Adikku yang paling kecil cepat sekali besar padahal sepertinya baru kemarin mama membawanya pulang dari rumah sakit.
Semakin besar adikku bertumbuh semakin ganteng dibandingkan dengan dua kakak laki-lakinya.
Hidungnya mancung, wajahnya tampan serta gerak-geriknya lucu sekali sehingga tak heran papa sangatlah menyayanginya.
Dan sejak adanya adikku yang paling kecil dan imut itu, akupun semakin tersisih...
Tak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan adikku yang paling kecil sudah berusia lima tahun.
Pada hari ulang tahunnya yang kelima, mama membelikan kue tart yang besar sekali dari pasar.
Mama telah memesannya beberapa hari yang lalu, sebuah kue tart dengan sebuah kue bolu berbentuk panda di atasnya.
Beneran bagus dan enak sekali ketika kami memakannya.
Tetapi ketika sepuluh tahun kemudian kami membeli kue yang sama di pasar yang berbeda rasanya lain sekali, entah kenapa???
Back to my little bro birthday.
Papa memberikan sebuah surprise untuk adikku di ultahnya yang ke lima...
Adikku yang paling kecil itu dibelikan sebuah mobil-mobilan yang sangat bagus dan mahal sekali.
Dengan lekas ia menaiki mobil itu yang hanya dapat memuat tubuhnya yang mungil...
Mobil itu dapat berlari kencang dan terkadang menubruk mebel di ruang tengah sehingga adikku menekan klakson berulang kali dengan senangnya.
Sayang cuma setengah jam kemudian mobil itu kehabisan baterei dan aku disuruh papa membeli baterei besar enam buah di warung belakang...
Hampir saja aku mendumal kalau tidak melihat pandangan papa kepadaku!!
Setelah membelikan baterei aku menonton adikku mengendarai mobil barunya yang berwarna putih itu.
Papa terus mengiringi anak kesayangannya bermain mobil sampai satu jam lebih dan aku hanya dapat menyaksikan semua ini seperti anak tetangga.
Seingatku setiap aku berulang tahun papa, tidak pernah membelikan apa-apa kepadaku.
I watched my little brother grew up with fondness and jealousy plus feeling of abandoned by my parents...
Sejak dulu papa tidak pernah menyayangiku apalagi sekarang begitu juga mama yang meskipun terkadang masih ada perhatian kepadaku.
Saat itu lagi populer lagu Skeeter Davis, 'I am nobody's child'...
I'm nobody's child
I'm nobody's child
Just like the flowers
I'm growing wild
No mummy's kisses
And no daddy's smile
Nobody wants me
I'm nobody's childMeskipun aku masih kecil, tetapi sedikit banyak aku sudah mengerti sebagian besar arti lirik lagu itu karena aku menanyai mama yang sering menyanyikannya.
Setiap kali menyanyikan refrain lagu di atas, frase 'Nobody wants me..I'm nobody child ' terasa menghunjam kalbuku dan akupun kerap menangis.
Mama suka sekali menyanyi dan mencatat banyak lagu-lagu yang sedang populer saat itu.
Entah itu lagu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jerman dan yang lainnya.
Terkadang aku membuka buku catatan lagu-lagu mama dan menyanyikannya saat ia sedang keluar.
Setiap kali menyanyi, hatiku yang pepat terasa lega...
Meskipun adikku masih kecil mama sudah sering keluar rumah karena ada suster yang menjaga adikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories from My Childhood
Ficción GeneralSebuah otobiografi tentang masa kecilku sampai remaja. Dari waktu ke waktu memori tentang masa kecil terkadang bermunculan...Banyak hal-hal menarik, lucu bahkan terkadang aneh sangat menghibur hati sehingga menurutku layak untuk dibagikan. Cerita in...