Ada kata yang bisa terucap, ada luka yang bisa terserap.
***
Dion tersenyum senang, mereka akhirnya tiba di Batam dan Mama serta Bunda nya sudah sibuk dengan agenda awal kenapa mereka ada disini.
Dia hanya duduk di kursi penonton saat mama nya sibuk memberikan seminar juga tanda tangan untuk novel terbarunya bersama bundanya.
Dia menikmati acara ini. Dan sekarang adalah sesi dimana semuanya foto bersama dan dia juga Keyla belum di ajak
Tapi om Alif sudah sibuk ikut berfoto disana.
"Kenapa mama belum ajak dion foto bareng" Keyla menggeleng tak peduli. Dia duduk disamping Dika yang sibuk dengan ponselnya. Dan Brian disamping Dion yang juga sibuk melakukan hal yang sama.
"Mama lagi sibuk sayang" Jawab Brian asal. Tapi sayangnya Dion belum puas dengan Jawaban itu.
Mamanya sibuk.?
Dia juga sibuk
Sibuk melihat mamanya tersenyum cantik dan berfoto Ria disana.
"Seharusnya Bunda Kiara juga kemari. Bukannya langsung pergi ke rumah Tante Aurel" ucapnya kesal
"Dan dedek Kenzo juga di bawa. Dion kekurangan teman ni" sungutnya kesal.
Angel melihat itu, bagaimana ekpresi Dion yang berubah-ubah setiap kali melihatnya dan berbicara yang dia tidak tahu apa yang Putranya itu bicarakan.
"Ayo dong Mama, panggil Dion . Dion juga mau foto bareng" Dion menutup matanya rapat-rapat dengan tangan saling bertautan sambil merapalkan keinginannya
"Ayo ma, panggil Dion. Mama panggil Dion. Panggil Dion"
"Dion aneh" Keyla menggeleng heran. Dion ini ada-ada saja, kalau memang mau foto bareng ya tinggal telpon Om Alif saja.
Kenapa harus repot-repot berdoa begitu.
"Ayo ma, panggil Dion" Brian yang melihat itu terkekeh geli dibuatnya.
Tidak ingin membuat doa Dion sia-sia begitu saja. Brian mengirimkan satu pesan pada Alif yang membuat Alif tersenyum geli melihat apa yang Dion lakukan.
Baiklah. Kali ini dia akan berbuat baik pada Dion. Paling tidak dengan begini Dion tidak akan semakin marah padanya.
.bagaimana pun juga sejak naik pesawat tadi Dion terus menatapnya sinis dan itu pasti karena dia yang memutuskan sepihak sambungan telpon mereka kemarin.
Dia sadar akan itu. Dion marah padanya.
"Cek-cek" Alif mulai sibuk memeriksa mikrofon nya.
"Sekarang kita akan foto bersama dengan semuanya, dan untuk adek-adek tampan dan cantik disana ayo bergabung dengan kami" Dion tersenyum lebar. Dengan cepat dia bangun dan berjalan cepat kearah Angel.
Dia mau berlari sebenarnya, tapi Mamanya sudah lebih dulu memelototi nya.
"Ayo sini sayang" semuanya menatap Angel penuh tanya. Sebagian yang hadir disana pasti tahu siapa kedua bocah yang sekarang berada di depan Angel
Tapi mereka tidak menyangka, ternyata ini Dion yang sekarang di gadang-gadang akan menjadi pewaris Hendrawan Grup
Dan juga merupakan cucu keluarga Aditama.
"Ayo Om Fotoin" Dion berucap semangat, tidak peduli dengan banyak mata yang menatapnya ingin tahu.
Baginya. Selama dia senang dia tidak masalah ditatap seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Married Life
Romancekarena cinta tidak semudah itu untuk bisa dijelaskan, dan sakit yang sudah tertancap mana mungkin bisa hilang begitu saja. "Maafkan aku!" "Tidak semudah itu Mas, seharusnya kau sadar. Disini akulah korbannya. Dan kau sudah terlanjur menjadi pelakuny...