29. Coming Home

2.1K 408 28
                                    

VENTINOVE

Rasa lelah Jeffrey setelah sampai di Bandar Udara Juanda, Surabaya. Terbayar sudah saat melihat kedua orang tuanya dan Jerry menyambut kedatangannya dengan banner bertuliskan 'Welcome to Surabaya Jeffrey' yang sangat mencolok.

Ia merentangkan tangannya, memeluk kedua orang tuanya erat. "Gege, kok masih solo aja pulangnya?" tanya Jerry.

"Hush, Jer... Jangan banyak tanya ah, kasian Gege kamu baru pulang dari Verona." kaka Mama.

"Transit berapa kali kamu, Jeff?" tanya Papa, sambil merangkul bahu anaknya dan mulai berjalan ke parkiran.

"Tiga kali Pa, pertama di Dubai ambil penerbangan Dubai Airlines, abis itu transit lagi di Changi buat ke Soekarno Hatta. Terus baru deh terbang ke Juanda."

"Capek gak, Ge?" tanya Jerry.

Begitu sampai mobil, Jeffrey memasukan kopernya ke bagasi. Jeffrey duduk di kursi penumpang bersama Jerry, sedangkan Papa menyetir dan Mama di samping Papa.

"Jerry nanya malah di acuhin!"

"Capek Jer, ya kali gak capek 30 jam coba. Satu setengah hari."

"Kan di pesawat juga tidur."

"Transitnya bikin capek juga," jawab Jeffrey lalu menutup matanya. Mau tidur lagi saja, walaupun hampir 70% perjalanan ia habiskan dengan bermimpi seputar--Roseanne si bayi marshmallow dengan kisah cinta tak sampainya--padahal tak tahu juga, siapa tahu nanti jadi kesampaian.

Oh ya, Jeffrey jadi kembali ingat dengan si bayi yang baru patah hati. Bagaimana keadaannya sekarang?apakah suasana hatinya sudah lebih baik?

Jeffrey kemarinn sudah bilang bahwa ia akan pulang ke Indonesia. Dia juga sudah bertanya apakah Rose akan pulang ke Jakarta? Dan Rose hanya menjawab. "Kalau aku mau, aku bakalan pulang, Jeff."

"Kangen--" guman Jeffrey.

"Kangen sama siapa?" tanya Jerry dengan hebohnya. "Hayo Gege kangen sama siapa? Cewek di Verona ya? Yah dibilang juga apa! Makanya kalau pulang bawa pacar, terus kenalin ke keluarga besar."

Mama menoleh ke belakang. "Jer, berisik banget ih. Biarin Gege kamu istirahat, jangan diganggu."

"Ya elah Mah, alay bener. Ini Gege solo terus sejak lahir, emangnya gak khawatir apa? Takutnya malah belok Mah, harus banget kayaknya Jerry kenalin ke Meiling ya?"

Mama hanya geleng-geleng kepala.

"Meiling siapa?"

"Ciee kepo sama Meiling!"

"Tau ah!"

"Ya elah Ge, udah tua masih aja pundungan. Meiling itu pegawai baru di ruko. Cantik bahenol, matanya agak sipit, kulitnya putih bersih, beuh definisi malaikat tak bersayap. Mau Jerry kenalin ke Meiling, sekalian buat test drive, siapa tau Gege belok." jelas Jerry berapi-rapi. Jeffrey sih bodo amat, mau secantik apapun dia tak perduli.

Sedangkan Mama dan Papa hanya dapat tertawa kecil. Apa yang disampaikan oleh Jerry adalah 100% kebohongan. Meiling yang dimaksud itu adalah pria setengah jadi yang centil dan suka tidak sadar diri akan jenis kelamin aslinya.

"Gege, lain kali kenalin Jerry sama bule Italia dong."

"Pacar kamu kan banyak, Jer."

"Mana? Udah gak ada Ge, udah putus semua."

"Di kampus kamu banyak cewek cantik pasti."

"Yah udah bosen liatnya, pengen liat cewek tinggi rambut pirang plus mata biru, terus kalau senyum aduhai... aduh manisnya~" jelas Jerry sambil bersenandung di akhir kalimat.

Juliet's House Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang