ebil sekalian, kamu ada kerjaan sama ebil? Pasti belum makan siang kan?" Tanya Aurel tersenyum, melihat senyum Aurel Atta merasa tali yang mengepung dadanya lepas. Lega luar biasa. Meskipun beberapa pikiran masih menggannggunya.
" Satu satu dong nanya nya sayang, ayok masuk yuk" ucap Atta meraih tangan Aurel
Mereka memasuki ruangan Atta, Aurel mulai menyiapkan makan siang Atta di mini pantry yang tersedia diruangan suaminya.
" Yuk sayang makan dulu" ucap Aurel menyuapkan nasi kepada Atta yang tengah sibuk dengan handphonenya. Mereka tengah duduk di sofa.
Atta menerima suapan demi suapan Aurel dengan masih fokus dengan handphonenya.
" Penting banget sih sampe aku dicuekin" ucap Aurel memajukan bibirnya, Atta terkekeh
" Gak usah monyong-monyong gitu aku gigit bibirnya yaa" Ucap Atta
" No, nanti malem ajaa yaa" ucap Aurel sembari mencium bibir Atta gemash dan beranjak meletakkan piring di pantry.
Tidak lama, pintu diketok. Ebil, devi, dan gilang masuk keruangan setelah dipersilahkan Atta.
" Devi sdh jelaskan ke kamu bil?" Ucap Atta to the point
" Sudah bang.. jam 2 nanti saya janjian sama om haris ke polda" ucap Ebil
" Ih ada masalah apa kok ke polda segala" ucap Aurel yang datang membawa minuman dari kulkas Atta
" Enggak sayang, biasa media harus di kasih efek jera" terang Atta
" Ini ada apa sih? Kok aku gak tau? Ada apa pak gilang?" Tanya Aurel
" Pemberitaan kita makin aneh-aneh sayang, aku gak suka kamu jadi di bully dan sedih" ucap Atta mencoba nemperhalus bahasanya
" Aku malah gak baca, tumbenan kaku mau laporin mereka? Biasa aja kan biasanya" ucap Aurel yang mengerti arah pembicaraan mereka. Aurel mencoba menenangkan suaminya.
" No sayang.. aku gak tau salahku apa kenapa mereka gak ada henti-hentinya bikin pemberitaan miring tentang kita.. terlebih kamu, aku gak terima" ucap Atta, Aurel membenarkan posisi duduknya. Meraih tangan Atta bersandar dibahu suaminya itu.
" Gak perlu melaporkan mereka ke polda, cukup bikin konferensi pers cukup ancam akan laporkan mereka.. mereka punya anak istri dirumah sayang" ucap Aurel
Devi memandang iba tatapan mata Aurel, sendu.. berusaha tegar, meskipun diluar sana banyak sekali yang ingin menjatuhkan mereka. Nyonya boss nya yang berhati malaikat. Devi sangat beruntung berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Lolly
ChickLitCerita ini mengenai Atta Horison dan Aurelie Harmanson Ambil yang baik buang yang buruk karena ini cerita khalayan versiku tentang mereka life after marriage mohon kebijakan para pembaca. Tapi Aku masih menggunakan kata-kata yang amat sangat ku pila...