26. Trattenevi Di Nuovo

1.7K 345 40
                                    

VENTISEI

Rose tadinya ingin langsung pulang ke flatnya setelah usai berbelanja beberapa perlengkapan di mall. Namun Maxi malah membawanya ke flat pria itu.

Hari memang belum terlalu malam, masih ada banyak waktu untuk bermanja-manjaan dengan sang kekasih. Maka dari itu begitu sampai di flat, hal yang pertama yang mereka lalukan adalah memasak bersama. Hanya makanan mudah berupa nasi goreng kecap dengan suwiran ayam, karena Maxi bilang belum pernah memakan masakan Indonesia. Dan Rose tentu langsung membuatkan.

Nasi goreng sudah tersaji di atas meja makan, harumnya begitu semerbak hingga membuat Maxi tak sabar untuk menyantapnya.

"Harum," guman Maxi.

Rose mendorong sepiring nasi itu mendekat pada Maxi. "Sekarang kamu cobain."

Dengan senang hati Maxi menyendok nasi goreng, memasukannya ke dalam mulut dan mengunyahnya perlahan. Matanya membulat seraya menatap Rose, lidahnya bergoyang karena rasa nasi goreng yang enak luar biasa.

"Gimana rasanya?"

"Luar biasa--" Maxi menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya hingga membentuk sebuah huruf O, lalu mengecupnya dan mengangkat jarinya ke udara. "--delizioso" lanjutnya.

"Syukur deh kalau kamu suka, yaudah abisin nasi gorengnya."

"Pasti, apa semua makanan Indonesia seenak ini?" Tanya Maxi.

Rose mengangguk dengan antusias, melihat Maxi yang senang bukan kepalang, membuatnya juga ikut senang.

"Iya, bahkan banyak juga yang lebih enak."

"Wah, boleh lain kali kamu masakin aku makanan Indonesia lainnya?"

"Boleh banget, lain kali aku bakalan masakin kamu soto betawi, ketoprak, rendang... Pokoknya banyak deh!"

Maxi mencubit pipi Rose pelan seraya terkekeh. "Okay."

Makan malam hari ini antara Maxi dan Rose berjalan menyenangkan. Setelah selesai makan, mereka melanjutkan dengan menonton film netflix. Kalian tahu Enola Holmes? film yang sedang digandrungi Rose belakangan ini.

Rose menyandarkan tubuhnya pada dada Maxi, sedangkan tangan kanan Maxi merangkul bahu Rose dari samping. Kalau menonton tanpa makanan ringan itu pasti rasanya ada yang kurang kan? Oleh karena itu Rose mengeluarkan sebungkus marshmallow warna-warna pastel dari dalam tasnya. Semenjak Jeffrey memberikannya marshmallow pada hari interview pekerjaan, ia jadi sangat menyukai makanan kenyal super manis ini, bahkan hingga sekarang. Berdo'a saja semoga Rose tak terkena diabetes akibat senang mengemil marshmallow setiap hari.

"Kamu mau?" tanya Rose sambil menyodorkan si kecil bulat berwarna pastel aneka ragam ke depan wajah Maxi.

Maxi menggeleng. "No, buat kamu aja... biar tubuh kamu agak berisi, jangan cuma pipi aja yang berisi." goda Maxi.

"Kamu gak boleh ngomong gitu, itu namanya body shamming. Kurus-kurus gini aku sexy, pipiku juga imut." bela Rose dengan tingkat kepedean di atas langit.

Maxi tertawa, tangannya mengelus bahu Rose. Ia meneguk segelas air putih hingga habis tak tersisa, menjilat bibir bawahnya lalu menatap mata Rose lekat.

Seperkian detik Rose terdiam karena tatapan maut Maxi yang mampu membuat Rose menciut seketika. Dengan susah payah ia menelan salivanya.

Maxi mendekatkan wajahnya, hingga hanya berjarak beberapa senti dari wajah Rose. Pria itu memiringkan kepalanya, dan saat itu Rose baru tersadar apa yang akan terjadi selanjutnya. Perlahan matanya tertutup, dan bersamaan dengan itu benda lembut nan basah menempel di bibirnya.

Juliet's House Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang