VENTI
♥
Tring~ tring~
Jeffrey menggapai-gapai jam weker di atas nakas. Dengan kesal ia mematikan jam tersebut sambil mengerjap-ngerjapkan mata. Jeffrey memandangi sekelilingnya, ada lemari, meja dengan komputer di atasnya, serta ranjang. Perlahan mata Jeffrey mulai melebar, dan dengan terkejut ia bangun dari ranjang dengan tatapan terkejut.
"WHAT! KOK GUE TIDUR DI KAMAR?!"
"Rose mana?!" cari Jeffrey, ia keluar dari kamar. Mencari-cari keberadaan Rose, mulai dari kamar mandi, dapur, hingga ruang tengah dan balkon.
"Rose!" panggil Jeffrey.
Dan seperkian detik kemudian, saat ia kembali ke kamar dan melihat koper Rose sudah tidak ada di pojok ruangan. Saat itulah ia baru menyadari kebodohan dirinya.
"Fucking hell! Rose udah pindah flat, ngapain juga gue cari dia." monolog Jeffrey.
Ia mengusap wajahnya kasar, kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu bersiap-siap untuk berangkat kerja.
Sedangkan di flatnya, Rose sedang membuat sarapan. Bukan makanan spesial, hanya sandwich dengan potongan ikan makarel and slice of cheese, lalu beberapa sayuran seperti selada dan tomat, lalu saus tartar untuk sentuhan akhir. Dan holla, sandwich made in Roseanne Belle siap untuk disantap.
Rose memakan sandwich buatannya, sedangkan dua potong sandwich sisanya ia masukan ke dalam kotak makan siang. Rose mengambil ponselnya di atas meja, ada sebuah panggilan telepon dari Maxi untuknya.
"Buon giorno!" sapa Maxi di seberang telepon.
"Ah Maxi, buon giorno."
"Hari ini kamu kerja?"
"Ya, tentu... Kamu hari ini ada kelas?"
"Ada, kelas pagi. Sayang sekali."
Rose menaikan satu alisnya, ia meletakan sandwich di tangannya ke piring. "Sayang sekali kenapa?"
"Tadinya aku mau mengantar kamu ke tempat kerja, tapi karena ada kelas pagi. Jadi gak bisa."
Rose mengangguk, walaupun ia tahu bahwa Maxi tak akan melihatnya.
"Roseanne..."
"Ya?"
"Pulang kerja nanti, mau pergi ke suatu tempat?" tanya Maxi tiba-tiba.
Rose mengernyit, ia sih mau saja kalau diajak pergi. Ia suka jalan-jalan. Tapi sebenarnya ia sudah ada niat ingin mengajak Jeffrey serta Vernon dan Shanon untuk makan malam bersama di flat.
"Kemana?"
"Rahasia."
Rose terdiam.
"Kamu gak mau ya?" tanya Maxi yang nada suaranya terdengar seperti kecewa. Rose tak mungkin menolak juga, ia merasa tak enak dan lagipula ini kesempatan untuknya agar lebih dekat dengan Maxi kan? Toh mengajak Jeffrey, Vernon, dan Shanon untuk makan malam di flat bisa kapan-kapan.
"Mau kok, jam berapa?"
Maxi tersenyum di seberang sana, sambil mengangkat kepalan tangannya ke udara dan berkata 'YES' tanpa suara.
"Pulang kerja nanti aku tunggu kamu di parkiran kantor." jelas Maxi.
"Oh oke, Maxi."
"Arrivederci, Rose!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet's House
Fiksi PenggemarCita-cita seorang Roseanne Belle dari kecil hanyalah tinggal di kota cantik dan romantis dengan kisah cinta klasik, seperti Verona. Semua itu berawal dari kegemarannya membaca novel romance berjudul Romeo dan Juliet karya William Shakespeare. Setel...