Tiga Puluh Tiga

622 73 23
                                    

"Kenapa dia?" Tanya Pan yang baru masuk dan melihat Vee dengan masker menutup sebagian wajahnya tergeletak di atas meja workshop.

"Sakit." jawab Bar.

"Manusia seperti dia bisa sakit juga." Pandora mendekati Vee.

"Ayah Vee adakah warisan yang bisa kau tinggalkan?" goda Pan di depan Vee.

"Aku belum sekarat." jawab Vee dengan suara sengau.

"Oh kasihannya ayahku, apa yang terjadi padamu?"

"Aku hanya kehujanan. Menjauhlah dariku sebelum tertular flu."

"Dimana mama muda? kenapa dia tak merawat ayahku dengan baik?"

"Kau gila Pan! sejak kapan dia jadi mama muda? Tentu saja sekarang berada di kelasnya." Yihwa yang menjawab.

"Dimana P'Vee?!" tanya James lantang. Ia datang bersama Wind, Fuse juga Kamphan.

"Ada apa?" jawab Vee lemah, ia duduk dengan tegak.

James mendekatinya, ia terlihat marah lalu menarik baju Vee di bagian leher hingga membuatnya berdiri.

"Kau sialan! Aku tahu kau benar-benar buruk, menyesal aku sudah percaya padamu!" James meninju wajah Vee dengan kuat.

"Ai James!"

"Vee!"

Teman-teman mereka berteriak. Vee yang berada dalam kondisi lemah karena demam dan flu tak mampu menahan pukulan James, mengakibatkan dirinya terjatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.

"Uhhhh" Vee terbaring di ranjang rumah sakit fakultas teknik. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Vee....Vee, apa yang kau rasakan?" tanya Yihwa melihat Vee mulai tersadar.

"Kepalaku..oi mulutku.." Vee yang awalnya hanya merasa pusing baru merasakan perih di mulutnya yang robek dengan rasa darah saat ia berbicara.

"Tadi kau pingsan saat James memukulmu." terang Nuea.

"Kenapa bocah itu memukulku?"

"Vee, kau harus tenang dulu." kata Bar.

"Huum. Oh Mark...." Vee baru mengingat jika apa yang James lakukan pasti ada hubungannya dengan Mark, tapi ia pikir ia tak memiliki masalah ketika mereka berpisah kemarin.

"Vee, ai Mark mengalami kecelakaan kemarin." jelas Yihwa.

"Apa?!"

"Ya, dia masih di rumah sakit." Vee bergerak akan turun dari ranjang, ia hampir jatuh karena kepalanya yang masih terasa sakit.

"Vee, kondisimu masih lemah. Aku panggilkan P'Thara dulu." tahan Nuea.

"Ohh sial!" umpat Vee.

"Biar aku yang panggilkan, kau jaga dia saja!" ujar Yihwa sebelum keluar ruangan.

"Nuea, biarkan aku pergi, aku harus menemui Mark."

"Vee, kau tak bisa pergi dengan kondisimu saat ini." tolak Nuea.

"Pinjami ponselmu...biarkan aku menelponnya."

"Dimana ponselmu?"

"Habis batere dari kemarin."

"Kau tak perlu menelponnya, aku akan mengantarmu melihatnya setelah dokter memastikan keadaanmu."

"Humm"

Dokter Thara masuk ke ruangan diikuti Yihwa. "Kau sudah bangun Vee? Apa yang kau rasakan?"

"Hanya sakit kepala, demam juga flu, P'."

Reconciled; Mechanic of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang