Perlakuan yang Berbeda

40 4 0
                                    

Di sisi lain, Diana kini tengah sibuk mengambil kotak P3K yang berada di lemari atas.

Seseorang datang dari belakang dan mengambil kotak P3K yang sejak tadi berusaha di raih Diana.

Diana sedikit terkejut, ia berbalik melihat orang yang sudah mengambil benda tersebut.

"Rian, kok kamu ada di sini?" tanya Diana heran, padahal sebelumnya ia yakin Rian tadi duduk di ruang tamu.

"Ya mau bagaimana lagi, masak aku di tinggal sendirian." tutur Rian seadanya.

Sebenarnya, Diana tidak bermaksud meninggalkan Rian sendirian di ruang tamu. Namun, luka di tangannya tiba-tiba berdenyut nyeri yang membuat Diana memutuskan untuk mengobati lukanya terlebih dahulu.

"Sini aku obati."

"Gak apa, aku bisa sendiri." Rian tidak menggubris penolakan Diana. Ia segera menyuruh gadis itu duduk.

"Anggap aja sebagai rasa terima kasihku karena sudah menyajikan makanan yang sangat lezat tadi." Penjelasan Rian membuat harapan Diana semakin membubung tinggi.

Rian, mulai mengobati luka-luka yang ada di tangan Diana, tanpa bertanya pun, Rian tahu jika luka di tangan Diana diakibatkan oleh pisau. Ia yakin gadis ini terluka saat memasak tadi.

Rian mengambil kapas yang di celupkan ke dalam cairan antiseptik lalu, membersihkan luka tersebut secara perlahan. "Lain kali kalau masak, harus lebih berhati-hati."

Diana hanya bisa terdiam, memperhatikan setiap gerak gerik Rian, ia merasa sangat bahagia sekarang, sepertinya tak lama lagi status kejombloannya akan segera lepas.

"Selesai," seru Rian setelah memasang plaster luka doraemon di tangan Diana.

"Terima kasih," ucap Diana tulus.

"A cie yang lagi berdua," ujar sebuah suara yang membuat keduanya menoleh.

Lia tersenyum senang melihat kedekatan antara Diana dan Rian.

"Aku balik dulu ya," Rian pamit pulang.

Kedua gadis itu mengantar Rian menuju pintu di ikuti Arka yang masih setia di belakang Lia.

"Kamu juga, pulang sana!" usir Lia.

Arka sedikit terkejut, ia tidak terima jika dirinya di usir sementara Rian di perlakukan dengan sangat baik. "Kenapa aku di usir?"

"Udah pulang sana!" Kali ini Diana ikut bersuara mengusir Arka.

Sungguh, Arka merasa harga dirinya sebagai lelaki jatuh seketika, namun ia bisa apa, toh kehadiran dirinya memang tak di harapkan.

Sebelum masuk ke dalam apartemen miliknya, Arka melirik sekilas Lia dengan tatapan penuh intimidasi, seolah-olah memperingatkan Lia tentang suatu hal 'lihat saja, akan kubalas besok' ya kira-kira begitulah arti dari tatapan Arka.

Sementara Lia, ia tampak tidak perduli, kedua gadis itu masuk dan menutup pintu keras hingga membuat Arka terkejut.

"Menyebalkan!" teriak Arka di dalam hati.

"Kamu mendengar sesuatu?" tanya Lia.

Diana menggeleng cepat. Lia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, entahlah ia merasa seseorang tengah menggerutu tentang dirinya.

"Lia," panggil Diana. "Kalau aku tinggal di sini selama seminggu boleh gak?"

"Boleh lah, tinggal selamanya juga boleh," sahut Lia jujur.

Diana begitu senang, ia segera memeluk erat Lia.

"Udah ayo kita tidur."

"Baik Bu," ujar Diana senang.

🍀 🍀 🍀

8 November 2020

Jangan lupa vote dan komen 😘 kalau kalian suka

Miss Gagal Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang