Hy hy 👋👋👋
Aku punya kabar gembira ni 👋👏👏
Untuk cerita
."Broke A Heart"
Seri pertama dari cerita Anton dan Angel.
Sekarang sudah tersedia dalam bentuk
👉 E-BOOK
DI PLAYTOR DAN PDF bisa langsung chat aku ok.
****
***
Seminggu berada di Batam, Dion tentu sangat senang tapi sayangnya Anton tidak senang mendengar itu.
Apalagi saat Dion ternyata benar-benar menikmati waktunya bersama yang lain. Dan bahkan menolak untuk berbicara dengannya walaupun hanya melalui ponsel saja.
Dia kecewa. Walaupun sudah dimaafkan, nyatanya dia belum benar-benar dimaafkan.
Dia sakit hati.
"Gue pengen pergi"
"Emm, silahkan. Nanti gue bantu dorong Lo ditangga"
Dimas yang hari ini datang untuk memeriksa kaki Anton mendelik sinis. Anton memang sudah sehat, kakinya sudah bisa di bawa berjalan lagi. Tapi sebagai dokter yang baik, dia ingin Anton tetap beristirahat dulu sampai beberapa hari kedepan. Sampai dia benar-benar mengizinkan Anton untuk bergerak bebas.
Dan tangan Anton yang juga terluka, bisa ikut sembuh total
"Pergi Lo dari rumah gue!" dan Kembali Anton akan mengusirnya.
Terserah lah.
"Gue dengar Fanny dirawat dirumah sakit Tempat gue kerja. Dan ini sudah hampir sebulan, dia belum sadar juga" Anton diam tak peduli, tangannya mulai sibuk dengan tabletnya memeriksa setiap laporan yang Dicky berikan padanya.
"Emm, bukan urusan gue" Dimas terkekeh geli mendengarnya
Semudah itu Anton membuang Fanny yang dulu pernah Anton Dewi kan. Dia tidak menyalahkan Fanny sepenuhnya. Walaupun mencelakai Dion memang tidak bisa di maafkan.
Tapi yang menarik Fanny dalam kehidupan Anton adalah Anton sendiri.
Terlalu tergoda dengan mantan yang kembali saat rumah tangga Anton dan Angel bermasalah. Dan Lina malah menawarkan sesuatu hal yang memang sudah Fanny inginkan sejak dulu.
Cerita klasik bukan, akhirnya Fanny mendapat kan apa yang wanita itu mau dan Angel tersingkirkan. Tapi sayangnya Fanny lupa, Sekuat apapun Anton menolak nyatanya dihati Anton tetap saja Angel yang lebih bertahta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Married Life
Romancekarena cinta tidak semudah itu untuk bisa dijelaskan, dan sakit yang sudah tertancap mana mungkin bisa hilang begitu saja. "Maafkan aku!" "Tidak semudah itu Mas, seharusnya kau sadar. Disini akulah korbannya. Dan kau sudah terlanjur menjadi pelakuny...