Assalamalaikum
Selamat membaca 😊
Tanpa ilmu, kamu tidak akan mampu menggenggam dunia. Tapi saat ilmu ada di tanganmu, dunia pun mampu kau genggam
🌺🌺🌺
Mataku sudah berlinang dan tak mampu menahan butiran kristal ini untuk jatuh. Bahkan dengan lancangnya ia jatuh di depan umi. Dengan sigap aku menghapus air mataku.
"Nak, selagi kamu berada dalam hal yang positif, berada dijalan yang benar Umi pasti akan selalu support. Ya, walaupun keadaan finansial kita seperti ini. Tapi umi dan abi akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk kamu."
"Aaaaa, umii. Jadi sedih dengernya. Maafin Aisyah belum bisa ngasih apapun ke umi. Belum bisa menjadi anak yang umi dan abi harapkan."
"Dengan kamu lulus di sekolah penerbangan aja, umi dan abi udah seneng banget. Secara enggak langsung, kamu udah bisa naikin derajat umi dan abi. Buktikan kalau kamu bisa ya nak, biar mereka yang gak suka sama kita gak terus merendahkan kita. Kamu juga berhak sukses. Jadi, semangat."
"Pasti mi, Aisyah akan berusaha ngasih yang terbaik buat umi dan abi. Aisyah minta doanya ya mi."
🌺🌺🌺
Mentari mulai menampakkan diri di ufuk timur. Aisyah sudah tampak rapi. Selesai sarapan dengan keluarganya. Aisyah pamit pada uminya karena sang abi sudah berangkat kerja terlebih dahulu sebagai seorang tukang becak.
"Rapi banget, mau kemana ?"
"Mi, Aisyah izin yaa mau kerja lagi di tempat makan yang waktu itu. Siapa tau masih nerima Aisyah kerja disitu."
"Syah, kamu yakin ? Harusnya kamu fokus aja belajar, biar umi dan abi yang cari uang untuk biaya sekolah kamu."
"Mi, gapapa kok. Lagian kan malem Aisyah bisa belajar. Aisyah izin ya mi."
"Ya udah kalau kamu maksa, hati-hati yaa."
Aisyah mengangguk seraya melambaikan tangan kanannya ke arah Nisa.
Semua itu butuh proses, tak ada yang instant. Proses mengajarkan seseorang untuk terus bersabar, bersyukur dan juga ikhlas. Dengan proses, Allah mengajarkan bagaimana untuk menjadi kuat, lebih tegar untuk mencapai sebuah impian.
🌺🌺🌺
Aisyah tampak sedang menengok ke arah pelanggan yang baru saja pergi. Di meja makan tempat ia bekerja tampak terlihat berantakan. Aisyah berjalan ke arah meja yang mana terdapat alat makan yang berserakan nan kotor. Ia punguti satu per satu untuk ia bawa ke tempat cuci piring.
Aisyah tak begitu fokus pada pria di hadapannya. Namun, pria itu tampak mengenali Aisyah seraya mengerutkan keningnya. Akhirnya ia pun memanggil Aisyah.
"Aisyah ?"
"Eh, Om."
"Ngapain disini, bawa bawa cucian ?"
"Aku kerja disini, om. Lumayan buat nambah nambah uang bekal ku nanti."
"Ya ampun Aisyah, kamu tenang aja. Masalah tempat tinggal biar om yang urus."
"Tapi om, aku gak-"
"Udah gapapa. Anggep aja ini gantinya karena om gak jadi biayain sekolah kamu, tapi om seneng kamu akhirnya dapet beasiswa penuh."
Maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kau dustakan ?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda,"Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
🌺🌺🌺
Senja sudah mulai memperlihatkan dirinya. Saat itulah Aisyah pulang menuju rumahnya. Dipertengahan jalan, ada sekelompok ibu-ibu dari arah yang berlawanan.
Tiba-tiba mereka menghentikan langkahnya didepan Aisyah sambil berkata, "Eh, Aisyah. Denger-denger mau sekolah penerbangan ya ?"
"Eh, em iya bu."
"Tapi sayang tau, kalau perempuan nanti ujung-ujungnya juga nanti di dapur."
Bersambung
Jangan lupa dukung cerita ini dengan cara vote, comment dan share ke temen temen lainnya yaa..
Yuk bantu sampai ke 1k viewers, Insya Allah bakalan ada GIVE AWAY yang menanti 🤩
Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar Adalah Jihadku [ TELAH TERBIT ]
SpiritualSpiritual-Self Motivation Pada kenyataannya, meraih cita-cita tak semudah apa yang kita lihat.Butuh pengorbanan dan proses yang panjang.Tak hanya itu, perlu ikhtiar yang kuat,do'a yang selalu dipanjatkan tanpa henti serta tekad yang ditanamkan dalam...