³⁴

2.4K 341 72
                                    

[Name] POV

Harry dan aku pergi menuju asrama Ravenclaw untuk mencari 'diadem' itu sedangkan Hermione dan Ron pergi untuk mencari taring basilisk agar mereka bisa menghancurkan cup hufflepuff yang mereka temukan di bank Gringotts.

Aku dan Harry sedang menaiki tangga dengan Luna yang memanggil manggil Harry namun Harry mengabaikannya karena kita benar benar harus bergegas sampai Luna berteriak memanggil Harry.
"Harry Potter! Dengar aku!"

Aku dan Harry pun langsung berhenti sejenak dan mendengar perkataan Luna.
"Kau dengar apa yang dikatakan Cho tentang Diadem Rowena Ravenclaw? Tak ada orang hidup yang melihatnya. Ini sudah jelas kan? Kita harus berbicara dengan orang yang sudah meninggal." Jelas Luna.

Sebelum kita pergi kita melihat kearah jendela luar dan melihat Sekitaran Hogwarts yang sudah diberi mantra pelindung.

"Jika kau mau bertemu dengannya dia ada dibawah sana." Kata Luna.
"Kau tidak ikut,Luna?" Tanyaku.
"Tidak, kurasa kalian berdua sudah cukup. Dia cukup pemalu."

Kita pun berjalan sampai menemukannya,
"Kau adalah Grey Lady! Kau hantu dari asrama Ravenclaw." Kata Harry.
Tiba tiba Grey lady itu melayang seperti ingin meninggalkan kita sambil berkata,
"Aku tidak suka nama itu!"
"Tidak! Maaf. Maafkan kami. Namamu Helena Kan Helena Ravenclaw, putri dari Rowena Ravenclaw." Panggil ku padanya untuk menenangkannya.

Tiba tiba dia berhenti dan bertanya,
"Apa Kalian teman luna?"
"Ya, dia berpikir apakah kau bisa membantu kami." Kata Harry.
"Kalian mencari Diadem ibuku?"
"Ya, itu benar." Jawab Harry pelan.
"Luna anak yang baik,Tidak seperti yang lainnya tapi dia salah. Aku tak bisa membantumu!"

Ia pun pergi namun lagi lagi kita mengejarnya,
"Tunggu! Tolong. Aku ingin menghancurkannya!" Jelas Harry.

Sebelum Helena menjawab aku dan Harry melihat kearah luar dan melihat Perlindungan Hogwarts yang di serang para Death eater agar mereka bisa masuk ke Hogwarts.

"Kau ingin melakukannya bukan? Kau ingin menghancurkannya." Kata Harry kepada Helena lagi.
"Ada orang lain berjanji menghancurkannya bertahun tahun lalu. Anak aneh dengan nama aneh."
"Tom Riddle." Kata Harry.
"Tapi dia berbohong."
"Dia berbohong kepada banyak orang."
Tiba Tiba Helena memajukan dirinya dan membentak kami.
"Aku tahu apa yang sudah dia lakukan! Aku Tau siapa dia! Dia mencemarkannya dengan sihir hitam!"

Dia perlahan berjalan pergi dan kita kembali mengikutinya,
"Aku bisa menghancurkannya. Sekali dalam selamanya, jika kau memberi tahuku dimana dia menyembunyikannya. Kau tahu dimana dia menyembunyikannya? Kau harus memberi tahuku. Kumohon." Kata Harry.

"Aneh. Kau sedikit mengingatkanku kepadanya. Itu disini di dalam kastil dimana semuanya disembunyikan. Jika kau bertanya, kau takan pernah tahu. Jika kau tahu, kau hanya perlu bertanya."
"Terima kasih." Jawab kita berdua
Dan kita segera pergi dari situ.

Kita berlari menuju Room requirement, di tengah tengah perjalanan para Death eater sudah mulai masuk ke dalam Hogwarts dan menyerang kastil. Kita juga bertemu dengan ginny dan Neville.
Aku dan Harry kembali bergegas masuk ke Room of Requirement dan langsung mencari diadem itu. Didalam sini terlalu banyak barang dan pastinya sangat susah untuk mencari daidem itu.

Kita sudah berkeliling sampai tiba tiba Harry berhenti dan terdiam.
"Harry kau tidak apa apa?" Tanyaku.
Dia mengabaikanku dan tiba tiba berjalan ke arah suatu meja dan mengambil sebuah kotak dan saat dia membukanya, itu diadem yang kita cari!

"Harry kau jenius!" pujiku.
Dia mau mengambil diadem itu sampai,
"Apa yang membawa mu kesini, Potter?"
Kata seseorang dengan suara familiar, ya Draco.
Harry yang melihat mereka mengacukan tongkatnya kepada kita berdua pun langsung menghadang ku sehingga dia berdiri didepan ku agar aku tidak terluka.

𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑𝐄𝐀𝐋 - 𝗱𝗿𝗮𝗰𝗼 𝗺𝗮𝗹𝗳𝗼𝘆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang