Awal dari Pengorbanan

115 7 0
                                    

Assalamu'alaikum

Ogenki desuka ?

Selamat membaca 😊

"Setiap ujian yang kamu jalani saat ini tidak hanya mendatangkan hikmah, tapi juga mengajarkan kita bagaimana menjadi kuat dan bagaimana terus berharap pada Allah"

Sampai akhirnya Bu Indri menyadarkanku.

"Aisyah...",ucapnya pelan.

"Ba-baik bu, akan saya usahakan untuk melunasinya. Kalau begitu saya permisi ya bu. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum sallam"

Pukul 03.30 p.m.

Terik matahari mulai meredup. Hembusan angin yang menerpa kulit sukses menciptakan kesejukan tersendiri. Seluruh siswa mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Begitupun dengan Aisyah dan sahabatnya, Lula.

"Syah, tadi kamu dipanggil Bu Indri ?", tanya Lula.

"Iyah La"

"Kamu ada masalah ? Jangan sungkan buat cerita sama aku ya. Selama aku mampu, Insya Allah aku akan bantu",ucap Lula dengan tulus.

"Masalah tunggakan SPP, La. Tapi kamu gak usah khawatir , aku bakalan cari cara untuk melunasinya kok",jawab Aisyah sambil berusaha untuk tersenyum dihadapan sahabatnya.

"Gimana kalau kamu pake dulu uang tabunganku, Syah ?"

"Eh, makasih sebelumnya. Tapi aku gak mau ngerepotin kamu"

"Udah gapapa kok, kamu gak sama sekali ngerepotin aku"

"Udah gapapa kok Lula, Insya Allah aku bisa ngelunasinnya. Makasih yaa"

"Ya udah kalo kamu gak mau, aku gak bisa maksa. Sama-sama, Syah"

Keduanya berpelukan untuk menghantarkan kasih sayangnya masing-masing.

Author Pov

Setelah berjam-jam Aisyah memikirkan jalan keluar dari masalahnya saat ini, ia memutuskan untuk mencari kerja. Aisyah tak tega jika harus meminta abi atau uminya untuk melunasi biaya sekolahnya.

"Ya, aku harus cari kerja. Kerja apapun itu yang penting halal",batinnya.

Bukankah ujian akan datang ketika seseorang siap menjalaninya ?
Ingatlah pada apa yang Allah janjikan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

Teruslah berbaik sangka pada Allah, mungkin dengan memberinya ujian adalah cara Allah untuk menghadiahkan kita sebuah kebahagiaan.

Percayalah bahwa dibalik derasnya hujan, akan ada pelangi yang indah menantinya.

Alula Pov

Keesokan harinya

Sore ini, hanya ada aku dan kakak di rumah. Mamah dan papah sedang diluar kota, sedangkan asisten rumah tangga dirumahku masih pulang kampung karena anaknya sakit.

"Laper banget, pengen makan diluar aja ah", ucapku.

"Kak, aku mau keluar dulu yah. Cari makan, laper", izinku pada kak Afifa yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Kak Afifa adalah kakak perempuanku.

"Ya udah,hati-hati ya"

"Oke kak"

Aku menggunakan motor yang terparkir di garasi rumahku. Menyusuri jalanan, sambil mencari rumah makan yang ingin aku kunjungi.

Sampai akhirnya aku mengunjungi rumah makan yang letaknya tak jauh dari rumah.

Rumah makan ini dicat dengan warna-warni cantik. Di dalam ruangannya terdapat meja dan kursi yang tersusun rapi. Di bagian pojok kanan, tepatnya dibelakang terdapat lemari pendingin yang dihuni berbagai macam minuman. Di bagian atas juga terdapat dua kipas angin dan dua lampu yang bentuknya memanjang, keempatnya menempel dengan indah di dinding.

30 menit kemudian

"Bang, jadi berapa ?",tanyaku pada si penjual.

"Tiga puluh ribu de"

"Ini bang, makasih yaa"

"Sama-sama de"

Ketika aku membalikkan badanku, aku tak sengaja menabrak seorang perempuan.

Bruukk

Bersambung

Tinggalkan jejaknya yaa dengan vote & comment :)

Udah pada follow IG @azifa_muslim sama @azifa.id belum ?

Sayounara

Wa'alaikum sallam

Belajar Adalah Jihadku [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang