Assalamualaikum
Happy weekend, jangan lupa baca BAJ ;)
Selamat membaca 😊
Tak ada satupun kejadian yang terjadi secara kebetulan. Setiap kejadian pasti mengandung sebab dan hikmahnya. Hanya saja bergantung dari bagaimana seseorang memandangnya.
🌺🌺🌺
"Emm, kalau begitu aku pamit dulu Assalamu'alaikum," pamit Aisyah.
"Tunggu," Fathan bersuara.
"Terimakasih." Fathan melihat Aisyah mengangguk lalu pergi.
"Waalaikumsallam," gumam Fathan.
🌺🌺🌺
Pagi ini Fathan sudah berada airport Jakarta. Ya, ada beberapa hal yang harus ia lakukan di perusahaan cabangnya di Amerika. Ia berjalan sambil mencoba mengeluarkan handphone dari sakunya.
"Pak, ini dompetnya jatuh," ucap Aisyah. Ia tak tahu bahwa itu Fathan karena ia melihatnya dari arah belakang.
"Oh, makasih. Eh, Aisyah ?"
"Pak Fathan ?"
"Jadi kamu pilot."
"Iyah betul pak, kalau begitu aku pamit. Assalamualaikum."
"Aisyah ? Bolehkah aku mengenalmu ?"
Aisyah tersenyum sambil menundukkan pandangannya." Tanyakan itu kepada yang lebih berhak atas diriku." Ia memberikan secarik kertas yang bertuliskan alamat pada Fathan.
"Belum pernah aku seyakin ini sama perempuan. Ya Allah jika memang dia adalah jodohku tolong dekatkanlah, tapi jika ia bukan jodohku tolong jauhkanlah. Aamiin," batin Fathan.
Perkara jodoh setiap manusia sudah Allah tuliskan di Lauhul Mahfudz. Kita tak pernah tau kapan waktu dan tempat dimana kita dipertemukan dengan jodoh kita.
Tugas kita adalah terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang lebih bertakwa, pribadi yang lebih beriman, pribadi yang berakhlakul karimah. Sebab jodoh adalah cerminan diri.
“Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih”. (HR. Bukhari dan Muslim)
🌺🌺🌺
Benar saja, Fathan menemui orangtua dari perempuan yang selama ini merebut perhatiannya. Padahal baru beberapa kali dipertemukan, namun ia yakin kalau dia adalah jodoh yang telah Allah persiapkan untuknya.
"Kedatangan saya kesini, saya ingin menkhitbah putri bapak," ucap Fathan dengan penuh harap.
"Apa yang membuatmu ingin menkhitbah putri saya ?"
"Karena akhlaknya."
"Gimana nak, kamu mau menerima khitbahnya nak Fathan ?"
Bersambung
Aisyah bakalan nerima khitbah Fathan enggak ya ? 🤔
Tunggu part selanjutnya :)Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar Adalah Jihadku [ TELAH TERBIT ]
SpiritualitéSpiritual-Self Motivation Pada kenyataannya, meraih cita-cita tak semudah apa yang kita lihat.Butuh pengorbanan dan proses yang panjang.Tak hanya itu, perlu ikhtiar yang kuat,do'a yang selalu dipanjatkan tanpa henti serta tekad yang ditanamkan dalam...